Hati-hati, Begini Cara Licik Syaitan Menggoda Para Wanita

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 13 Apr 2020

Hati-hati, Begini Cara Licik Syaitan Menggoda Para Wanita

Ilustrasi - Image from cerminanislami.blogspot.com/

Jangan sampai tergoda 

Sebab jika muslimah tergoda dengan godaan syaitan, bisa dipastikan tak akan bisa mencium bau surga. Bahkan mendapatkan siksaan yang sangat pedih ketika di neraka, sebagaimana yang diungkapkan dalam hadist Rasulullah SAW. 

Syaitan memiliki berbagai cara jitu untuk menggoda manusia. Dan yang sering menjadi celah dan peluang setan adalah menggunakan hawa nafsu manusia, yang memang memiliki kecenderungan untuk menyesatkannya. 

Syaitan tahu kecenderungan nafsu kita adalah kelemahan, sehingga dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. 

Berikut adalah cara bertahap syaitan menggoda wanita, menurut Kitab At ta’ari asy syaithani”, Adnan ath-Thursyah

Menghilangkan Makna Hijab 

Dalam tahap ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama. Hijab hanyalah sekadar pakaian atau gaya hiasan para wanita. 

Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian, dengan apa pun bentuk dan namanya tetaplah pakaian. 

Hal ini menyebabkan, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah jika pakaian juga ikut berganti. 

Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduk di wilayah itu. 

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identik keIslaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar ikut-ikutan trend. 

Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i akan terus dipertahankan hingga akhir hayatnya. 

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih pada cara yang lebih halus. Caranya adalah dengan ?

Pertama, Membuka Bagian Tangan  

Telapak tangan mungkin sudah biasa terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga telapak tangan). 

“Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang?” begitu bisikan syaitan. 

Dan benar si wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan sedikit bagian tangannya, dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja, sehingga dia berasumsi hal ini tidak masalah. 

Maka syaitan berbisik,”Tu.. tidak apa-apa kan? 

Kedua, Membuka Leher dan Dada 

Setelah menunjukkan sebagian tangan adalah hal biasa, maka datanglah syaitan untuk membisikkan hal baru lagi. 

“Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu.” 

Lebih lanjut, syaitan berucap jangan sebut ini pakaian terbuka, sebab hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan angin segar, sehingga tidak panas. 

Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya sebagian kecil saja yang terbuka. 

Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang modelnya setengah lingkaran hingga yang bentuk huruf “V”. 

Model tersebut tentu menjadikan bagian sensitif wanita terbuka dan terlihat.   

Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang 

Syaitan berbisik lagi, “Pakaianmu perlu cari fesyen atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya?" 

Mendengar hal itu, wanita bisa tergoda, karena ingin tampil lebih cantik dan tetap keren.

“Banyak fesyen dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih sedap/cantik dipandang,” syaitan memberi ide baru. 

Maka tergodalah si wanita, dicarilah fesyen pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. 

“Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” 

Alhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah. 

Begitulah, hingga dari hari ke hari, semakin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang). 

Keempat, Agak dibuka Sedikit 

Setelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi untuk menggoda. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya “cool” dan “vogue”, yakni dibisiki wanita itu, 

“Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha? "Dengan itu kamu akan lebih leluasa dan bisa nyaman melakukan aktivitas dan pekerjaanmu." 

Lalu dicobalah tawaran itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kenderaan. 

 “Yah…. tersingkap sedikit tak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya

Inilah tahapan awal syaitan merusak kaum anita hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang. 

Hanya fesyen, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada tahap berikutnya.

Terbuka Sedikit Demi Sedikit 

Kini syaitan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih “power”, tujuannya agar para wanita menampakkan sebagian aurat tubuhnya. 

Demikian cara halus yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. 

Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya untuk ditegur. 

Jangan biarkan hingga berlarut-larut dan semakin parah. Karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka semakin sulit untuk mengatasi dan menasehatinya. 

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah. Kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat. 

Hukuman Bagi Wanita yang Tidak Menutup Aurat 

Bentuk hukuman pada wanita yang membuka aurat sebagaimana yang digambarkan di hadist Rasulullah yang berbunyi : 

Rasul pernah bercerita kepada Ali r.a. : Wahai Ali pada malam mi’raj ketika aku pergi ke langit, aku melihat wanita wanita umatku dalam azab dan siksa yang sangat pedih sehingga aku tidak mengenali mereka. 

Oleh karena itu, sejak aku melihat pedihnya azab dan siksa mereka, aku menangis.

Kemudian beliau bersabda: Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih. 

Rasulullah saw bersabda: Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. 

Selain itu ada hadist pula yang menunjukkan hukuman bagi wanita yang tidak menutup auratnya. Yakni tidak dapat mencium bau surga.

“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: pertama: Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); kedua: Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR. Muslim)

SHARE ARTIKEL