Orang ini Dihantui Dosa Selama 15 Tahun, Karena Pernah Curi Penghapus
Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 23 Dec 2019Image from style.tribunnews.com
Apa kabar anda yang dulu beli gorengan empat bayarnya satu?
Apakah anda juga pernah dihantui rasa berdosa? Jika iya apakah sudah membayar yang dulu belum sempat dibayar?
Ini kisah viral hari ini tentang dosa masa kecil yang menghantui 15 tahun kemudian.
Merasa terus bersalah karena 15 tahun mencuri penghapus di toko, pria ini menulis permintaan maaf disertai uang lebih untuk membayar penghapus yang dia colong.
Anak kecil memang sering melakukan kenakalan-kenakalan. Salah satunya yaitu mencuri.
Anak kecil mungkin belum mengerti mengambil sesuatu yang bukan miliknya itu adalah tindakan yang tidak baik.
Kenakalan itu mungkin tidak disadari oleh anak kecil dan mereka baru sadar apa yang telah dilakukan saat dewasa nanti.
Mungkin itulah yang dirasakan oleh pria 23 tahun asal Malaysia ini. Setelah 15 tahun berlalu, ia baru sadar apa yang dilakukannya saat kecil dan berusaha menebus kesalahannya.
Baca Juga:
- Pesan Ibu Risma untuk Istri yang Gajinya Lebih Besar Daripada Suami
- Fakta di Balik Larangan Ibadah Natal di Sumbar Pemerintah Ikut Melanggengkan
Seperti yang dilansir Sinchew via World of Buzz, seorang pria 23 tahun pergi ke Ayer Tawar dan mendatangi warung yang pernah ia kunjungi saat kecil dulu.
Di warung itu, ia meninggalkan surat permintaan maaf dan uang 50 ringgit Malaysia atau Rp168 ribu.
Melalui surat itu, ia mengucapkan maaf karena tak bisa bertemu langsung dengan pemilik toko karena malu dan takut.
15 tahun lalu saat saya masih berusia 8 tahun, saya mengambil penghapus dari toko ini. Saya meminta maaf karena telah melakukannya.
Saya ingin membayar apa yang saya ambil dari toko ini. Maaaf terlambat, saya pindah dari kota ini saat saya berusia 10 tahun.
Saya berharap bapak/ibu mau memaafkan saya," tulisnya. Chee si pemilik toko berkata seorang pria muda memberinya surat itu pada tanggal 17 November 2019.
Ia datang sendiri ke toko dan membeli air mineral serta roti. Setelah itu, ia keluar dari toko tapi tak benar-benar pergi.
Baca Juga:
- Cerita Perjuangan Ibu dari Palembang yang Hidupi Anak dari Hasil Parkir
- Terungkap Setelah 30 Tahun Menikah, Ternyata Masih Saudara Kandung
Image from style.tribunnews.com
Ia sempat memandangi toko cukup lama. Chee kemudian keluar dan menghampiri pria itu.
Ia bertanya apakah ada sesuatu atau apa yang bisa ia bantu. Namun si pemuda berkata tidak apa-apa.
Saat Chee kembali ke toko, pemuda itu mengikutinya. Pemuda itu bertanya apakah toko itu masih toko yang sama yang berdiri 14 tahun lalu. Chee mengiyakan.
Pemuda itu kemudian menyerahkan amplop pada Chee dan memintanya untuk membacanya saat pemuda itu sudah pergi.
Baca Juga:
Saat Chee membuka amplop itu dan membaca isi surat di dalamnya, ia merasa tersentuh.
Chee berkata pada Sinchew bahwa ia memaafkan pria itu dan menghormati apa yang telah ia lakukan sebagai bentuk permintaan maaf
Ia mengungkapkan:
"Karena ini cerita positif, saya memutuskan untuk memajang suratnya di toko agar pelanggan bisa membacanya dengan harapan bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut."