Ayah-Bunda Perhatikan Ini! Gejala Baru Demam Berdarah, Tak Lagi Ada Bintik Merah di Kulit

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 12 Jan 2019
Ayah-Bunda Perhatikan Ini! Gejala Baru Demam Berdarah, Tak Lagi Ada Bintik Merah di Kulit

Gejala baru demam berdarah (Kolase nakita.id)

Fakta baru yang perlu diperhatikan setiap orangtua...

Demam Berdarah Dengue (DBD) yang marak menimpa anak-anak saat ini memiliki gejala baru, yakni tidak lagi ditandai bintik atau bercak merah pada kulit.

Berikut penjelasan dr Hittoh Fattory SpA, dokter spesialis anak...

DBD Memiliki gejala baru. Kondisi ini jangan membuat orangtua lengah terhadap penularan penyakit mematikan pada anak-anak.

Menurut dr Hittoh Fattory SpA, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, saat ini gejala khas untuk demam berdarah tidak seperti dulu, tidak ada lagi bintik merah di kulit dan sebagainya.

Itu tidak terlalu terlihat, dan tidak mesti keluar seperti itu,” ungkap , dr Hittoh, seperti dilansir dari tribunkaltim.com beberapa waktu lalu.

Jadi, kata dokter Kittoh menegaskan, gejala khas DBD tidak seperti dulu lagi, yang ditandai timbul bercak-bercak merah di tubuh, atau terjadi pendarahan kulit, atau biasanya pasien mengalami mimisan ditandai keluar darah dari lubang hidung.

Sekarang tidak semua pasien mengalami gejala seperti itu.Jadi kalau demam panas harus sudah dicek dengan laboratorium, karena gejala demam berdarah salah satunya panas tinggi hingga 40 derajat, harus dilakukan observasi di rumah sakit,” kata Hittoh.

Fase yang harus diperhatikan

Ayah-Bunda Perhatikan Ini! Gejala Baru Demam Berdarah, Tak Lagi Ada Bintik Merah di Kulit

Ilustrasi perawatan pasien demam berdarah. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Menurut Dokter Hittoh, anak penderita DBD pasti mengalami gejala demam. Namun tidak hanya demam, ada beberapa gejala lain yang harus diperhatikan. Dan untuk memastikan apakah anak terjangkit DBD, sebaiknya dilakukan tes darah.

Menurutnya ada beberapa fase yang harus diperhatikan, yaitu fase saat pasien kritis.

Biasanya, fase kritis ini pasien yang awalnya demam, akan turun secara perlahan. Saat panas turun, biasanya pasien justru tambah lemas.

Baca Juga:

Pada fase ini, pasien mengalami panas selama tiga hari, dan pada hari ke tujuh fase penyembuhan.

Fase kritis itu biasanya suhu tubuh mulai turun, ini harus lebih waspada saat panas turun, khususnya pada anak-anak yang demamnya turun, namun anaknya tambah lemas, tidak mau makan dan minum. Berbeda dengan anak sehat jika panas turun, mereka (anak) kembali bermain dan berlari-lari,” ujarnya.

Nah, ayah dan bunda harus memperhatikan hal ini, apalagi sekarang musimnya nyamuk DBD tumbuh. Jangan sampai buah hati kita menjadi korban.

SHARE ARTIKEL