Hoax? Viral Video Packing Masker Diinjak, ini Fakta Sebenarnya
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 22 Feb 2020Video viral pengemasan masker - Image from www.harianhaluan.com
Pentingnya bertabayun pada informasi yang didapat
Beredar video proses pengemasan masker yang diinjak-injak dilakukan oleh produsen masker Solida
Banyak orang menyayangkan kejadian tersebut, karena pentingnya fungsi masker saat ini ditengah mewabahnya virus corona, namun ironisnya masker tersebut justru dikemas dengan cara tidak higienis. Jangan terburu-buru menghujat ketahui dulu faktanya ini.
Video Viral Pengemasan Masker yang Tidak Higienis
Video tersebut memperlihatkan tumpukan masker memenuhi ruangan yang terlihat seperti ruangan keluarga. Sebuah televisi menyala dan terdengar suara laki-laki yang menceritakan aktivitas tersebut, dan menyebut lokasinya berada di gudang atau pabrik masker.
Selain itu ada beberapa wanita yang terlihat sedang menyortir masker-masker yang berserakan di seluruh area lantai ruangan tersebut. Sebagian diduduki oleh para perempuan yang menyortirnya dan beberapa kali terlihat juga diinjak-injak oleh para perempuan tersebut.
"Rabu, 19 Februari 2020. Waktu menunjukkan jam 12.30 WIB. Ini untuk orderan Ibu Mariana melalui mediator bapak Yanto di Jakarta," ucap lelaki yang tak terlihat di video. Suara lelaki itu kembali terdengar saat menjelaskan para perempuan yang sedang fokus bekerja.
"Jadi kalau misalnya ini, posisi-posisi ini di gudang atau di pabriknya. Ini karyawan-karyawan yang sedang sortir atau memasukkan masker 3 ply dengan merek Solida. Ini barangnya asli. 3 ply bukan 2 ply. Mau booking atau order dipersilahkan ke Bapak Yanto. Ini bukan barang gaib ya," lanjutnya sambil memperlihatkan satu masker yang saat ini sedang banyak dicari oleh orang untuk menghindari penyebaran virus Corona.
Banyak orang yang kemudian mengecam kejadian tersebut, karena melihat pengemasan masker yang tidak higienis. Padahal, masker menjadi alat penting untuk mencegah dari debu dan virus yang menyebar melalui hidung dan mulut manusia.
Baca juga :
- Pengertian Tabayyun Adalah? Berikut Kami Jelaskan Lengkap dan Terperinci
- Jangan Perang di Medsos, Karena Media Sosial Bukan Arena Debat
Klarifikasi Produsen Masker Solida
Atas kabar yang beredar di tengah masyarakat, pihak produsen masker Solida mengkonfirmasi secara langsung, bahwa apa yang telah beredar di media sosial adalah tidak benar.
Pihaknya memastikan, proses produksi masker Solida telah memenuhi sertifikasi standarisasi internasional dan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Video yang beredar itu tidak benar, dan sedang kami proses investigasi," kata Humas Produsen Masker Solida, Yosephin Anita, saat dihubungi MalangTIMES, Jumat (21/2).
Anita menjamin, proses produksi masker Solida dapat dipertanggungjawabkan. Karena telah mengantongi sertifikasi internasional dari HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), dan International Organization for Standardization (ISO).
"Kami selaku produsen, dapat mempertanggungjawabkan memproduksi dan menjual masker Solida. Sebab sudah sesuai standart sertifikasi produksi, baik mulai proses pembuatan hingga akan penjualan dan itu sudah di bawah Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Bahkan, video klarifikasi tempat produksi dari masker Solida juga telah diunggah di laman instagram @solida.proteksi. Dalam video tersebut, tempat produksi hingga prosesnya dijabarkan.
Dalam keterangan disebut bahwa video tersebut merupakan pabrik resmi Masker Solida yang berlokasi di Yogyakarta. Sangat berbeda dengan video yang viral yang beredar tersebut. Unggahan video itu pun ditautkan ke akun media sosial @kemenkes_ri dan @kemendag.
Ruang khusus produksi juga terstandarisasi Clean Room, para karyawan juga memakai baju khusus ketika akan memasuki ruang produksi. Lengkap, dengan penutup kepala dan sarung tangan. Sehingga proses produksi dipastikan steril.
"Semua proses produksi terstandarisasi. Di dalamnya harus clean room, dan dikerjakan oleh mesin. Kemudian, langsung masuk dalam box, tanpa sentuhan tangan manusia," terangnya.
Terkait video yang telah tersebar, pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi sesuai standart operasional prosedur (SOP) perusahaan. Tentunya, juga dengan mengedepankan UU ITE dan melakukan pemantauan dari hasil klarifikasi yang telah dibuat.
"Langkah selanjutnya kami melakukan investigasi. Sejauh mana, tentu tetap memegang prinsip kehati-hatian dan di UU ITE sudah jelas, kami akan lihat para pihak yang terlibat. Tapi, dengan hal ini saya rasa netizen sudah cukup bijak memilah mana pemberitaan yang benar dan hoaks," tandasnya.
Pentingnya Tabayyun dalam Menerima Informasi
Dari kejadian tersebut, sekali lagi mengingatkan kita agar senantiasa melakukan tabayyun setiap menerima informasi.
Tabayyun atau biasa dikenal dengan check dan recheck merupakan hal yang penting dilakukan agar tidak terjebak informasi hoax. Apalagi di era informasi saat ini, dimana informasi bisa menyebar sangat cepat baik lintas negara bahkan benua.
Perihal tabayyun, Allah SWT menyebut dalam salah satu firmannya di QS. Al Hujurat ayat 6 yang berbunyi :
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal."
Dari ayat tersebut dapat diambil pelajaran bahwa ada dua hal yang harus diperhatikan saat menerima informasi. Pertama, pembawa berita dan kedua isi berita.
Pembawa berita
Pembawa berita haruslah memenuhi kriteria tertentu, diantaranya ialah bukan orang yang fasiq yakni orang yang melakukan pelanggaran agama, bukan orang yang melakukan dosa besar atau sering kali melakukan dosa-dosa kecil dan tidak melakukan pelanggaran budaya positif masyarakat.
Isi berita
Isi berita yang disampaikan harus disertai bukti yang valid, sehingga terhindar dari informasi palsu yang tidak berdasar atau sekedar dibuat-buat. Bila perlu lakukan cek dengan sumber lain yang kredibel dan pertanyakan informasi kepada ahlinya.
Ingat, tabayyun bukanlah suatu anjuran atau sekedar saran, melainkan merupakan sebuah kewajiban. Artinya jika tidak melaksanakannya kita akan mendapatkan dosa, selain itu dengan tidak bertabayyun kita berpotensi untuk menimpakan mudharat kepada suatu kelompok. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bertabayyun setiap menerima informasi.