Serba Serbi Tentang Hadist Arbain Nawawi yang Mencakup Seluruh Urusan Umat Islam

Penulis anisa nurfadila | Ditayangkan 03 Nov 2018


Serba Serbi Tentang Hadist Arbain Nawawi yang Mencakup Seluruh Urusan Umat Islamarbain nawawi via islamicbookrepublic.com

Umat islam harus berpedoman pada al quran dan hadist. Hadist yang dapat menjadi pedoman hidup adalah hadist arbain nawawi. 

Yuk simak tentang arbain nawawi! Hadits Arbain Nawawi adalah kumpulan 42 hadits Nabi saw yang dikumpulkan oleh Imam Nawawi ra yang mengandung esensi dalam kehidupan ummat islam.

Hadits Arbain Nawawi merupakan salah satu kitab hadits yang sangat masyhur dikalangan kaum muslimin, ditulis oleh Imam Muhyiddin An-Nawawi. 

Imam an-Nawawi , siapa yang tidak kenal dengan sosok ulama yang sangat tekun menuntut ilmu dan banyak meninggalkan karya tulis bermutu ini? 

Kepakarannya di bidang hadits tidak ada yang meragukan. Arbain Nawawi adalah kitab kumpulan hadits yang sangat terkenal.

Kitab hadits Arbain Nawawi merupakan kitab yang menghimpun hadits-hadits penting yang termasuk Jawami' al-Kalim (singkat tapi padat makna).

Hadits arbain nawawi adalah kumpulan 42 hadits Nabi saw yang dikumpulkan oleh Imam Nawawi ra. 

Dan merupakan kitab yang tidak asing bagi kita umat Islam, bukan hanya di Indonesia namun di seluruh dunia.

Umat Islam mengenalnya dan akrab dengannya, karena banyak dibahas oleh para ulama dan menjadi rujukan dalam menyebarkan ajaran Islam kepada kaum muslimin berkaitan dengan kehidupan beragama, ibadah, muamalah dan syariah.

Mungkin Imam Nawawi dalam mengumpulkan hadits-hadits ini ter inspirasi dengan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Ali, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abi Darda, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Sa’id Al-Khudhri –semoga Allah meridhai mereka semua- dari berbagai metode periwayatan- bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Barangsiapa yang menghafal dari umatku 40 hadits –yang berisi di dalamnya- akan perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat nanti bersama golongan para fuqaha dan ulama”.

Dalam riwayat lain disebutkan, “Allah akan membangkitkannya sebagai seorang faqih dan alim”

Dan dalam riwayat Abu Darda, “Aku pada hari kiamat akan menjadi pemberi syafaat dan saksi“.

Dan dalam riwayat Ibnu Mas’ud, “Dikatakan kepadanya: Masuklah kamu pada pintu mana yang kamu suka”. 

Dan dalam riwayat Ibnu Umar, “Akan ditulis bersama golongan para ulama dan dibangkitkan bersama para syuhada”.

Walaupun para huffazh al-hadits melemahkan kedudukan hadits di atas seperti imam Abdullah bin Al-Mubarak, Ad-Daruqutni, Al-Hakim, Abu Nu’aim dan para ulama lainnya dari ulama terdahulu dan sekarang, namun imam Nawawi tetap mengambilnya karena –seperti yang disepakati oleh ulama lainnya- boleh mengambil hadits dhaif (lemah) jika hanya berkaitan dengan fadlail a’mal (perbuatan yang diutamakan).

Meskipun demikian Imam Nawawi tidak hanya bersandar pada hadits tersebut di atas namun berpedoman pada hadits lainnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadits shahih, “Agar dapat disampaikan orang yang menyaksikan kepada orang yang tidak menyaksikan”.

Dan hadits Rasul lainnya, “Allah memberkahi seseorang yang mendengar sabdaku, lalu dia sadar dan menunaikannya seperti yang didengarnya”

Karena itulah imam Nawawi mencoba mengumpulkan 40 hadits, mengikuti dan meneladani apa yang disampaikan Rasulullah saw dan yang banyak dilakukan oleh para ulama terdahulu.

Karena sebelumnya para ulama banyak mengumpulkan 40 hadits berkaitan dengan ushuluddin (dasar-dasar agama). 

Sebagian lainnya mengumpulkan pada hadits yang berkaitan dengan cabang-cabang ilmu, sebagian lainnya pada masalah jihad.

Sebagian lainnya pada masalah adab (etika dan akhlaq) dan sebagian lainnya juga ada yang mengumpulkan pada hadits-hadits tentang khutbah Rasulullah saw, semuanya memiliki tujuan yang baik.

Karena itu Imam Nawawi juga ingin berkecimpung dalam mengumpulkan 40 hadits yang mencakup segala aspek kehidupan, berkaitan dengan kaidah agama yang agung, aqidah dan syariah, ibadah dan muamalah.

Namun demikian, untuk melegalisasikan kebenaran hadits ini, Imam Nawawi tidak mengambil hadits dari yang dhaif kecuali berusaha mengambil atau mengumpulkan 40 hadits dari hadits-hadits yang shahih, lebih banyak dari hadits-hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim.

Imam Nawawi mengumpulkan 40 hadits dengan tidak menyebutkan secara lengkap sanad-sanadnya; guna mempermudah menghafal dan lebih luas manfaatnya. 

Dan bagi kita sebagai umat disarankan untuk mengambil, mempelajari dan menghafal hadits-hadits tersebut, karena memiliki komprehensivitas dalam kehidupan agama dan akhirat, ketaatan dan urusan duniawi.

Mengapa Harus Kitab Arbain Nawawi?

Paling tidak ada beberapa alasan perlunya membahas kitab arbain nawawi:

1. Karena mencakup segala urusan dan kebutuhan umat Islam di dunia dan di akhirat baik dari aqidah, hukum, syariah, muamalah dan akhlaq.

2. Merupakan kumpulan hadits-hadits nabi pilihan, dan merupakan jawami’ul kalim yang memiliki keutamaan dalam pembahasan yang singkat dan padat.

3. Hadits-haditsnya merupakan satu kesatuan yang menjadi cakupan ajaran Islam, baik setengahnya, atau sepertiganya atau seperempatnya.

4. Banyak digunakan oleh para ulama untuk mengajarkan kepada umat Islam bahkan menjadi sandaran utama dalam memberikan pemahaman ajaran Islam sehingga sebagian ulama konsen dengan hadits-hadits ini lalu mensyarahnya dengan lebih rinci. Ada yang menyebutkan tidak kurang 51 kitab yang mensyarah hadits arbain nawawi.

Karena ringkasan ini disusun dalam waktu yang sangat singkat, maka tentu saja banyak kekurangan. 

Semoga dengan adanya rangkuman dari hadist arbain nawawi ini dapat meningkatkan keimanan seseorang.

SHARE ARTIKEL