Ternyata ini yang Dilakukan Pasien Covid-19 Pertama Asal Bekasi agar Sembuh

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 04 Apr 2020

Ternyata ini yang Dilakukan Pasien Covid-19 Pertama Asal Bekasi agar Sembuh

Berbagi kunci kesembuhan - Image from wajibbaca.com

Kunci kesembuhan Covid-19 sangat mudah dan semua orang bisa melakukannya.

Arief, pasien pertama Covid-19 asal Bekasi ini membagikan kisah sukses kesembuhannya melawan virus corona itu. Dia menceritakan kesehariannya ketika diisolasi, salah satunya adalah dengan berdzikir.

Arief Rahman Hakim, mantan pasien positif Covid-19 yang sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur, saat ini dirinya telah dinyatakan sembuh.

Arief adalah pasien pertama Covid-19 asal Kota Bekasi. 

Setelah dirawat selama 20 hari, ia kini sudah bisa menghirup udara bebas. Selain itu, ia juga bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.

Baca juga : Koruptor Dibebaskan, Netizen `Menkumham Pelindung Koruptor`

Pengusaha ini membagikan ceritanya ketika dia diisolasi selama 20 hari di rumah sakit. Setelah sepuluh hari menjalani isolasi di ICU, ia kemudian dipindahkan ke ruang rawat isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Luas ruang rawat isolasi itu sekitar 3x 4 meter. Pada saat itu dia adalah satu-satunya pasien di ruang tersebut. Ruang itu terasa hening dan hampa. 

Untuk mengisi waktunya selama disana, ia sering membaca buku-buku motivasi yang dibawakan oleh istrinya melalui perawat pada saat itu. 

Hal itu dilakukan agar dirinya tidak bosan dan tidak terus menerus memikirkan virus yang saat itu ada di dalam tubuhnya. Dengan begitu dia tidak dihantui berbagai ketakutan mengenai dampak virus corona di tubuhnya. 

“Selain baca buku motivasi, saya juga terus berzikir, membaca Al- Qur’an,” ucap Arief, Kamis (2/3/2020) malam.

Arief tak lupa bersyukur kala itu memiliki buku-buku motivasi dan perlengkapan alat shalat.
Dengan begitu, hari demi hari ia lewati dengan penuh semangat untuk bangkit melawan virus Corona itu.

“Saya tidak lihat gadget dan media sosial karena saya tahu malah membuat saya semakin stres. Bahkan saya tidak tahu jam berapa di ruangan itu. Jadi supaya enggak kerasa saya baca buku motivasi, dzikir dan baca Al-Quran,” kata Arief.

Selama dirawat, ia terus memanjatkan doa dan mengevaluasi dirinya. Kemudian dia mengambil hikmah atas penyakit yang menimpa dirinya ini. Ia merasa, sehat adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada setiap hamba-Nya. 

“Di situ pengajarannya yang saya ambil banyak sekali. Setiap bangun tidur saya selalu bersyukur. Karena memang selama ini di rumah kurang bersyukur,” ujar Arief.

“Di ruang isolasi itu kamarnya kecil, sendirian lagi. Tapi kalau sehat itu luar biasa nikmatnya. Allah selalu menjadi penyemangat saya setiap hari,” tambahnya. 

Ia juga berpesan kepada para pejuang Covid-19 saat ini agar tetap optimistis untuk sembuh seperti sedia kala. Sebab dengan keyakinan penuh bisa sembuh, kekebalan di dalam tubuh akan kuat melawan virus corona.

Dia juga meyakini bahwa obat dari penyakit Covid-19 ini adalah memotivasi diri dan percaya kepada Allah bahwa Ia akan angkat penyakit itu. 

"Virus ini enggak ada obatnya kecuali memotivasi diri, berpikir ketakutan menjadi sebuah optimisme gitu. Sehingga apa kalau saya tidak salah hormon endorfin kita naik. Dengan naiknya hormon kita kekebalan kita semakin kuat. Percaya Allah akan angkat penyakit kita,” pungkasnya.

SHARE ARTIKEL