Dubes Saudi: "Seseorang Mencoba Menghancurkan Hubungan Baik Saya dan NU"
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 12 Dec 2018Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed (foto: geloranews)
Terkait cuitan twitter 'Organisasi sesat' Dubes Arab Saudi kepada NU...
Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed merasa ada seseorang yang ingin membenturkan dirinya dengan NU dan masyarakat Indonesia.
Ini yang dikatakan Osama terkait cuitan tersebut...
Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menerima rekaman suara yang dia pastikan sebagai rekaman audio dari Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi. Dalam rekaman itu, Osama menyatakan ada yang mencoba menghadap-hadapkannya dengan Nahdlatul 'Ulama (NU).
Rekaman tersebut diposting oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok Imron Rosyadi Hamid melalui akun Facebook miliknya.
Dalam postingannya, selain mengunggah rekaman audio pernyataan Osama, Imron memberikan keterangan 'Ini adalah rekaman suara Dubes Saudi Arabia yang meminta maaf ke warga NU melalui Mbak Yenny Wahid.'
Namun ketika dicek dalam rekaman berdurasi 50 detik itu, tak ada kata-kata yang menyatakan permintaan maaf.
Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi dalam rekaman tersebut mengatakan, "Seseorang mencoba menghancurkan hubungan baik antara saya dan Nahdlatul Ulama, antara saya dengan rakyat Indonesia," ujarnya.
Osama juga menyatakan dia cinta masyarakat Indonesia, menghargai NU, Muhammadiyah, dan organisasi Islam lainnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan salam kepada bangsa Indonesia dan berjanji akan menyelesaikan permasalahan yang menyangkutnya dirinya usai kembali dari Arab Saudi.
"Demi Allah saya cinta masyarakat Indonesia. Insyaallah saya akan kembali minggu depan untuk menyelesaikan semuanya," tutur Osama.
Berikut rekaman suara tersebut:
Untuk diketahui, cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi berujung kontroversi.
Dilansir dari detik.com, cuitan yang isinya menyebut 'organisasi sesat' itu mendapat kecaman dari pelbagai pihak.GP Ansor dan PBNU lah yang pertama kali angkat bicara. Dua organisasi Islam itu menganggap cuitan terkait pembakaran bendera HTI yang bertuliskan kalimat tauhid beberapa waktu lalu tersebut menodai hubungan Indonesia-Arab Saudi.
"Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang dari pihak organisasi sesat menyimpang kurang-lebih sebulan yang lalu," demikian isi cuitan itu dibacakan Ketum PBNU Said Aqil Siradj, dalam jumpa pers yang digelar di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (3/12) kemarin.
PBNU mendesak pemerintah untuk menyampaikan nota kepada pemerintah Saudi agar memulangkan Osama. Hal itu sebagai sanksi atas tindakan Osama yang dinilai gegabah mencampuri urusan politik negara Indonesia.