Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk

Penulis Bima P | Ditayangkan 24 Sep 2019

Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk

Pengertian Kalimat Majemuk dan Contohnya - Image from blog.bookbaby.com

Kalimat majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau lebih yang tanpa anda sadari telah anda gunakan sehari-hari. Kalimat majemuk memiliki beberapa jenis, jenis-jenis tersebut memiliki pola tertentu yang menjadi ciri khas pembeda antar kalimat majemuk.

Berikut akan kami beri penjelasan tentang pengertian kalimat majemuk serta contoh kalimat majemuk.

Pengertian Kalimat Majemuk

Istilah "kalimat majemuk" berasal dari sifatnya yang memiliki dua pola kalimat atau lebih. Dapat disimpulkan bahwa kalimat majemuk adalah suatu kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih, atau dengan kata lain kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas.

Jenis kalimat ini berasal dari perluasan atau penggabungan kalimat-kalimat tunggal yang selanjutnya membentuk pola kalimat baru di samping pola yang sudah ada sebelumnya. Kalimat majemuk bisa juga diartikan kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal.

Setiap jenis kalimat majemuk memiliki kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan. Kalimat majemuk memiliki fungsi utama untuk menguraikan, menjelaskan, menjabarkan, dan memerinci.

Jenis Jenis Kalimat Majemuk

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat ini memiliki dua klausa atau kalimat yang sifatnya sederajat atau setara yang digabungkan melalui konjungsi. Ini berarti, kedua klausa bersifat koordinatif sehingga masing-masing dapat berdiri menjadi kalimat sendiri apabila konjungsinya dihilangkan. Konjungsi yang biasa menggabungkan dua kalimat atau lebih pada kalimat majemuk setara adalah di antaranya dan, sementara, dan lalu.

Struktur kalimat majemuk setara

Klausa 1 : kakak bertanding basket
Klausa 2 : adik menonton di dekat ring basket
Gabungan : Kakak bertanding basket, sementara adik menonton di dekat ring basket.

Baik kalimat 1 maupun kalimat 2 merupakan bentuk klausa utuh yang setidaknya memiliki subjek dan predikatnya masing-masing dan bisa berdiri sendiri. Karena itu, walaupun tidak dihubungkan dengan konjungsi sementara, keduanya masih dapat berdiri menjadi kalimat yang utuh.

2. Kalimat Majemuk Rapatan

Hampir serupa dengan kalimat majemuk setara, klausa-klausanya sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri. Perbedaannya, pada jenis ini, akan ditemukan unsur klausa yang berulang. Perulangan unsur klausa tersebut biasa dipisahkan dengan konjungsi dan, serta, atau juga; ataupun tanda koma (,).

Struktur kalimat majemuk rapatan

Klausa 1 : Sakti menghadiri konser pop tersebut
Klausa 2 : Revi menghadiri konser pop tersebut
Gabungan : Sakti dan Revi menghadiri konser pop tersebut.

Klausa 1 dan Klausa 2 sebenarnya memiliki predikat dan objek yang sama, namun subjeknya ( Sakti, Revi) berbeda. Karena itulah, dalam penggabungannya, hanya subjeknya yang dirapatkan dengan ditambahkan konjungsi dan.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Anda pernah mendengar tentang induk kalimat dan anak kalimat? Dalam jenis kalimat majemuk bertingkat, anda akan menemukannya, yaitu kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang hubungannya tidak sejajar. Karena ketidaksejajaran tersebut, salah satu klausa tidak utuh atau tidak dapat berdiri sendiri.

Bagian klausa yang tidak utuh tersebut adalah anak kalimat dalam kalimat tersebut. Sementara itu, klausa yang mampu berdiri sendiri walaupun dipisahkan dari kalimat majemuk dan tidak memiliki konjungsi disebut sebagai induk kalimat. Kedua bagian kalimat tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi, seperti ketika, walaupun, sebab, karena, dan meskipun.

Struktur kalimat majemuk bertingkat

Klausa 1 : Ayu sering terlambat datang ke sekolah
Klausa 2 : membantu orang tuanya berjualan
Gabungan : Ayu sering terlambat datang ke sekolah karena membantu orang tuanya berjualan.

Klausa 1 merupakan induk kalimat karena memiliki unsur klausa yang lengkap, yakni subjek (Ayu) dan predikat (terlambat). Karena hal tersebut, Klausa 1 dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat yang utuh. Sementara itu, Klausa 2 hanya memiliki predikat (membantu) sehingga tidak dapat menjadi kalimat utuh karena tidak memiliki subjek.

4. Kalimat Majemuk Campuran

Sesuai dengan namanya, jenis kalimat yang satu ini memiliki penggabungan antara bentuk kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Di dalamnya, anda bisa menemukan dua buah konjungsi atau lebih yang sifatnya menjadi penghubung koordinatif maupun bukan. Jumlah klausanya pun dipastikan lebih dari dua.

Struktur kalimat majemuk campuran

Klausa 1 : aku bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 2 : revi bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 3 : aster bermain basket di lapangan terbuka
Klausa 4 : hujan
Gabungan : Aku, revi, dan aster bermain basket di lapangan terbuka, meskipun hujan.

Klausa 1-3 adalah induk kalimat yang dapat digabungkan menjadi kalimat majemuk rapatan sebab memiliki predikat, objek, dan keterangan yang sama serta merupakan kalimat yang utuh. Sementara itu, hujan yang merupakan klausa yang tidak utuh menjadi anak kalimat.

Contoh Kalimat Majemuk

1. Contoh kalimat majemuk setara

  • Ibu menyetujui niatku dan ayah merestuinya.​
  • Kami akan pergi atau duduk saja di sini?
  • Siswa berencana karya wisata, tetapi guru melarangnya.
  • Saya membeli buku dan adik ikut membelinya juga
  • Saya ingin melanjutkan pendidikan di bidan kehutanan dan ternyata ayah sangat mendukung pilihan tersebut.
  • Harga BBM naik dan bahan pokok ikut naik

2. Contoh kalimat majemuk rapatan

  • Pak Bahar, guru bahasa Indonesia.
  • Pak Bahar, teman ayahku
  • Pak bahar, guru bahasa Indonesia dan teman ayahku (rapatan subjek)


  • Ayah membawa roti
  • Ibu membawa roti
  • Ayah dan ibu membawa roti (rapatan predikat)

3. Contoh kalimat majemuk bertingkat

  • Ketika sedang bekerja, Budi pingsan.​
  • Asalkan mau belajar, kau pasti bisa mengerjakan soal itu.
  • Seandainya Andi datang lebih cepat, aku pasti bertemu dengannya.
  • Sepupu tinggal di kota agar bisa menemani ibunya.
  • Walaupun hatinya sedih, dia tidak pernah menangis.
  • Daripada melamun, bantulah ayahmu.
  • Acara itu dibatalkan karena hujan turun sangat deras
  • Kami tidak setuju, maka kami protes
  • Dia berjalan dengan santai.
  • Sekarang dia tahu bahwa adiknya bisa membaca.
  • Tanpa memakai kendaraan, Budi sampai di rumahku

4. Contoh kalimat majemuk campuran

  • Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku.
  • Ujian sudah selesai ketika tim pemeriksa datan dan guru-guru sudah pulang.
  • Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.
  • Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim sehingga swasembada beras tidak tercapai.
  • Karena hari sudah malam, kami berbincang-bincang sebentar dan langsung pulang.
  • Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

Sebenarnya penjelasan tentang kalimat majemuk diatas sudah cukup. Tetapi untuk detailnya jika masih kurang paham bisa tinggalkan komentar.

SHARE ARTIKEL