Jika Takrela Ibumu, Anakmu dan Anggota Keluarga Dizinai Orang, Janganlah Kamu Berzina

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 12 Nov 2018

Jika Takrela Ibumu, Anakmu dan Anggota Keluarga Dizinai Orang, Janganlah Kamu Berzina
Gambar dilansir dari bagikandakwah.com

Salah kaprah orang zaman sekarang...

Tak ingin keluarganya menjadi korban zina, namun dirinya sendiri masih suka melakukan perbuatan zina!

Padahal seperti inilah ngerinya yang dikatakan Rasulullah SAW pada orang yang ingin berzina!

Zina termasuk perbuatan yang diharamkan dalam Islam.

Meski dilakukan atas dasar suka, zina tetap tidak diperbolehkan apalagi dilakukan dengan cara memperkosa. Sungguh hal tersebut merupakan perbuatan keji yang tak pantas dilakukan orang yang memiliki hati nurani yang sehat.

Tidak ada cara lain untuk menghindari perbuatan keji tersebut kecuali sadar bahwa setiap orang, termasuk kita, tidak akan rela jika ada orang tua, anak, saudara dan anggota keluarga diperlakukan tidak terhormat, apalagi diperkosa.

Disebutkan dalam hadis riwayat Imam Ahmada dari Abu Umamah

Beliau bercerita bahwa suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”.

Para sahabat yang mendengar perkataan pemuda ini langsung bergegas mendatanginya dan menghardiknya, mereka berkata, “Diam kamu, diam!”.

Rasulullah SAW berkata, “Mendekatlah”.

Pemuda tadi mendekati beliau dan duduk.

Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada ibumu?” tanya Rasulullah.
Tidak, demi Allah wahai Rasulullah. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu”
“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa ibu-ibu mereka.

Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada putrimu?” Rasulullah melanjutkan sabdanya.
Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”
“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa putri-putri mereka.

Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada bibi-bibimu, saudari ayahmu?”
“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”
“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa bibi-bibi mereka.”

Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada bibi-bibimu, saudari ibumu?”
“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”
“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa bibi-bibi mereka.”

Setelah pemuda tersebut menyadari bahwa tak ada seorang pun yang rela ibu, putri dan kerabatnya dizinai sebagaimana dirinya sendiri juga tidak rela jika hal itu terjadi pada ibu, putri dan kerabatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas meletakkan tangan beliau kepada pemuda itu sambil mendoakannya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

Ya Allah… ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”

“Setelah itu,” kata Abu Umamah yang menceritakan kisah pemuda tersebut dalam hadits, “pemuda tersebut tidak pernah melirik apapun.” Perbuatan zina menjadi hal yang paling dibencinya.

Dari kisah pendek ini dapat diketahui bahwa jika kita tidak direla ibu, saudari dan anggota keluarga dizinai apalagi diperkosa, begitu juga dengan orang lain.

Mereka tidak rela jika anggota keluarga mereka dizinai atau diperkosa oleh kita.

Demikian, semoga menjadi renungan untuk kita semua!
SHARE ARTIKEL