Dalil Al Qur`an Bukti Bahwa Manusia Lebih Mulia Daripada Jin
Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 19 Dec 2018
Gambar dari Konsultasisyariah.com
Inilah bukti bahwa Allah mengistimewakan manusia ketimbang makhluk Allah lainnya, jin terlebih malaikat.
Bahkan semua ini sudah tertera dalam Al qur'an, yang menyatakan bahwa manusia lebih mulia ketimbang jin dan malaikat.
Dianggap mulia, jadi aneh saja kalau manusia memperbudakkan ke bangsa jin seperti kebanyakan sekarang..
Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa manusia lebih mulia dibandingkan jin. Diantaranya,
Dalil Pertama,
Firman Allah yang menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk paling mulia di muka bumi. Sehingga kesempurnaan mereka melebihi makhluk yang lain atas karunia dari Allah.Allah berfirman,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
Ayat ini dijadikan dalil para ulama untuk menyimpulkan bahwa manusia lebih utama dibandingkan makhluk yang lain. Imam as-Sa’di mengatakan,
{وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا} بما خصهم به من المناقب وفضلهم به من الفضائل التي ليست لغيرهم من أنواع المخلوقات
Bahkan sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa manusia lebih utama dari pada malaikat. Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan,
وقد استدل بهذه الآية على أفضلية جنس البشر على جنس الملائكة
"Jika manusia lebih mulia dibandingkan Malaikat, berarti jelas lebih mulia dibandingkan jin."Baca Juga :
- Sunnah Rasulullah, 12 Rakaat Berhadiah Rumah di Surga
- Kisah Ummu Hani, Perempuan Cinta Pertama Rasulullah yang Menolak Lamaran Hingga 2 Kali
Dalil Kedua
Seperti yang dilansir oleh konsultasisyariah.com, ada nabi dan rasul dari kalangan manusia, tapi tidak ada nabi dan rasul dari kalangan jin.Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini, tidak ada nabi dan rasul dari kalangan jin. Utusan Allah hanya dari kalangan malaikat dan manusia.
Allah berfirman,
اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ
Allah juga menegaskan, bahwa para nabi itu keturunan Ibrahim ‘alaihi salam. Allah berfirman tentang Ibrahim,
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ
Al-Qurthubi mengatakan,
وإنما الرسل من الإنس دون الجن
Allah berfirman di surat al-Ahqaf,
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ . قَالُوا يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ
Ketika menafsirkan ayat ini, al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan,
وقد استدل بهذه الآية على أنه في الجن نُذُرٌ ، وليس فيهم رسل ، ولا شك أن الجن لم يبعث الله منهم رسولا
Karena manusia lebih mulia, aneh jika ada manusia yang justru menghambakan dirinya kepada jin.
Demikian, Allahu a’lam.