Kesaksian Warga: Buaya Naik ke Daratan Berperilaku Aneh Satu Jam Sebelum Tsunami Menerjang

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 26 Dec 2018

Kesaksian Warga: Buaya Naik ke Daratan Berperilaku Aneh Satu Jam Sebelum Tsunami MenerjangGambar dari habadaby.com

Mungkinkah ini salah satu pertanda tsunami yang melanda Banten.

Kesaksian warga sekitar pantai yang melihat langsung buaya yang biasanya 1 bulan 2 kali ini naik ke daratan, berperilaku aneh.

Perilaku ini berlangsung 1 setengah jam sebelum tsunami menerjang.

Berikut penuturan Sukawarni, warga sekitar pantai yang melihat langsung kejadian aneh ini.

Seekor Buaya dari laut yang jarang ditemui oleh warga, seketika terlihat di darat satu setengah jam sebelum Tsunami meratakan bangunan rumah di Desa Paniis, Sumur, Banten, Sabtu (23/12/2018) malam lalu.

Buaya dengan besar tiga meter yang melahap ikan buruannya di pantai berperilaku aneh.

Beberapa kali Buaya tersebut terlihat memandang ke lautan.

Seorang warga yang melihat kejadian itu, Sukarwani mengaku sempat menaruh curiga karena tidak biasanya buaya yang muncul satu bulan dua kali di pantai itu, terlihat seolah berdiri memandang laut.

Baca Juga :


Tidak sekali atau dua kali. Tetapi berkali-kali.

"Dia lagi makan, terus berdiri lagi. Makan lagi, berdiri lagi. Sering lah beberapa kali. Lihatnya ke arah yang sama terus," jelasnya yang dilansir oleh tribunnews.com

Pria yang akrab disapa Kiwong itu, kemudian menjelaskan tidak lama buaya berwarna hitam tersebut berperilaku aneh, seorang tetangga mendapat kabar dari nelayan yang berada di tengah laut.

Memberitahu bahwa ada ombak yang terlalu besar menuju ke daratan.

"Ada namanya Mak Desi. Dia yang beri tahu bahwa ombak tinggi akan ke daratan," tuturnya.

Setengah jam kemudian, warga mendapat kabar kembali, kawasan Ujung Koneng sudah terkena Tsunami, sehingga semua harus bergegas untuk mencari tempat yang lebih aman.

Kiwong kembali mengingat kejadian demi kejadian yang ia alami malam itu, termasuk Buaya Laut yang berdiri beberapa kali. Dirinya segera meminta istri dan anaknya untuk lari ke bukit yang tidak jauh dari pemukiman.

"Saya balik lagi ke pantai. Semua bagan yang ada di laut tiba-tiba lampunya mati. Terus lihat air warna putih sepanjang itu. Pas mulai mendekat, saya langsung lari ke bukit," urainya seraya tangannya menunjuk ke arah lautan.

Beruntung, sebagian besar warga Desa Paniis dapat menyelamatkan diri, namun satu orang nenek menjadi korban tidak selamat. "Satu orang saja yang di sini jadi korban," katanya.
SHARE ARTIKEL