Penting Bagi Ibu-Ibu! Ini 5 Ciri-Ciri Tahu yang Mengandung Formalin

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 06 Oct 2018

Penting Bagi Ibu-Ibu! Ini 5 Ciri-Ciri Tahu yang Mengandung Formalin
Gambar dilansir dari youtube.com

Meski tak ramain di perbincangkan...

Nyatanya, dari dulu sampai sekarang tahu berformalin masih tersebar di mana-mana.

Walaupun beberapa di antaranya pelaku sudah ditangkap polisi, tapi beberapa oknum tetap tidak kapok juga melakukan aksi tersebut.

Untuk lebih waspada, kenali 5 ciri-ciri makanan tak layak konsumsi tersebut berikut ini!

Sampai kini Indonesia tidak pernah lepas dengan makanan yang mengandung formalin.

Salah satu makanan yang sampai saat ini jadi sasaran para pedagang culas adalah tahu.

Ya, dari dulu sampai sekarang tahu berformalin masih tersebar di mana-mana. Namun sayangnya konsumen jarang mengetahui ciri-cirinya.

Padahal pengetahuan tersebut penting, agar kesehatan keluarga selalu terjaga.

Untuk itu, para ibu-ibu wajib mengetahui cici-cirinya berikut ini!

1. Baunya yang lebih menusuk dari tahu pada umumnya

Ciri pertama yang bisa kita tentukan apakan itu tahu berformalin atau tidak adalah dari baunya.

Semua tahu yang tidak diawetkan biasanya memiliki aroma khas dari kacang kedelai. Sedangkan jika tahu yang sudah diawetkan menggunakan formalin tidak akan memiliki bau seperti itu.

Justru akan mempunyai aroma menusuk semacam obat-obatan. Nah, bisa dipastikan kalau itu adalah tahu yang sudah diselimuti oleh pengawet.

2. Warna tahu yang lebih menarik

Lalu, ada petunjuk selanjutnya yang membuktikan kalau itu adalah tahu berpengawet. Itu bisa dilihat dari warnanya.

Jika tahu yang sudah dilapisi oleh formalin, maka warnanya sangatlah enak untuk dilihat.

Ia mempunyai warna yang putih bersih serta terlihat mengkilat. Sedangkan kalau tahu yang tidak diawetkan dengan apapun, biasanya warnanya lebih pucat dan tidak mengkilat.

Jadi, kita harus jeli nih untuk memperhatikan mana tahu sehat dan yang berformalin.

3. Tekstur tahu formalin cenderung lebih banyak rongga di dalamnya

Dari segi tekstur juga berbeda, Itu dibuktikan dengan tahu yang memiliki formalin akan memiliki banyak rongga di dalamnya.

Selain itu, jika ditekan tahu akan lebih sulit untuk dihancurkan. Berbeda dengan tahu yang bebas pengawet yang bagian dalamnya terlihat padat dan halus. Lalu, jika ditekan sedikit saja, maka tahu akan mudah sekali hancur.

4. Bisa dilihat juga dari ketahanannya

Kalau kita sudah membeli tahu, coba perhatikan ketahanannya.

Kalau tahu yang bebas formalin biasanya hanya akan tahan satu hari jika berada di suhu ruang. Sedangkan kalau diletakkan dalam kulkas, kemungkinan akan bertahan seminggu ataupun kurang.

Nah, jika tahu mengandung formalin akan tetap baik selama tiga hari di suhu kamar. Lalu jika disimpan dalam kulkas akan bertahan hingga 15 hari lamanya.

5. Jika dijatuhkan, tahu akan memantul

Ada hal terakhir yang harus Anda perhatikan jika sudah terlanjur membeli tahu dan belum sempat untuk memeriksanya.

Untuk tahu yang normal jika dijatuhkan dengan jarak satu setengah meter saja akan langsung hancur. Hal ini berbeda dengan tahu yang mengandung pengawet mayat, ia tidak akan hancur jika dijatuhkan, malah bahan makanan tersebut langsung memantul ketika terkena lantai.

