Mengapa Musibah Besar Banyak Terjadi di Akhir Tahun?

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 25 Dec 2018
Mengapa Musibah Besar Banyak Terjadi di Akhir Tahun?
Foto via twitter.com

Sehari sebelum tsunami Banten, SMS berantai bencana akhir tahun beredar...

Ternyata benar, tsunami Terjadi dan merenggut ratusan jiwa meninggal dan ribuan luka-luka.

Banyak spekulasi kemudian beredar di masyarakat mengenai bencana akir tahun. Lantas, mengapa bencana besar sering terjadi penghujung tahun?

Sehari sebelum Tsunami Banten, tepatnya Jumat (21/12/2018), ada SMS berantai tentang bencana akhir tahun beredar di masyarakat.

Pesan tersebut mengatakan agar warga Indonesia waspada mulai tanggal 21 Desember 2018 hingga akhir bulan Desember 2018.

Dalam pesan itu, disebutkan akan terjadi bencana yang akan menimpa negara Indonesia.

Sehari berselang, tepatnya Sabtu (22/12/2018), tsunami menghantam Banten dan Lampung.

Update terbaru jumlah korban tsunami Selat Sunda tersebut berjumlah 373 meninggal dan 2.459 luka-luka.

"Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Senin (24/12/2018), seperti dikutip dari detik.com.

Mengapa Bencana Besar Kerap Terjadi di Akhir Tahun?

Mengapa Musibah Besar Banyak Terjadi di Akhir Tahun?
Foto pasca tsunami Selat Sunda Sabtu (22/12/2018).

Dikutip dari liputan6.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai bencana alam besar di Indonesia kerap terjadi saat akhir pekan atau weekend dan akhir tahun. Hal itu masih menjadi misteri dan bahan analisis hingga saat ini.

"Karena kita menangani bencana ini sudah sering ya. Jadi biasanya bencana-bencana besar yang memakan korban, kejadiannya adalah Jumat sore sampai malam, Sabtu dan Minggu," tutur Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018) lalu.

Dia menyampaikan, selain akhir pekan, rata-rata bencana alam juga sering terjadi di atas tanggal 25. Seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

"Tsunami Aceh, gempa Jogja, tunami Mentawai, erupsi Gunung Merapi, Jembatan Kukar ambrol, kapal tenggelam, paling banyak adalah kejadian-kejadian weekend dan tanggalnya di atas 25. Kenapa," jelas Sutopo.

Pada dasarnya, bencana alam selalu terjadi tanpa bisa diprediksi. Tidak hanya di Indonesia, Jepang yang biasa menghadapi gempa bumi dan tsunami pun tidak dapat menandingi kuasa alam.

"Ya kami belum bisa menganalisa" Sutopo menandaskan kala itu.

Mengapa Banyak Musibah di Akhir Tahun dalam pandangan Islam.

Mengapa Musibah Besar Banyak Terjadi di Akhir Tahun?
Ilustrasi bencana

Mengapa banyak bencana di akhir tahun menimpa Indonesia yang mayoritasnya dalah muslim?

Dalam perspektif Islam, ada dua makna untuk musibah dan bencana yang menimpa masyarakat muslim. Bisa jadi musibah dan bencana itu adalah peringatan, bisa pula musibah dan bencana itu adalah ujian.

Musibah dan bencana yang merupakan peringatan adalah teguran dari Allah agar masyarakat muslim kembali kepada Allah dan menghentikan kemaksiatan serta pengrusakan alam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar Rum : 41)

Kedua, musibah dan bencana adalah ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dilansir dari bersamadakwah.net, Ustadz Rofi’ Munawar menyampaikan dalam Kaleidoskop Dunia Islam 2014, Rabu (31/12/2014) lalu di Masjid Namira Lamongan, bahwa setidaknya ada tiga ayat yang mengisyaratkan ujian ini.

Yakni surat Al Ankabut ayat 2-3, surat Al Anbiya ayat 35, dan surat Al Mulk ayat 2.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ . وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al Ankabut : 2-3)

Jadi melalui musibah dan bencana itu, Allah menguji dan membuktikan siapa diantara hamba-hambaNya yang benar-benar beriman dan siapa yang hanya sekedar mengaku beriman.

Sikap dan kesabaran atas musibah, serta bagaimana perbuatan dan amal sesudah adanya musibah menunjukkan benar atau tidaknya iman seseorang.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (QS. Al Anbiya : 35)

Banyak musibah dan bencana yang mengakibatkan kematian. Kematian adalah kepastian, sedangkan kematian seseorang dalam musibah dan bencana juga merupakan ujian bagi orang-orang yang ditinggalkannya serta umat Islam secara umum; apakah keluarganya bersabar dan apakah umat Islam mengambil pelajaran dari musibah-musibah itu.

Dan satu keyakinan yang tak boleh diabaikan, semua yang meninggal baik dalam musibah atau bukan, mereka semua kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya.

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al Mulk : 2)

Melalui ujian termasuk berupa musibah dan bencana, Allah menguji hamba-hambaNya siapa diantara mereka yang paling baik amalnya. Pada saat ditimpa musibah dan bencana, kualitas seorang hamba dapat dilihat. Sebagaimana logam kekuning-kuningan yang ditempa. Maka kelihatan apakah ia emas atau hanya loyang belaka.

Yang juga perlu menjadi catatan, musibah dan bencana tidak hanya terjadi di akhir tahun. Banyak pula musibah dan bencana yang terjadi di awal dan tengah tahun.

Wallahu A'lam, hanya Allah yang tahu kenapa musibah sering terjadi di akhir tahun...
SHARE ARTIKEL