Studi Buktikan, Orang Bodoh Cenderung Ngeyel Karena Hal Ini

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 22 Jan 2019

Studi Buktikan, Orang Bodoh Cenderung Ngeyel Karena Hal Ini
Jangan berdebat dengan orang bodoh (islam-institute.com)

Mengapa Islam melarang debat dengan orang bodoh?

Bahkan Imam Syafi’i berkata, “Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi”

Terjawab sudah dalam penelitian terabaru, ini sebenarnya yang terjadi pada orang bodoh...

Islam sangat melarang berdebat dengan orang bodoh, mengapa?

Perdebatan sering terjadi diantara manusia, apakah di antara sesama teman sekolah, teman kerja, diantara tetangga, sesama teman organisasi, bahkan diantara sesama anggota keluarga. Perdebatan bukan saja terjadi di dunia nyata tapi juga di dunia maya.

Berdebat bukanlah perkara yang di larang dalam Islam. Banyak riwayat yang menyebutkan, para Ulama berdebat dengan para pengusung kesesatan. Seperti, Imam Al Auza’i yang berdebat dengan seorang pengikut aliran Qadariyyah dan Imam Abdul ‘Aziz Al Kinani dengan Bisyr bin Ghiyats Al-Marisi Al Muktazili pengikut faham Muktazilah.

Juga atsar para Sahabat yang berdebat dengan kelompok sempalan, seperti Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu yang berdebat dengan kelompok Khawarij.

Perdebatan di lakukan juga oleh para Nabi, sebagaimana perdebatan antara Nabi Nuh dengan kaumnya, Nabi Ibrahim dengan kaumnya, Nabi Musa dengan Fir’aun dan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam berdebat dengan musyrikin Makkah, Nasrani Najran, dan Yahudi Madinah.

Perdebatan yang di lakukan para Nabi dan juga para Ulama, adalah dalam rangka menampakkan kebenaran dan menjelaskannya. Perdebatan dengan tujuan seperti inilah yang di perintahkan oleh Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman :

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. An-Nahl: 125).

Walaupun perdebatan di benarkan dalam Islam, ada juga perdebatan yang tidak di benarkan.

Diantaranya adalah berdebat dengan orang-orang bodoh. Sehingga para Ulama memperingatkan untuk tidak berdebat dengan mereka.

Berdebat dengan orang-orang bodoh tidak akan mendatangkan manfa’at, karena orang bodoh tujuan berdebat bukan untuk mencari kebenaran. Tapi untuk pembenaran untuk menang-menangan. Sehingga tidak heran kalau melihat orang bodoh menunjukkan prilaku buruk dalam berdebat.

Berdebat dengan orang-orang bodoh hanya akan menjadi debat kusir kesana kemari yang tidak akan ada ujungnya.

Berdebat dengan orang-orang bodoh hanya akan menjadikan waktu terbuang sia-sia. Berdebat dengan orang bodoh juga bisa kewalahan dengan pertanya’an-pertanya’an dan bantahan-bantahan bodohnya. Karena orang-orang bodoh memang tidak mengerti permasalahan yang sebenarnya.

Susahnya berdebat dengan orang bodoh bahkan di akui oleh Imam Syafi’i, padahal Imam Syafi’i di kenal luas ilmunya dan pandai berdebat.

Imam Syafi’i berkata : “Aku mampu berdebat dengan 10 orang yang berilmu, tapi aku pasti kalah dengan seorang yang bodoh, karena orang yang bodoh itu tidak pernah faham landasan ilmu”.

Imam Syafi’i juga berpesan untuk tidak berdebat dengan orang-orang bodoh.

Imam Syafi’i berkata :

ﺍﺫَﺍ ﻧﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ
.
Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi

ﻓﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳﻤُﻮْﺕُ
.
Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati”.

ﻗﺎﻟُﻮْﺍ ﺳﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ
.
Apabila ada orang bertanya kepadaku, jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam ?, Jawabku kepadanya : Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya

ﻭﺍﻟﺼﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟﺼﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ
.
Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemulia’an. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan”.

Lalu Imam Syafi’i berkata :
.
أما تَرَى الأُسْدَ تُخْشى وهْي صَامِتة ٌ؟, ﻭﺍﻟﻜﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟﻌﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ
.
Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam ? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong ? (Diwan As-Syafi’i, karya Yusuf Asy-Syekh Muhammad Al-Baqa’i).

Penelitian terbaru, orang bodoh menderita "illusion of knowledge".

Baru-baru ini Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature menunjukkan hasil yang mengejutkan.

Hasil Studi ditemukan orang yang paling ngotot sebenarnya memiliki pengetahuan paling minim mengenai masalah yang dibahas.

Menggunakan data poling dari Pew Research Center, para peneliti fokus pada subyek makanan yang dimodifikasi secara genetik. Makanan tersebut telah disepakati aman dikonsumsi serta menawarkan banyak manfaat bagi petani serta produsen makanan. Bahkan makanan yang dimodifikasi tersebut mendapat dukungan 88 persen ilmuwan.

Baca Juga:



Namun, Pew menemukan hanya 37 persen populasi di Amerika yang menganggap makanan tersebut aman. Peneliti kemudian meminta para partisipan menyusun peringkat pengetahuan mereka terhadap subyek tersebut serta menguji pengetahuan literasi mereka. Studi ini tak hanya menguji orang-orang dari Amerika saja melainkan juga dari Prancis dan Jerman.

Melansir laman New York Post, Minggu (20/1/2019), terbukti, individu yang menentang pendapat bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi kerap tak sependapat dengan para ahli serta fakta-fakta ilmiah yang tersaji.

Para peneliti menyimpulkan, orang-orang tersebut menderita "illusion of knowledge" atau ilusi pengetahuan.

Meski telah jelas bahwa opini ekstrem mereka berasal dari informasi kosong, mereka sangat yakin bahwa mereka paling benar.

Kesenjangan itu terentang jauh dari kenyataan ilmiah, tulis hasil studi.

Jadi terungkap sudah kenapa Islam sangat melarang berdebat dengan orang bodoh!
SHARE ARTIKEL