Pengertian Pantun dan Jenisnya

Penulis Bima P | Ditayangkan 04 Oct 2019

Pengertian Pantun dan Jenisnya

buku - Image from documentarytube.com

Pantun merupakan puisi lama yang telah melekat di masyarakat Indonesia, ini terbukti dengan penggunaan pantun dalam berbagai acara adat di Indonesia hingga dalam acara hiburan komedi di televisi.

Pengertian pantun secara umum adalah jenis puisi lama yang terdiri dari dua bagian penting yaitu sampiran dan isi, dimana sampiran terletak pada baris pertama dan kedua sedangkan isi pantun terletak pada bagian ketiga dan keempat. Pantun terdiri dari 4 larik, setiap larik terdiri dari 8-12 suku kata, memiliki irama silang (a-b-a-b), iramanya indah dan mengandung makna penting.

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Menurut R.O. Winsted 

Pengertian pantun menurut R.O. Winstead adalah sebuah pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namunialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya.

Menurut Sunarti

Arti pantun menurut Sumarti adalah salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.

Menurut Dr. R. Brandstetter

Menurut Dr. R. Brandstetter, arti pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di Nusantara. Misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur, dalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu sedangkan dalam bahasa Jawa Kuno, atuntun berarti teratur.

Dalam bahasa Toba, pantun berarti kesopanan atau kehormatan, dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun berarti cerita panjang yang bersajak dan diiringi musik.

Menurut Surana

Definisi pantun menurut Surana adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang bisa diambil sebagai suatu kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.

Menurut Herman J. Waluyo

Menurut pendapat Herman J. Waluyo, pengertian pantun secara umum adalah bentuk puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat.

Menurut Kaswan dan Rita

Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi.

Baca : Puisi : Rasa Ini

Sampiran tidak berisi maksud karena hanya diambil rima persajaknya. Jadi saat akan membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya yang disesuaikan.

Menurut Edi dan Farika

Pantun menurut Edi dan Farika diartikan sebagai bentuk puisi lama yang dikenal luas dalam berbagai bahasa di Nusantara, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun dikenal sebagai paparikan.

Menurut Hidayat

Definisi pantun menurut Hidayat merupakan salah satu jenis puisi Melayu lama yang secara luas dikenal di negara Indonesia dari dulu sampai sekarang.

Menurut Alisyahbana

Pantun merupakan puisi lama yang sangat dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

Ciri Ciri Pantun

Pantun memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan jenis puisi lama lainnya.

1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.

Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

3. Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.

Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

4. Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

Baca Juga: Ngakak 50 Peribahasa Versi Lelucon yang Bikin Kamu Nggak Berhenti Ketawa

Jenis Jenis Pantun

1. Pantun Jenaka

Pengertian pantun jenaka adalah jenis pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang membaca atau mendengarnya.

Contoh:

Burung terbang memakai topi
Terbang ke awan seperti mimpi
Tertawa hati karena geli
Melihat kuda asyik bernyanyi

Baca Juga : Penjelasan Mengenai Peribahasa "Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk Laki-laki"

2. Pantun Anak

Pantun anak adalah jenis pantun yang berhubungan dengan anak dan bertujuan untuk membuat anak senang serta memberikan pendidikan bagi anak.

Contoh:

Burung merpati burung dara
Terbang tinggi jauh melanglang
Hati ini amat gembira
Sebentar lagi ayah pulang

3. Pantun Nasehat

Pengertian pantun nasehat adalah jenis pantun yang isinya memberikan anjuran, himbauan, atau pesan moral kepada seseorang atau khalayak.

Contoh:

Jalan-jalan ke kota Banjar
Jangan lupa membeli babat
Jika kamu ingin jadi pintar
Maka belajarlah dengan giat

4. Pantun Teka-Teki

Pantun teka-teki adalah jenis pantun yang berisi pertanyaan dimana tujuannya untuk hiburan dan mengakrabkan orang-orang yang berinteraksi melalui pantun tersebut.

Contoh:

Pergi ke desa memakai batik
Berjalan-jalan menyusuri sawah
Apa benda yang akan naik
Ketika air jatuh ke bawah?
(jawaban: payung)

5. Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan adalah jenis pantun yang isinya berisi semangat kepahlawanan.

Contoh:

Memang pahit buah peria
Makanan orang pergi menjala
Jikalau mengaku taat setia
Bersamalah kita pertahankan Negara

6. Pantun Berkasih-Kasihan

Pantun berkasih-kasihan adalah jenis pantun yang berhubungan dengan kasih sayang antara muda-mudi dan merupakan cara untuk menyampaikan perasaan seseorang kepada orang yang disukainya.

Contoh:

Langit biru terlihat sendu
warna hijau biru dan semu
Jarak jauh tumbuhkan rindu
Ingin selalu dekat denganmu

7. Pantun Agama

Pantun agama adalah jenis pantun yang isinya membahas tentang hubungan manusia dengan penciptanya. Pantun ini biasanya berisi nasihat dan pesan moral sesuai dengan nilai-nilai agama tertentu.

Contoh:

Pisang Ambon ditanam di gunung
Tumbuh sepuluh layu sebatang
Buruk orang jangan dicari
Bila kita sedang berpuasa

Sekian artikel kami tentang pengertian pantun dan contoh-contohnya. Selain mempelajari pantun untuk materi bahasa Indonesia di sekolah baiknya kita juga wajib melestarikan jenis puisi ini di masyarakat.

SHARE ARTIKEL