Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Dokter Boyke Meninggal Dunia

Penulis Arief Prasetyo | Ditayangkan 10 Jan 2020

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Dokter Boyke Meninggal Dunia

Dokter Boyke meninggal dunia - Image from jabar.suara.com

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun ! 

Kabar duka datang dari Dokter Boyke yang meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya sejak lama, Menhan Prabowo pun ikut melayat di kawasan kampus UKRI.

Dokter Boyke meninggal karena sakit yang dideritanya sejak beberapa waktu lalu. Menanggapi kabar duka tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melayat ke kawasan kampus UKRI, Jalan Terusan Halimun, Bandung, Kamis pagi.

Aula kampus tersebut menjadi tempat disemayamkannya jenazah almarhum, dihadiri oleh ratusan orang meliputi keluarga, kolega, civitas akademika UKRI dan kerabat lainnya. Rencananya, jenazah Boyke akan dimakamkan pada Kamis siang di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Sekitar pukul 10.30 WIB, Prabowo nampak melakukan salat jenazah dan mendoakan almarhum di depan jenazahnya. Dia kemudian berbincang singkat dengan pihak keluarga dan menyampaikan belasungkawa.

Baca Juga:

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Dokter Boyke Meninggal Dunia

Dokter Boyke meninggal dunia - Image from jabar.suara.com

"Saya kira Pak Boyke adalah seorang yang sangat patriotik, nasionalis, pekerja keras dan pemimpin yang baik. Saya kenal dekat dengan beliau. Kami kehilangan," ungkap Prabowo. Dokter Boyke memang dikenal sebagai salah seorang tangan kanan Prabowo.

Sebelum diminta menjabat sebagai rektor UKRI sejak 2017 lalu oleh Prabowo, dirinya diketahui telah mengelola salah satu unit bisnis Prabowo selama 12 tahun, yakni Polo Club di Cibinong, Bogor.

Pihak kampus mengenang almarhum Boyke sebagai sosok yang santai, egaliter namun disiplin dan berdedikasi tinggi dalam membangun kampus. Wakil Rektor Bidang Akademik UKRI, Arining Wibowo mengaku dalam masa kepemimpinan almarhum, sejumlah pencapaian berhasil dilakukan oleh kampus.

"Antara lain adalah perbaikan akreditasi menjadi B, adanya penambahan program studi, mensejahterakan dosen dan karyawan serta jumlah mahasiswa meningkat 2 kali lipat," ungkapnya.

SHARE ARTIKEL