Viral, Ridwan Kamil Buktikan Mudik Bisa Sebarkan Virus Corona
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 03 Apr 2020Ridwan Kamil - Image from wajibbaca.com
Masih ngeyel mau mudik?
Mudik menjadi media efektif dari penyebaran Covid-19. Hal ini dibuktikan oleh Ridwan Kamil, selain itu dia juga membagikan bukti tersebut kepada warga twitter agar dicermati dan jadi pengingat agar tidak melakukannya.
Beberapa kepala daerah termasuk Ridwan Kamil mengimbau para perantau untuk menunda mudik ke kampung halamannya.
Pasalnya, pemudik bisa menyebabkan virus corona semakin menyebar karena dibawa dari zona merah. Selain itu mudik juga bisa menggagalkan gerakan physical distancing akibat masifnya kerumuman di terminal, bandara, dan pelabuhan.
Ridwal Kamil telah mengeluarkan maklumat larangan mudik bagi warga Jawa Barat di tengah pandemi Covid-19 ini. Sayangnya, larangan ini masih saja dilanggar oleh warganya.
Baca juga : Update, China Laporkan 1.300 Kasus Baru Virus Corona Tanpa Gejala
Seperti unggahan berita yang diposting di akun Twitternya @RidwanKamil. Berita itu menjelaskan bahwa ada warga Jawa Barat yang terkena Covid-19 lantaran dikunjungi anaknya yang berasal dari Jakarta.
Cuitan Ridwan Kamil ini menunjukkan bukti bahwa mudik bisa menyebarkan virus korona itu bukan lah sebuah omong kosong. Dalam waktu cepat tweet ini langsung viral, dibaca ribuan orang dan di tweet ratusan orang.
Dalam cuitannya tersebut Ridwan Kamil menuliskan :
"KEKHAWATIRAN DAMPAK MUDIK ITU NYATA ADANYA. Berita ini hanya 1 dari sekian banyak orang tua di Jawa Barat yang sekarang postif covid-19 karena dikunjungi anaknya atau saudaranya yang mudik, tanpa sadar bahwa ia membawa virus ke kampung halaman."
KEKHAWATIRAN DAMPAK MUDIK ITU NYATA ADANYA.
— ridwan kamil (@ridwankamil) April 2, 2020
Berita ini hanya 1 dari sekian banyak orang tua di Jawa Barat yang sekarang postif covid-19 karena dikunjungi anaknya atau saudaranya yang mudik, tanpa sadar bahwa ia membawa virus ke kampung halaman. pic.twitter.com/l1SKZcBnhy
Ia pun menghimbau warganya agar tidak mudik atau pulang kampung selama pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
Tweet Himbauan Ridwan Kamil - Image from today.line.me
Efek Mudik, ODP Jadi Meningkat Signifikan
Pada 23 Maret lalu, Sumedang mengalami peningkatan jumlah ODP (orang dalam pemantauan) yang sangat fantastis. Jumlah ODP mencapai 1.807, hal ini disebabkan banyak orang dari perantauan yakni daerah Jabodetabek berbondong-bondong mudik ke Sumedang.
Selain Sumedang, NTB jadi serbuan para pemudik. Tercatata hingga Kamis, 2 April 2020, jumlah ODP meningkat hingga 1.362 orang.
"ODP bertambah, karena warga yang pulang kampug semakin meningkat," ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kadiskominfotik) NTB, I Gede Putu Aryadi pada Kamis, 2 April 2020.
Dia menjelaskan jumlah ODP di NTB mencapai 1.362 orang. Dengan rician, 337 orang selesai dalam pemantauan serta 1.025 orang masih dalam pemantauan.
"ODP adalah warga yang pulang dari daerah terpapar, dan punya gejala ringan seperti batuk, demam, dan lain-lain. Mereka ini wajib mengikuti isolasi mandiri sesuai SOP," terangnya.
Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) di NTB ada sebanyak 62 orang. Terdiri dari 26 orang selesai dalam pengawasan serta 36 lainnya masih dalam proses pengawasan.
"PDP, pasien yang punya riwayat perjalanan ke daerah terpapar atau pernah kontak dengan pasien covid-19," jelasnya.
Dia menerangkan PDP membutuhkan perawatan khusus, saat ini para PDP sedang diisolasi di rumah sakit. Sementara jumlah pasien positif covid-19 di NTB sebanyak enam orang.
Tiga diantaranya berada di Kota Mataram, dengan satu orang meninggal dunia. Selanjutnya, dua orang lainnya berasal dari Kabupaten Lombok Timur serta satu lagi berasal dari Kabupaten Sumbawa.
"Lima pasien masih dalam perawatan dan saat ini kondisinya sudah semakin membaik," ucapnya.