Suami Bunda Suka Bohong, ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 16 Apr 2020

Suami Bunda Suka Bohong, ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Suami sering berbohong? 

Pernah menghadapi suami yang berbohong? Tentu Bunda akan merasa kesal dengan suami yang bohong. Bahkan tak jarang juga muncul rasa curiga atas ucapan suami yang lain. Sebab khawatir jika dibohongi lagi. 

Dalam kehidupan rumah tangga, keterbukaan menjadi pondasi dasar dalam membangun keharmonisan keluarga. Sebab dengan pasangan yang saling terbuka, keduanya bisa membangun rumah tangga dengan baik. 

Saling percaya satu sama lain, dan tidak ada kecurigaan atas pasangannya. Sebaliknya jika ada pasangan yang sering berbohong, membuat hubungan keluarga kurang harmonis dan timbul kecurigaan satu sama lain. 

Tenang Bunda, jangan khawatir, sebab di artikel ini akan diberikan tips menghadapi suami yang sering berbohong. Namun sebelum itu, sebaiknya bunda tahu terlebih dahulu penyebab suami sering berbohong. 

Baca juga :  Naudzubillah, Beratnya Ancaman Kejahatan Ghibah Lebih Besar dari Zina

Penyebab Suami Sering Bohong

Pada dasarnya, ada banyak alasan yang mendorong seseorang berbohong pada orang yang ia sayangi. Dilansir dari, Psychology Today, alasan tersebut bervariasi, mulai dari tidak ingin menyakiti atau melukai perasaan orang lain. 

Selain itu adapula yang ingin menjaga persepsi orang lain pada dirinya, menjaga atau meningkatkan statusnya di hadapan orang lain, serta ingin mengendalikan seseorang. 

Suami yang sering berbohong boleh jadi karena ia telah membuat kebohongan kecil dan ingin menutupinya. Alasan lainnya yang mendorong suami berbohong pada istrinya adalah karena ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan pasangannya.

Padahal, berbohong justru bisa merusak kepercayaan istri pada suaminya. Bukan tidak mungkin jika sang istri akan meninggalkan pasangannya ketika sering dibohongi dalam rumah tangga. 

Cara Menghadapi Suami yang Suka Berbohong 

1. Membuat batasan toleransi 

Ketika kebohongan yang suami lakukan sudah berulang kali, dan sudah melewati batas kesabaran. Maka istri boleh marah dan mempertanyakan sikapnya tersebut. 

Jika belum memiliki batasan toleransi, buatlah batasan tersebut. Sampai kapan dan sejauh mana kamu bisa menerima kebohongan tersebut. 

2. Tentukan respon yang ingin kamu berikan 

Setelah merasa lelah dengan kebohongannya, kamu harus menghadapinya dengan mempertanyakan alasan dari sikapnya tersebut. Namun sebelumnya, kamu harus mempersiapkan diri saat mendengarkan alasan dari kebohongannya itu. 

Sebab bisa jadi kamu merasa marah dan bersikap di luar kendali ketika ia mengungkapkan kebenaran. Sehingga bisa menyebabkan kamu emosi dan berperilaku di luar kendali. 

Jadi sebelumnya kamu harus mempersiapkan diri untuk mendengarkan kebenaran di balik kebohongannya.

3. Sampaikan pikiran dan perasaanmu dengan jelas 

Setelah mendengarkan alasannya, kamu perlu menyampaikan perasaan dan pikiranmu sejelas-jelasnya. Kalau bisa, dengan nada bicara yang tetap rendah. Agar, pasangan juga tidak tambah emosi dan membuat situasi semakin runyam. 

Sampaikan pikiran dan perasaanmu terhadap ketidakjujuran pasangan dengan sejelas-jelasnya. Sehingga dia paham dan bisa mengempati hal tersebut. Dan mudah-mudahan bisa jadi tamparan untuknya agar tidak berbohong lagi. 

4. Introspeksi diri 

Kebohongan bisa juga terjadi jika kamu bersikap kurang tepat terhadap pasangan. Misalnya, kamu bersikap tidak menyukai teman-temannya dan berharap suami tidak nongkrong lagi dengan mereka. 

Oleh sebab itu, suami melakukan kebohongan demi dapat menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Di sisi lain, ia berbohong untuk menjauhi masalah denganmu.

Oleh sebab itu, mengubah sikapmu padanya dapat menjadi salah satu solusi untuk menyudahi kebohongan yang suami lakukan. Jadi sebaiknya tanyakan juga, apakah ada sikapmu yang membuatnya melakukan kebohongan tersebut. 

5. Minta suami untuk tidak berbohong lagi 

Minta suami tidak melakukan kebohongan lagi, selain itu kamu juga bisa memberikan maaf dan buat komitmen bersama. Jika suami terpergok berbohong lagi maka akan sulit bagimu untuk memberi maaf. 

Selain itu, kamu perlu merealisasikan ucapanmu ketika pasangan mengulangi kebohongannya. Sehingga suami tidak dengan mudah melanggar komitmen tersebut. 

Kebohongan mungkin terlihat sebagai kesalahan yang ringan dan kecil. Namun meski kecil, kebohongan bisa menyebabkan api kecil dalam rumah tangga, dan bisa memicu konflik besar. 

Sehingga hal yang paling kunci dalam menghadapi suami yang berbohong adalah membangun kesadaran padanya bahwa perilaku itu bisa berdampak buruk pada keutuhan rumah tangga. 

Sebaiknya istri juga bisa sabar menghadapi hal ini. Sebab tidak ada lelaki yang sempurna, pasti mereka memiliki kelemahannya masing-masing. Sehingga istri harus bisa bersabar untuk menasehati suaminya. 

SHARE ARTIKEL