PSI Tolak Perda Syariah Wasekjen MUI: Bukti Dia Tolak Agama

Penulis Penulis | Ditayangkan 15 Nov 2018
PSI Tolak Perda Syariah Wasekjen MUI: Bukti Dia Tolak Agama
Sumber gambar politiktoday.com

"Partai ini tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariah," tegas Grace di Tangerang, Minggu, 11 November 2018.

Alasannya, perda religi bertendensi menimbulkan diskriminasi terhadap golongan tertentu. Sehingga hal tersebut tak didukung.

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Tengku Zulkarnain menanggapi sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak Perda Agama. Menurutnya, ha itu membuktikan PSI anti agama.

“Itu membuktikan PSI itu anti agama. Selama ini hanya PKI dan pengikut-pengikutnya saja yang anti dengan agama,” seperti yang dikutip dari kiblat.net.

Kalau Perda agama ditolak, kata dia, maka hari raya Nyepi di Bali akan hilang maknanya. Karena ada 15% orang di sana bukan beragama Hindu dan mereka akan menyalakan api dan naik kendaraan bebas di hari raya itu.

“Airport di Bali akan dibuka di hari Raya Nyepi itu. Padahal semua warga negara adem-ayem saja dengan perda di Bali itu selama ini,” tuturnya.

Baca juga :

  1. Heboh Pernyataan PSI, Ini 6 Fakta Tersembunyi Dari Grace Natalie, Ketua Umum PSI

Apalagi, lanjutnya, menurut UUD 1945 negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. “Oleh sebab itu, tidak ada celah bagi PSI untuk menjalankan kesesatan berpikirnya itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyebutkan bawa PSI akan menolak Perda Agama bila lolos di parlemen. Ia mengklaim bahwa penolakan tersebut untuk menghilangkan diskriminasi

"Partai ini tidak akan pernah mendukung Perda Injil atau Perda Syariah," tegas Grace di Tangerang, Minggu, 11 November 2018.

Alasannya, perda religi bertendensi menimbulkan diskriminasi terhadap golongan tertentu. Sehingga hal tersebut tak didukung.

Namun, ini tidak termasuk pada daerah khusus. Salah satunya Aceh yang menerapkan perda syariah. Penolakan perda religi dialamatkan pada aturan yang akan dibentuk.

"Beda kalau kita bicara daerah khusus, kita enggak bicara soal daerah khusus," kata Grace.
SHARE ARTIKEL