Kisah Sahabat Nabi: Sa`ad bin Abi Waqash

Penulis Al Putra | Ditayangkan 27 Apr 2020

Kisah Sahabat Nabi: Sa`ad bin Abi Waqash

Sa'ad bin Abi Waqqas - Image from Islam Kafah

Sa'ad bin Abi Waqash merupakan salah satu sahabat yang telah dijamin masuk surga oleh Allah, ia memeluk islam ketika masih berumur 17 tahun.

Kisah Sa'ad bin Abi Waqash pertama kali masuk islam ialah melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mengajaknya untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di perbukitan dekat Makkah.

Pertemuannya dengan Nabi membuat kesan yang sangat dalam di hati Sa'ad bin Abi Waqash tanpa rasa ragu di dalam hatinya Sa'ad bin Abi Waqash pun dengan tangan terbuka memeluk islam dan menjadi sahabat yang pertama kali masuk islam sebelum periode hijrah.

Sa'ad bin Abi Waqash adalah sahabat yang pertama kali melepas anak panah di kancah peperangan, keahliannya dalam menggunakan anak panah menjadikan ia sebagai orang yang diandalkan oleh Rasulullah SAW.

Sampai pada suatu kali Rasulullah SAW bersabda di tengah perang Uhud, "Panahlah hai Sa'ad! Ibu bapakku menjadi jaminan bagimu!", perkataan tersebut menjelaska bahwa seberapa percayanya Nabi dengan Sa'ad bin Abi Waqash sampai-sampai Nabi berkata demikian.

Tidak hanya itu Sa'ad bin Abi Waqash dikenal sebagai penembak jitu yang ketika ia memanah maka pasti akan tepat sasaran, ketika ia berdoa pasti dikabulkan.

Hal tersebut dikarenakan nabi pernah melihat hal yang sangat di senanginya dari Sa'ad bin Abi Waqash sehingga beliau bermunajat kepada Allah, "Ya Allah, tepatkanlah bidikan panahnya (Sa'ad bin Abi Waqash) dan kabulkanlah doanya."

Dengan demikian,  Sa'ad bin Abi Waqash terkenal di kalangan para sahabat yang doanya selalu makbul.

Pernah suatu ketika Sa'ad bin Abi Waqash mendengar seorang laki-laki yang mencela para sahabat Nabi Ali, Thalhah, dan Zubair, bahkan lelaki tersebut menolak untuk berhenti mencaci-maki mereka.

Hal tersebut membuat Sa'ad bin Abi Waqash geram, dan berkata kepada laki-laki tersebut, "Kalau begitu, akan saya doakan kamu kepada Allah." Laki-laki tersebut berkata, "Rupanya kamu hendak menakutiku, seolah-olah kamu seorang Nabi."

Mendengar perkataan tersebut Sa'ad bin Abi Waqash mengambil wudhu dan melakukan shalat dua rakaat, kemudia berdoa: "Ya Allah, kiranya menurut ilmu-Mu, laki-laki ini telah memaki segolongan orang yang telah memeroleh kebaikan-Mu dan tindakan mereka mengundang amarah murka-Mu. Maka mohonlah dijadikan hal ini sebagai pertanda dan pelajaran."

Tak lama sejak Sa'ad bin Abi Waqash berdoa tiba-tiba datang lah seekor unta yang liar yang berlari kencang kearah laki-laki yang mencela para sahabat tersebut dan menabraknya hingga meninggal.

Baca Juga:

Sa'ad dan Anak Panah Pertama

Kisah Sahabat Nabi: Sa`ad bin Abi Waqash

Arrow - Image from Pinterest

Memuliakan Orang Tua

Kisah Sahabat Nabi: Sa`ad bin Abi Waqash

Image from Caption Meme Kata Bijak Terbaru 2020

Sa'ad bin Abi Waqash juga menjadi sosok teladan dalam keluarga.
Dikisahkan ibunda Sa'ad bin Abi Waqash melakukan mogok makan selama berhari-hari sebagai bentuk ancaman terhadab Sa'ad bin Abi Waqash yang ketika itu memeluk islam.

Hari demi hari berlalu, dan semakin parah lah kondisi sang ibu, hal tersebut menjadi ujian keimanan Sa'ad bin Abi Waqash.

Dengan lembut dan tersedu-sedu Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada ibunya "Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu ia keluar satu per satu, maka tidak lah anakmu ini akan meninggalkan agama ini (Islam) walau ditebus dengan apa pun."

Mendengar perkataan keimanan yang kuat dari Sa'ad bin Abi Waqash maka sang ibu pun luluh hatinya, tak lama kemuadian Allah SWT mengabadikan kisah ini di dalam Al-Quran surah Luqman ayat ke-15. Artinya, "Dan seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah), padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya."

Panglima Perang yang Membangkitkan Semangat Berjuang

Kisah Sahabat Nabi: Sa`ad bin Abi Waqash

Diantara cerita ke pahlawanan Sa'ad bin Abi Waqash adalah ketika pasukan kamu Muslim yang sedang dipimpinnya, terhadang oleh sungai Tigris disaat peperangan melawan pasukan Irak.

Kondisi geografis dan strategi peperangan pasukan Irak belum familiar di kalangan pasukan muslim, sehingga hambatan demi hambatan didapatkan oleh mereka.

Ketika situasinya tidak menguntungkan, Sa'ad bin Abi Waqash menyuruh pasukannya maju menerjang sungai sembari membaca "Hasbunallahu wa ni'mal wakiil."

Suara riuh kaum muslimin menyebut dzikir kalimat Allah sembari maju menerjang dengan kecepatan penuh, membuat musuh gentar melihat begitu tingginya semangat kaum muslimin.

Sehingga musuh memutuskan untuk mundur di medan pertempuran, melihat kejadian ini, sahabat Salman al-Farisi takjub dengan yang masih baru namun bisa menaklukan pasukan yang sangat besar.

Demikianlah kisah tauladan sahabat Sa'ad bin Abi Waqash semoga dapat menjadi pelajaran bagi yang membacanya, aamiin.

SHARE ARTIKEL