Ilustrasi tifus - Image from www.aksipost.com
Penyebab dan Gejala Tifus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak Biar nggak salah kaprah, yuk, ketahui gejala tifus dan penyebabnya berikut ini!
Tifus atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Lalu apa sih yang menjadi penyebab, dan bagaimanakah gejala tifus, gejala tifus pada bayi, gejala tifus bayi, gejala tifus disebabkan oleh apa? Berikut penjelasannya.
Baca Juga :
1. Difteri: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Penanganannya
2. Penyebab, Gejala, dan Obat Trigliserida yang Ampuh
3. Pengentalan Darah: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Tifus merupakan infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Bakteri tersebut dapat disalurkan oleh ektoparasit seperti kutu, tungau dan caplak, yang kemudian menginfeksi manusia.
Ektoparasit seringkali ditemukan pada tikus, kucing, dan tupai. Beberapa orang juga bisa membawa ektoparasit dari pakaian, sprei, kulit, atau rambut mereka. Bakteri penyebab tifus tidak bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya seperti halnya sakit flu atau pilek.
Berdasarkan sumber bakteri yang menginfeksinya, tifus dibagi menjadi 4, yaitu :
Penyakit tifus dapat menyerang siapa saja, tidak memandang segi usia, tingkat pendapatan, tingkat sosial, maupun lingkungan hidupnya. Akan tetapi, resiko penyakit tifus akan meningkat terhadap orang yang :
Gejala tifus adalah hal-hal atau keluhan yang dirasakan ketika orang terkena penyakit tifus.
Biasanya, masa inkubasi bakteri penyebab tifus adalah 7-14 hari, akan tetapi bisa lebih pendek yaitu sekitar tiga hari, atau bahkan lebih panjang hingga 30 hari. Waktu tersebut dihitung sejak bakteri masuk ke dalam tubuh, hingga tubuh menimbulkan gejala tifus ringan.
Adapun gejala dari tifus antara lain :
Gejala tifus berkembang dari minggu satu ke minggu selanjutnya, dengan ciri-ciri yaitu :
Minggu ke-1
Biasanya, pada minggu pertama akan muncul gejala tifus ringan terkait perkembangan suhu badan. Beberapa gejalanya antara lain :
Minggu ke-2
Jika gejala awal tidak segera ditangani, maka penderita tifus akan memasuki stadium kedua dengan gejala antara lain :
Minggu ke-3
Memasuki minggu ke tiga, penderita tifus akan mengalami gejala berupa suhu tubuh yang menurun, jika tidak segera ditangani, maka pada tahap ini akan muncul komplikasi berupa pendarahan pada usus, hingga pecahnya usus.
Minggu ke-4
Masuk minggu ke-4, demam tifoid berangsur-angsur akan turun. Tapi jangan lengah, tahap ini tetap memerlukan penanganan, agar tidak muncul gejala-gejala lain atau menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Bahkan dalam beberapa kasus, gejala bisa kembali muncul dua minggu setelah demam mereda.
Oleh karena itu, segera pergi ke dokter apabila mengalami demam tinggi dan beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas.
Yang perlu digaris bawahi adalah, meskipun seseorang telah menerima vaksin atau imunisasi, ia masih beresiko menderita tifus.
Penyebab dan Gejala Tifus Pada Orang Dewasa dan Anak-Anak Pemeriksaan juga harus dilakukan apabila terserang demam setelah berkunjung ke tempat yang mempunyai tingkat penyebaran tifus tinggi. Semoga bermanfaat.