Istri Harus Tahu, ini 20 Tanggung Jawabnya Terhadap Suami 

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 08 Apr 2020

Istri Harus Tahu, ini 20 Tanggung Jawabnya Terhadap Suami 

Ilustrasi - Image from wajibbaca.com

Sudah tahu apa saja tanggung jawab seorang istri?

Sudah menerapkan beberapa tanggung jawab ini belum?

Dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, perlu adanya kerjasama yang baik diantara suami dan istri. Suami dan istri harus saling memenuhi tanggung jawabnya. Berikut adalah tanggung jawab yang harus dilakukan istri. 

Membina rumah tangga tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sebab membina rumah tangga bukan sekedar sehari pesta pernikahan saja melainkan membutuhkan proses panjang bertahun-tahun. 

Dalam membangun rumah tangga dibutuhkan pengertian kasih sayang kedua pasangan, apabila salah satu dominan mengatur rumah tangga, maka akan terjadi konflik yang akan memicu perselingkuhan berujung perceraian, akibatnya anak-anaknya menjadi korban.

Kehidupan berumah tangga yang dibangun oleh Nabi Muhammad dengan Khadijah bisa menjadi teladan kita dalam membangun kehidupan rumah tangga nantinya. 

Baca juga : Aisyah Istri Rasulullah, Sudahkah Para Istri Zaman Sekarang Meneladani Sifatnya?

Dalam setiap gerak dan perilaku hidup sehari-hari, Muhammad senantiasa menunjukkan kasih sayangnya kepada istrinya, menghargai kaum wanita sebagai manusia yang sejajar kedudukannya dengan kaum laki-laki. 

Tidak seperti kebanyakan kaum laki-laki bangsa Arab pada waktu itu yang menganggap kaum wanita hanya untuk pelepas nafsu belaka. Dan bahkan hanya dianggap selayaknya barang. 

Buku karya Drs. M. Thalib terbitan Irsyad Baitus Salam (IBS) 1995 berjudul 40 Tanggung Jawab Istri Terhadap Suami ini menjabarkan kedudukan, fungsi dan peran istri dalam rumah tangga menurut tuntunan islam. Namun pada kesempatan kali ini hanya akan dijelaskan 20 tanggung jawab istri.

Buku ini menjelaskan secara singkat serta lugas kedudukan, fungsi dan tugas istri dalam kehidupan berumah tangga. Bukan berarti istri selalu dibebani urusan dapur, sumur dan kasur agar hal ini tidak bertentangan emansipasi wanita. 

Karir seorang wanita tentu tidak serta merta memutus status sebagai ibu dari anak-anaknya. Intinya suami dan istri saling melengkapi. Istri menutup aib suami, sedangkan suami menutup aib istri karena sebagai suami istri ibarat pakaian saling menutupi keburukan masing-masing. 

Berikut 40 Tanggung Jawab Istri Terhadap Suaminya:

1. Menghayati Kedudukan Istri Terhadap Suami: 

Istri adalah penyejuk, penyedap, pesona dan pemberi semangat hidup bagi suaminya, bagai perhiasan yang selalu menempel pada diri seorang wanita.

2. Menjadi Wakil Suami dalam Keluarga: 

Istri harus mengelola, menjaga dan bertanggung jawab terhadap kehormatan, harta dan segala urusan rumah tangga. Khususnya ketika suami tidak sedang di rumah. Selain itu, istri juga harus bisa menempatkan diri sebagai wakil suami selaku pemimpin rumah tangga.

3. Mentaati Perintah Suami dalam Kebenaran

Seorang istri hanya boleh mentaati perintah suami, selama perintahnya itu benar menurut syariat Islam. Bila ternyata bertentangan dengan agama, istri wajib menolak perintahnya sekalipun diancam atau bahkan harus bercerai dengan suami. 

4. Meringankan Beban Mahar Suami: 

Islam menganjurkan agar wanita meringankan calon suaminya dalam membayar maha kepadanya. Rasulullah SAW bersabda: “Wanita paling baik adalah wanita yang maharnya paling sedikit." (HR. Thabarani).

5. Melayani Kebutuhan S3ksual Suami: 

Setiap istri wajib melayani kebutuhan s3ksual suaminya dan tidak boleh menolak atau menundanya, kecuali karena alasan yang dibenarkan oleh syariat Islam. 

Alasan-alasan tersebut diantaranya ialah sedang haid, nifas, puasa wajib, haji dan umrah sebelum tahallul. 

Seorang istri yang tidak mau memenuhi ajakan suaminya untuk bersetubuh tanpa alasan yang dibenarkan oleh islam, maka ia berdosa dan telah durhaka kepada suaminya. Allah dan Malaikat akan melaknat sikap istri yang seperti itu. 

6. Meringankan Beban Belanja Suami: 

Istri tidak boleh memaksa suami untuk memberinya belanja lebih dari kemampuan finansial suaminya.

