Tulis Pesan Ini di Facebook, Akun Ustadz Arifin Ilham Banjir Doa dan Airmata

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 14 Jan 2019

Tulis Pesan Ini di Facebook, Akun Ustadz Arifin Ilham Banjir Doa dan Airmata
Kondisi Ustadz Arifin Ilham ketika di rawat di RSCM beberapa waktu lalu dan unggahan beliau di facebook.com(tribunnews.com)

Jodoh, rezeki dan maut hanya Allah yang tahu...

Semoga Ustadz Arifin Ilham diberikan kesembuhan dan umur panjang oleh Allah SWT.

Jamaah kaget, tiba-tiba Ustadz Arifin Ilham tulis pesan ini di laman facebook beliau...

Ustadz Arifin Ilham, kini sedang tebaring dan berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening di Malaysia.

Namun, baru-baru ini jamaah dan pennguna facebook dikagetkan dengan unggahan beliau.

Sabtu malam 12 Januari 2019, tiba-tiba Ustadz lewat akun facebooknya @K. H. Muhammad Arifin Ilham, menulis sebuah pesan tentang kematian.

Sontak pesan-pesan yang beliau tulis di Facebook membuat banjir tangis dan doa dari para jamaah dan netizen yang selama ini mencintai ceramah-ceramah Ustaz Arifin Ilham.

Berikut isi unggahan beliau:

Tulis Pesan Ini di Facebook, Akun Ustadz Arifin Ilham Banjir Doa dan Airmata

OASE HATIKU

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.

�Siapa aku? Ya, aku dari tiada, sekarang ada, itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada. 

Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa. Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam.

��Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah. Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.

��Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat. Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup. Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.

��Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya. Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.

��Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku.

Inilah yang menjadi asbab bersemangat dalam mencari rejeki yang halal, kuat bestari dalam beramal silaturahim, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi pada yang papa lebih-lebih pada saudara-saudara yang tertindas.

��Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek. Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini. Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.

��Terluap "khouf" rasa takut hebat kpd-Nya dan "rojaa" berharap sangat kpdNya. Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya. Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat. Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.

Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.

��Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah. Rasanya tidak disebut doa, kecuali kalian semua bagian doaku. Aku ingin semua damai dalam naungan Syariat-Nya dan hidup bahagia dalam Sunnah Nabi-Nya, sehingga negeri tercinta kita Indonesia hidup damai aman dalam penuh berkah Allah.

"Allahumma ya Allah ampunilah diri ini, dan semua kami. Selamatkanlah kami dari semua fitnah dunia dan kezholiman, dan terimalah mereka yg wafat sebagai syuhada disisiMu...

SubhanAllah air mata ini terus mengalir dalam oase hati ini krn sayangnya abang pada antum semua krn Allah.


Dari pantauan wajibbaca.com, Unggahan beliau tersebut telah dibagikan 950 kali, dan mengalir ratusan komentar dari pengguna facebook.

Tak hanya itu, unggahan beliau juga disukai sebanyak 4,9 ribu disertai emoticon sedih dari netizen.

@Siti Aisyah "Waalaikum salam wr.wb. Doa terbaik buat ustad. Smg Allah memberikan kesembuhan. Smg Allah segera mengangkat penyakit ustad. Aamiin yra."

@Zamzami Hertyasning "Guruku, abangku fillah.. sehat dan sakit abang semuanya insyaAllah bernilai afiyah.. maka kita smw minta kpd Allah spy menambah afiyah utk abang di dalam kesehatan, krn ummat masih butuh teladan dan bimbingan abang. Allah yu'aafiikum bang. Zami, "paguru" alvin amer"

Baca Juga:


@Nita Putri "Wa allaikumsalam wr wb, ya Allah semoga engkau sembuhkan sakitnya pak ustad Arifin ya Allah 😭😭😭😭🙏"

@Mochamad Asep Soleh "Kami juga menyayangi antum Ustadz karena Allah, semoga Alloh senantiasa melindungimu, menyayangimu, memberkahi dan merahmatimu di dunia dan akhirat. Syafakallahu syifaan 'aajilan Ustadz."
SHARE ARTIKEL