Sebenarnya Bagaimana sih Tanda Wabah Corona Bisa Dikatakan Selesai?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 28 Apr 2020

Sebenarnya Bagaimana sih Tanda Wabah Corona Bisa Dikatakan Selesai?

Ilustrasi - Image from www.liputan6.com

Bermunculan prediksi waktu berakhirnya wabah di Indonesia. 

Semua prediksi tersebut berbeda-beda, dan sampai saat ini tidak diketahui mana prediksi yang paling tepat. Meski begitu, nyatanya ada tanda-tanda yang valid tentang kapan wabah ini berakhir.

Belakangan ini, beragam prediksi terkait akhir dari wabah Corona di Indonesia bermunculan. Disebutkan mulai dari akhir April, awal Mei, akhir Mei, hingga Juni, Juli, bahkan akhir tahun. Berikut adalah rinciannya.

Prediksi Berakhirnya Wabah Corona di Indonesia

Baca juga : Sederet Fakta `Nasi Anjing` Bantuan yang Bikin Geger Warga

6 Juni 2020

Singapore University of Technology and Design (STUD), mengungkap data prediksi akhir dari wabah Corona di Indonesia. 

Model matematika yang digunakan adalah tipe susceptible-infected-recovered (SIR) yang diregresikan dengan data dari berbagai negara. Indonesia disebut akan mengakhiri wabah pada 6 Juni mendatang.

29 Mei 2020

Pakar statistika asal Universitas Gadjah Mada memprediksi wabah Corona usai pada 29 Mei. Pemodelannya menggunakan model probabilistik berdasarkan data nyata atau probabilistik data driven model (PDDM).

"Dari hasil analisis pandemi COVID-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif sekitar 6.174 kasus. Dengan intervensi pemerintah yang berhasil dengan baik, total penderita Corona positif minimal di sekitar 6.200 di akhir pandemi pada akhir Mei 2020," ujar Prof Dr Dedi Rosadi, SSi, MSc.

April - Mei 2020

Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Amin Soebandrio, sempat menyebut wabah Corona diperkirakan usai pada pertengahan April hingga Mei.

"Banyak yang membuat prediksi perjalanan wabah di Indonesia. Terus terang prediksi labnya agak sulit sekarang karena penyebabnya multifaktorial. Saya pribadi memprediksi puncaknya akan terjadi dalam waktu dua-tiga minggu ke depan, setelah itu diharapkan jumlah kasusnya akan menurun. pertengahan puasa, mungkin pertengahan April ke Mei akan mencapai puncak," sebutnya beberapa waktu lalu.

Mei - Juni 2020

Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) memprediksi akhir wabah Corona pada akhir April, namun bisa bergeser jika warga tetap nekat mudik.

"Bergeser tergantung perilaku masyarakat, yang dulu sudah bikin kan akhir April. Iya mungkin Mei, Juni, ya apalagi kalau mudik nanti bergeser lagi, ya kalau terus bergeser begitu beban kita, beban pelayanan kesehatan nggak sanggup, tenaga kesehatan juga sudah banyak yang jadi korban, ya kan," ungkapnya.

Akhir 2020

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan prediksi bahwa wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia akan selesai akhir tahun ini. Karena itu, Jokowi yakin sektor pariwisata akan kembali booming pada 2021.

"Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (16/4/2020).

Lantas sebenarnya bagaimana sih tanda wabah Corona bisa dikatakan sudah selesai?

Tanda-tanda Selesainya Wabah Corona

Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, menjelaskan wabah Corona baru bisa dikatakan menurun atau selesai jika laporan kasus positif Corona lebih sedikit dibandingkan kasus sembuh.

"Penambahan kasus sembuh lebih banyak dari kasus positif. Misalnya kan tiap hari dapat kasus baru nih, misalnya 100, tapi ada penambahan kasus sembuh 500, ya turun kita, menyembuhkan ini yang penting," ungkapnya saat dihubungi detikcom Selasa (27/4/2020).

"Jadi belum selesai, kita masih flat, mudah-mudahan besok atau lusa menurun, banyak orang sembuh, walaupun ada kasus baru kalau yang sembuh lebih banyak ya turun kita lama-lama kan (selesai)," lanjutnya.

Meski begitu, menurut Prof Ascobat, wabah Corona tidak bisa menurun secara drastis. Begitupun wabah-wabah lainnya. Sebagaimana halnya dengan wabah malaria dan DBD. 

"Nah umumnya nurunnya itu nggak drastis, semua wabah itu wabah apapun, malaria, DBD, misalnya sehari 100, besok jadi 5, nggak ada itu," katanya kembali menegaskan.

"Dia turun pelan-pelan, jadi landai, kalau malaria kan biasanya 2 bulan. Nah kita nggak tahu ini COVID-19 apakah 3 bulan, 4 bulan, skenario kita buat proyeksinya itu, kita bisa turunkan ini kalau masyarakat patuh, itu saja," pungkasnya.

loading...