Ridwan Kamil Sampai Ikut Bicara Soal "Pembakaran Bendera", Meski Marah Tapi Bikin Hati Adem

Penulis Satya Aqila P. | Ditayangkan 25 Oct 2018

Ridwan Kamil Sampai Ikut Bicara Soal
Ridwan Kamil via Tribun Jabar

DILARANG KOMEN KASAR

Begitu kata Kang Emil di akhir kalimatnya. Meski Ridwan Kamil bicara begini ademnya tapi masih saja banyak netizen yang dengan seenaknya berkata tidak pantas.

Ya Allah, netijen netijen...

Memang hingga saat ini kasus pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid dan diduga bendera HTI masih memanas.

Jika kita tidak bisa berpikir tenang akan mudah terprovokasi. Mungkin petuah Ridwan Kamil ini bisa menjadi sudut pandang yang berbeda dari apa yang kita pikirkan selama ini.

Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jawa Barat ini, melalui fan page resminya ikut angkat bicara soal pembakaran bendera.

Meski terlihat marah, tapi wejangan Kang Emil tetap bikin hati Adem.

SAYA menyesalkan adanya pembakaran bendera yang tertera kalimat tauhid di atasnya di Kab Garut tadi pagi.

Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah, namun tindakan tersebut sudah pasti memberikan multi tafsir. Lain kali serahkan saja kepada aparat keamanan.

Sebaiknya jika kita tidak suka terhadap sesuatu, belajarlah untuk menyampaikan pesan dengan adab dan cara yang baik.

Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab. Keberadaban kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat dari cara kita menyelesaikan perbedaan.

Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permohonan maaf. HATUR Nuhun.

*DILARANG KOMEN KASAR.

Seperti yang telah kami sampaikan diatas, miris rasanya jika perkataan seperti ini dibalas dengan kalimat yang rasanya kurang pantas.

Essa Opm "Sy pengagum RK atas kebijakan yg populis nya, tp untuk statement ini, sy aga menyesal, kualitas pemikiran dan pemahaman nya jauh di bawah ekspektasi sy, bahkan terkesan statement nya terkungkung oleh lingkungan politis nya !!

Dear kang emil

Multitafsir boleh berlaku utk narasi2 lain, tetapi tidak berlaku untul kalimat TAUHID !!!!"


Ya Digdug Za "saya tidak akan komen kasar,,hanya ijinkan saya kalo boleh gunakan wewenang bapak selaku gubernur untuk melarang ormas banser eksis di jawabarat karena aksi mereka seringkali melukai umat muslim di Indonesia...bila pak gubernur tidak berkenan ijinkan saya mendoakan agar para pelaku oknum dari BANSER dikenakan azab BUSIAT TEU EREUN2 SAUMUR HIRUP..,,,"

Achya Muzaki "Masih pantas banser di indonesai??!!! Yg ga setujuu kasih jempol nya..."


Berikut postingan Kang Emil selengkapnya.


Hal senada ini setidaknya di pertegas Kyai Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab dipanggil Buya Yahya. Begini penuturan Buya.



Kemudian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam hal ini pun mengeluarkan pernyataan mereka.

SHARE ARTIKEL