Perhatian Ibu-ibu, Tak Semua Ramayana Jual Masker dan Ternyata Sudah Ludes

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 05 Mar 2020

Perhatian Ibu-ibu, Tak Semua Ramayana Jual Masker dan Ternyata Sudah Ludes

Ramayana jual masker harga normal - Image from www.wartaekonomi.co.id

Patut ditiru, Ramayana jual masker dengan harga normal.

Namun sayang, tak seberapa lama dari postingan menjual masker dengan harga normal. Banyak komentar dari netizen yang mengaku kecewa karena stock sudah habis. Lalu toko Ramayana apa saja yang menjual masker? Dan bagaimana respon Ramayana mengatasi stok masker yang cepat habis karena permintaan masyarakat yang cukup tinggi?

Masyarakat mengacungi jempol ke aksi Ramayana yang menawarkan masker serta hand sanitizer atau cairan pencuci tangan dengan harga normal. 

Banyak masyarakat yang mengaku terharu dengan penawaran tersebut apalagi masker tersebut ditawarkan di tengah melangitnya harga masker di pasaran dan juga makin menipisnya pasokan masker yang beredar. 

Baca juga :

Tidak Semua Toko Ramayana Menjual Masker 

Meski sempat viral kabar Ramayana menjual masker dengan harga normal, ternyata tidak semua Toserba Ramayana menjual masker. Salah satunya adalah Toserba Ramayana cabang Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

"Kalau kami gak jual masker. Ini dari pagi banyak yang tanya. Tapi kami gak jual. Ramayana khusus fashion," kata Farida, pramuniaga di Ramayana Pasar Baru, Rabu.

Farida mengungkapkan, masker yang dipromosikan oleh media sosial resmi dan kemudian viral itu hanya tersedia di Ramayana yang menjual kebutuhan rumah tangga atau Ramayana Supermarket.

"Banyak banget yang tanya dari pagi tadi, kebanyakan orang kantoran sih. Bajunya rapi gitu. Kalau mau cari coba ke Ramayana Jatinegara dan Tanjung Priok saja mba," kata Farida.

Salah satu pengunjung yang mencari masker di Ramayana Pasar Baru, Zahra mengaku kecewa karena tidak menemukan masker sebagaimana yang ditawarkan di media sosial. 

"Yah saya yakin aja di sini enggak ada. Tapi saya disuruh bos saya ke sini katanya ada masker itu tapi bener kan enggak ada, ya sedih tapi gimana lagi memang langka dan kalau ada pun mahal," kata Zahra.

Seperti yang diketahui, harga masker penutup mulut melonjak tajam sejak merebaknya virus corona, tidak hanya di dalam negeri, namun juga di seluruh negara di dunia khususnya yang sudah positif melaporkan negaranya terinfeksi corona.

Stock Masker Ludes, Ramayana Minta Masyarakat Lapor

Namun, besarnya antusiasme masyarakat memicu penjualan secara besar-besaran. Diketahui stok masker murah yang ditawarkan Ramayana ludes dalam sekejap.

Hal tersebut terlihat dari ratusan pengaduan yang terlihat dalam kolom komentar postingan akun resmi Ramayana @ramayanadeptstore; pada Rabu (4/3/2020).

Tak seberapa lama dari postingan penawaran masker dengan harga murah, masyarakat kembali mengeluhkan kosongnya stok masker di sejumlah Ramayana di kota tempat tinggal mereka, mulai dari Jakarta, Bekasi, Tangerang serta sejumlah kota besar lainnya.

Terkait hal tersebut, admin @ramayanadeptstore menyampaikan agar kekosongan stok masker pada setiap cabang Ramayana bisa segera dilaporkan dengan cara berkomentar di akun instagram resmi @ramayanadeptstore.

"Buat yang sudah mencari di supermarket Ramayana dan kehabisan, bisa tulis di komen ya store mana yang butuh restock biar lebih cepat lagi distribusinya," tulis admin @ramayanadeptstore.

Keuntungan Usaha Bukanlah Segalanya, Kepentingan Sosial Lebih Utama 

Ramayana mengajarkan kita bahwa keuntungan bisnis untuk perusahaannya bukanlah segalanya. Jauh lebih penting dari hal itu adalah kepentingan sosial. 

Di tengah merebaknya virus corona, tentu saja bisa menjadi peluang bagi pelaku wirausaha untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya. 

Tentu menjual masker dengan harga mahal akan sangat menguntungkan bagi Ramayana. Apalagi dengan kondisi konsumen yang rela menghabiskan uangnya hingga ratusan ribu untuk membeli masker. 

Tapi Ramayana tidak melakukannya, justru dengan bijak mereka malah menawarkan untuk menjual masker dengan harga normal. Satu bungkus berisi 2 pcs dengan harga 50 ribu. Dan dengan aturan, 1 orang hanya boleh membeli 1 bungkus. 

Hal ini untuk mengantisipasi orang yang ingin menimbun masker dan menjualnya kembali. Sehingga setiap orang yang butuh, seperti orang yang sedang sakit dan para petugas kesehatan yang sedang menangani orang-orang dengan gangguan pernafasan untuk menghindari penularan. 

Mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan pribadi dalam istilah agama Islam biasa disebut itsar. Perilaku ini merupakan ajaran Islam yang mulia, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda.

“Tidaklah beriman seorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya, seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Muttafaqun ‘Alaihi).

Perilaku mengedepankan kepentingan orang lain ini juga disebut dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menceritakan kasih sayang dan kepedulian kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin, 

“Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Hasyr: 9).

Allah sangat memuliakan perilaku orang-orang Anshar terhadap orang-orang Muhajirin sehingga Allah menyebut mereka dengan sebutan muflihun yang bermakna orang-orang yang beruntung. 

Sebaliknya, Islam sangat membenci perilaku manusia yang mencintai dirinya sendiri (hubbu nafsi) dan selalu mengutamakan dirinya daripada orang lain. 

Sifat tersebut sangat dibenci oleh Rasulullah karena merupakan cerminan sifat individualisme, yaitu sifat yang hanya memikirkan maslahat dan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan sosial. 

SHARE ARTIKEL