Mertua dan Keluarga Suami Sinis? Balas Saja dengan ini

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 15 Apr 2020

Mertua dan Keluarga Suami Sinis? Balas Saja dengan ini

Ilustrasi istri dan mertua - Image from www.ruangmuslimah.co

Sabar jangan terpancing, balas saja dengan ini

Dijamin keluarga suami akan luluh hatinya

Ada tips untuk meluluhkan hati keluarga suami. Sehingga bisa meminimalisir potensi konflik dengan keluarga. Selain itu juga bisa membentuk hubungan saling mendukung antar kerabat.

Pernikahan tidak hanya menyatukan 2 insan, lelaki dan perempuan. Melainkan juga menyatukan 2 keluarga. Sebab 2 keluarga yang awalnya tidak saling kenal satu sama lain, menjadi satu dan punya tanggung jawab dan hubungan pada kedua mempelai. 

Dalam hal ini, Bunda tentu juga harus mampu membangun hubungan dekat dan akrab dengan keluarga suami. 

Baca juga : Ibu-ibu ini Kesal, Bantuan 600 Ribu yang Dijanjikan Pemerintah Kok Begini?

Lantas bagaimana menjalin hubungan dengan keluarga suami dan meluluhkan hati mereka. Berikut adalah tips-tipsnya :

1. Mulai dari Hubungan Suami Istri yang Harmonis 

Langkah pertama untuk meluluhkan hati keluarga suami adalah dengan membina rumah tangga bersama suami dengan baik. 

Ketika hubungan suami dan istri baik, maka hal ini akan terlihat jelas di mata keluarga suami. Keharmonisan dan kerjasama yang baik antara keduanya akan dihargai bahkan diapresiasi oleh keluarga suami. 

Tunjukkan bahwa Ayah dan Bunda adalah tim yang baik. Bukan hanya di luar rumah, namun juga di luar rumah. Sehingga tim yang baik ini bukanlah sebuah pencitraan, melainkan kebenaran objektif. 

Hal tersebut akan membuat Bunda terlihat positif di mata keluarga suami. Selain itu, apabila ada permasalahan yang sensitif antara istri dan keluarga suami. Suami akan menjadi teman hidup Bunda yang menolong mencarikan solusi. Jadi, keadaan akan terkendali. 

2. Cari Kesamaan untuk Jalin Hubungan 

Setelah Mama berhasil membangun hubungan yang baik dengan pasangan. Kemudian, sekarang adalah waktu yang tepat untuk Bunda mulai memusatkan pikiran untuk membangun hubungan yang dekat dengan anggota keluarga suami. 

Layaknya sebuah pertemanan dan hubungan sosial lainnya, Mama dianjurkan untuk mulai membuka komunikasi dengan anggota keluarga lainnya. 

Dari situ, cobalah cari kesamaan yang dapat menjadi satu topik dialog antara mama dengan anggota keluarga suami. 

3. Dengarkan dan Hargai Masukan Kerabat 

Selain membuka komunikasi, sebaiknya Bunda memahami bahwa sikap yang menghargai satu sama lain serta kerendahan hati sangat dibutuhkan dalam hubungan tersebut. 

Sebagai contoh, saat berkomunikasi, tidak jarang para anggota keluarga Papa akan memberikan berbagai masukan terkait hubungan suami-istri maupun cara mendidik anak. 

Bunda dianjurkan untuk bersikap rendah hati dan mau mendengar sebagai bentuk menghargai pembicaraan tersebut.

Selain itu, bisa jadi masukan tersebut sangat penting bagi hubungan keluarga serta tips dalam mendidik anak. 

Hal ini juga akan membuat para anggota keluarga suami akan belajar untuk melakukan hal yang sama kepada Bunda. 

4. Dukung Satu Sama Lain 

Menjadi satu kesatuan dalam kehidupan keluarga besar merupakan anugerah dan rahmat yang luar biasa karena semua orang membutuhkan sosok keluarga. Apalagi, jumlah keluarga yang banyak sehingga Bunda tidak akan merasa sendiri jika menghadapi sebuah permasalahan.

Nah salah satu hal yang dapat menciptakan perasaan tersebut adalah hubungan antara satu sama lain yang mendukung.

Atas dasar itu, untuk membina hubungan yang akrab, kamu sebaiknya tidak lupa untuk memberikan wujud dukungan kepada anggota keluarga suami kamu.

Bunda dapat melakukannya dalam bentuk pujian, serta mengapresiasi kabar bahagia dari para anggota keluarga suami. Bunda juga bisa memberikan hadiah yang menarik.

Hal ini pasti akan membentuk hubungan keluarga yang harmonis. 

5. Bersikap Realistis 

Di atas segalanya, membina hubungan keluarga satu sama lain memanglah sangat penting, tetapi Bunda haruslah berpikir realistis. 

Maksudnya, Bunda jangan terlalu berekspektasi yang berlebihan tentang keluarga suami. 

Contohnya, Bunda mungkin berharap keluarga suami akan menyambut, memuji dan melakukan hal-hal menyenangkan lainnya pada saat Bunda hadir dalam acara keluarga. 

Nah ekspektasi ini sebaiknya Bunda tahan agar tidak terlalu berlebihan. Karena semua orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Untuk itu, terimalah setiap karakter para anggota keluarga suami secara realistis dan apa adanya. 

Dengan kelima hal yang telah kami sebutkan di atas, Inshaallah Bunda bisa membangun hubungan baik dengan keluarga suami.

SHARE ARTIKEL