7. Memelihara dan Mengasuh Anak Suami: 

Baik itu anak kandung atau anak tiri. Karena kewajiban mengasuh anak-anak suami merupakan bagian dari kewajiban istri berbakti kepada suaminya.

8. Membantu Kehidupan Agama Suami: 

Istri adalah orang yang paling bertanggung jawab meluruskan perilaku suami yang tidak sejalan dengan syariat Islam

9. Membantu Jihad Suami: 

Istri harus rela melepaskan suaminya pergi menuju Jihad Fisabilillah.

10. Berdandan untuk Menggairahkan Suami: 

Istri yang membiarkan tangan lelaki lain meraba tubuhnya, akan membuat suaminya jijik dan memandang rendah dirinya. Oleh sebab itu, pelihara, rawat dan hiaslah tubuh Anda hanya untuk suami tercinta. 

11. Memelihara Harga Diri dan Harta Suami: 

Istri yang taat terhadap suami, salah satunya adalah dengan menjaga harta suami dan memelihara kehormatannya pada saat suami tidak berada di rumah.

Sebagaimana yang tertulis di Al Quran, surat An- Nissa ayat 34, yang artinya "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar." 

12. Mendahulukan Kepentingan Suami dari pada Kepentingan orang tuanya Sendiri: 

Begitu seorang wanita telah menikah, maka kiblat kepatuhan yang mulanya berada di orang tua, menjadi pindah kepada suaminya.

13. Mengikuti Tempat Tinggal Suami : 

Ketika sudah bersuami, maka istri wajib mengikuti tempat tinggal yang disediakan suaminya. Tetapi jika mengikuti suami, justru membawa dampak buruk, istri bisa menolak. Contohnya, lingkungan tempat tinggal ternyata merusak akhlak atau tidak aman baik dari segi bangunan maupun keselamatan badan. Dengan alasan tersebut, istri bisa menolak. 

Sebagaimana yang tertulis pada Al Quran Surat At Thalaq ayat 6 yang berarti "Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya." 

14. Rela Hamil Dari Benih Suami: 

Wanita yang hamil dari hasil pernikahan resmi memiliki kehormatan dan kedudukan tinggi di sisi Allah SWT.

15. Mengambil Harta Suami Dengan Izinnya: 

Mengambil harta suami seringkali dilakukan oleh istri dengan bebagai alasan, diantaranya karena uang belanja tidak cukup. 

Alasan semacam ini memang dibenarkan oleh Rasulullah SAW selama digunakan untuk mencukupi belanja bukan untuk kebutuhan tidak penting. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa istri tidak boleh mengambil harta suaminya tanpa izinnya, kecuali untuk mencukupi kepentingan belanja secara wajar dan tidak berlebihan. 

16. Mengeluarkan Sedekah dari Harta Suami Harus Dengan Izinnya: 

Dari Abu Umamah Al-Bahili, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Seorang istri tidak boleh mengeluarkan sedekah dari rumahnya tanpa izin suaminya. Para sahabat bertanya “wahai Rasulullah, bagaimana dengan makanan? sabdanya “Makanan itu adalah harta kita yang sebaik-baiknya.” (HR. Ibnu Majah).

17. Keluar Rumah Harus Minta Izin Suami: 

Dalam sebuah Hadist Nabi SAW bersabda: "Siapa saja istri yang keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya, maka ia berada dalam murka Allah sampai ia pulang atau suaminya merelakannya." (HR. Khatib dari Anas).

18.Tidak Merusak Kepemimpinan Suami: 

Istri harus mengikuti apa yang diarahkan oleh suami. Sebab suami merupakan pemimpin di keluarga. Asalkan, perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah. 

Hal ini sebagaimana yang tertulis dalam Al Quran, surat An Nisa ayat 34, yang artinya, "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri."

Allah telah menegaskan bahwa yang menjadi pemimpin kaum hawa adalah kaum laki-laki. Diriwayatkan sebuah Hadist: Dari Abu Bakrah, dari Nabi SAW, sabdanya “Binasalah kaum laki-laki yang mentaati para wanitanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

19. Selalu Lembut dalam Memandang Suami: 

Sikap lembut istri kepada suami, bisa ditunjukkan dengan sikap murah senyum, berlapang dada dan santun kepada suaminya walaupun suaminya sedang marah. 

Sikap lembut ini besar peranannya dalam meluruskan tingkah laku suami yang salah atau kurang tepat. 

20. Menemani Suami Makan Sampai Selesai: 

Nabi SAW memberi tuntunan begitu praktis, mudah dikerjakan. Temanilah suami-suami anda untuk makan, baik sarapan, makan siang ataupun makan malam. Bukankah justru seorang istri lebih pas menemani suami makan minum di rumah, sehingga keluarga tumbuh menjadi keluarga yang harmonis. 

Wallahu ‘alam bishowab.

SHARE ARTIKEL