Orang Indonesia Ciptakan Alat Tes Corona Murah, Apakah Akurat?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 03 Apr 2020

Orang Indonesia Ciptakan Alat Tes Corona Murah, Apakah Akurat?

Ilustrasi Rapid Test - Image from wajibbaca.com

Banyak netizen yang meragukan keakuratan alat yang diciptakan anak bangsa ini

Apa karena harganya yang hanya Rp 160 ribu per unit ini?

Padahal alat tes ini diklaim dengan akurasi hingga 99% mendeteksi virus corona dalam tubuh, bahkan pada hari pertama terpapar. Selain itu, alat tes ini juga sudah memiliki ijin edar dari Eropa, India, dan Amerika Serikat. Tapi kenapa masih banyak yang meragukan? 

Santo Purnama merupakan salah satu wirausaha Indonesia yang berhasil mengembangkan rapid test Covid-19 secara mandiri.

Dalam waktu 4 bulan, Santo mengembangkan teknologi pengetesan Covid-19 ini melalui perusahaannya sendiri. 

Rapid test miliknya telah diproduksi sejak bulan Februari. Alat rapid test ini telah mendapatkan lisensi edar dari tiga pasar terkemuka di dunia, diantaranya ialah Eropa (sertifikasi CE), India (disetujui National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research), dan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA).

Baca juga : Website PLN Error, Warganet:`Niat bantu gak sih?`

Di Indonesia Belum Disetujui 

Sayangnya di Indonesia, rapid test milik Santo belum memiliki persetujuan dari pihak yang berwenang. 

Padahal dirinya mengaku telah siap untuk membawa alat rapid test ke Indonesia guna menangani persebaran Covid-19.

Menurutnya, jika setiap orang bisa melakukan tes mandiri, mereka bisa efektif meminimalisir risiko infeksi ketika datang ke rumah sakit untuk melakukan tes, serta mengurangi beban tenaga medis yang kewalahan. 

"Perang melawan Covid-19 adalah perang melawan waktu. Kita harus menekan laju pertumbuhan pandemi ini dengan melakukan tes seluas mungkin. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan respons positif bagi inisiatif kami untuk membawa alat tes mandiri ini ke Indonesia," ujar Santo.

Murah dan Akurasi Tinggi 

Santo memberikan harga yang relatif lebih murah untuk rapid tes ini dibandingkan dengan alat tes lain, yaitu sekitar Rp 160 ribu per unit. Selain itu, alat tes mandiri Sensing Self juga diketahui bisa mendeteksi dengan cepat dan akurat karena menggunakan analisis enzim.

Santo merupakan lulusan Ilmu Komputer dan Teknologi dari Purdue University dan Stanford University. Sementara partnernya, Shripal Gandhi ialah lulusan terbaik jurusan Teknik Kimia dan Biosains dari University of Mumbai dan University of California.

Saat ini, Santo dan timnya sedang mengembangkan solusi lainnya untuk melawan pandemi Covid-19. Yakni membuat tes asam nukleat (nucleic acid test). Tes ini digunakan untuk mendeteksi infeksi Covid-19 sedini mungkin dengan harga yang sangat terjangkau.

Hasil tesnya diklaim mampu mendeteksi Covid-19 dengan akurasi hingga 99 persen pada hari pertama terpapar virus. Mereka akan segera meluncurkan produk ini saat sudah siap sesegera mungkin.

SHARE ARTIKEL