Warga Ponorogo Panik, Tanah Tiba-Tiba Retak Sepanjang 20 Meter Hingga Lebar 10 Cm

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 13 Dec 2019

Warga Ponorogo Panik, Tanah Tiba-Tiba Retak Sepanjang 20 Meter Hingga Lebar 10 Cm

Fenomena Tanah Retak Bikin Heboh Warga Ponorogo - Image from news.detik.com

Ingat kejadian likuifaksi di Palu?

Ketika tanah di kota Palu dan sekitarnya tiba-tiba berjalan sendiri dan menggulung satu di desa. Himbauan warga Ponorogo agar selalu waspada.

Fenomena tanah retak bikin heboh warga Dukuh Kalisobo, Desa Grogol, Kecamatan Sawoo. Warga kemudian menguruk retakan agar tidak semakin membesar.

Pantauan detikcom, hujan deras mengguyur Kecamatan Sawoo pada Kamis (12/12). Sekitar pukul 16.00 WIB, retakan mulai tampak di halaman rumah salah seorang warga Slamet (68). Bahkan retakan hingga masuk ke dalam rumah.

Baca Juga:

Retakan tersebut sepanjang 15 hingga 20 meter dengan lebar 5 sampai 10 cm. "Tanah retak ini merupakan fenomena alam yang terjadi di Ponorogo terutama di kawasan pegunungan.

Sebelumnya di Slahung juga ada fenomena serupa," tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono kepada detikcom, Jumat (13/12/2019).

Budi menambahkan, karena khawatir retakan semakin melebar, warga berinisiatif menutup retakan tersebut dengan tanah. Itu dilakukan supaya tidak ada warga yang celaka akibat tanah retak.

"Warga diimbau harus terus meningkatkan kewaspadaan terutama kerentanan bencana," imbuh Budi.

Menurutnya, Bumi Reog memiliki potensi bencana hidromitrologi terutama saat musim pancaroba seperti sekarang ini. Dalam peralihan dari musim kemarau masuk ke musim hujan, berbagai fenomena alam berpotensi terjadi.

"Beruntung warga sudah paham bagaimana mengatasi tanah retak dengan cara menutup retakan tersebut supaya tidak ada air hujan yang masuk ke dalam rekahan," lanjut Budi.

Baca Juga:

Sebelumnya, warga Dukuh Toro, Desa Pudak Kulon, Kecamatan Pudak, Ponorogo dihebohkan dengan suara gemuruh yang berasal dari dalam tanah. BPBD kemudian memastikan ke BMKG Nganjuk bahwa fenomena tersebut merupakan hal biasa.

Sebab, kondisi tanah Ponorogo, Trenggalek hingga Tulungagung memiliki rongga. Saat musim pancaroba seperti ini biasa terjadi longsoran kecil di dalam tanah sehingga menimbulkan suara gemuruh.

SHARE ARTIKEL