Apa Sih Bahaya Formalin Bagi Kesehatan

Dilansir dari helosehat.com, di Indonesia formalin yang digunakan untuk pengawet makanan sebenarnya sangat dilarang oleh Kementrian Kesehatan kita.

Bahkan beberapa undang – undang dan permenkes juga diterbitkan untuk melarangan penggunaan formalin ini.

Berikut ini beberapa bahaya formalin pada makanan bagi kesehatan manusia.

1. Iritasi Mata.

Saat formalin terurai di dalam udara dan melebihi 0,1 ppm, akibatnya bisa membuat mata berair, sensasi terbakar pada mata
Iritasi saluran pernafasan.

Jika formalin terhirup oleh hidung dan masuk ke sistem pernafan lainnya, efek yang mungkin bisa langsung dirasakan adalah rasa panas di hidung maupun tenggorokan.

Bisa juga berupa bersin dan batuk yang terus menerus. Bahkan seseorang yang terpapar formalin pada kadar tertentu bisa membuat sesak nafas hingga sulit bernafas.

2. Mual.

Pada beberapa kasus, apabila tubuh terpapar formalin, seseorang bisa mengalami nausea atau mual – mual.

3. Kulit kemerahan.

Bila formalin mengenai kulit, dampak secara langsungnya bisa membuat kulit iritasi yang ditandai dengan warna kemerahan pada permukaan kulit.

Setelah beberapa waktu dampak formalin juga bisa membuat kulit terasa menebal dan kasar dan jaringan kulit akan menjadi keras.

4. Kerusakan organ pencernaan.

Jika formalin tertelan dan masuk ke dalam tubuh manusia, formalin bisa merusak organ pencernaan.

Pada mulanya yang pertama akan muncul adalah sensani terbakar di kerongkongan, tenggorokan, sampai perut pun merasa terbakar.

Gejala yang lain mungkin akan membuat anda sulit jika menelan makanan. Keadaan ini bahkan bisa mengarah pada pendarahan dalam dan hilangnya kesadaran.

5. Gangguan Menstruasi.

Jika wanita tidak sengaja menelan formalin, dampaknya bahkan bisa membuat siklus menstruasi menjadi terganggu.

Pada tahap tertentu bahkan bisa menyebabkan gangguan kesuburan.

Baca Juga:

6. Kanker hidung.

Jika anda berkali – kali terpapar formalin dan hidung anda mencium formalin dalam jangka panjang, formalin bisa menyebabkan kanker terbentu pada hidung.

Ini dikarenakan formalin memiliki sifat yang sangat beracun pada tubuh dan juga zat karsinogenik.

7. Menyebabkan diare.

Formalin yang terkandung dalam makanan dan tidak sengaja dikonsumsi manusia, dapat menyebabkan seorang mengalami diare.

Iritasi pada lambung dapat berakibat pada terjadinya diare.

8. Susah tidur.

Jika formalin masuk ke dalam tubuh dan merusak sistem saraf, hal yang paling ringan yang dapat anda rasakan adalah sulit tidur atau insomnia.

Pada jangka waktu yang panjang, seorang yang sering terpapar formalin bisa mengalami sulit untuk berkonsentrasi, mudah melupakan sesuatu, hingga menyebabkan anda semakin lebih sensitif.

9. Kanker Otak.

Efek formalin dalam jangka panjang akan sangat membahayakan bagi kesehatan.

Efek formalin bahkan bisa mengarah pada kematian jika seorang terpapar secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama.

Jika masuk ke dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan seorang mengalami kanker otak. Formalin juga merupakan zat karsinogenik yang sifatnya bisa menyebabkan tumbuhnya sel – sel kanker.

10. Mengganggu proses pertumbuhan.

Formalin banyak sekali ditemukan pada jajanan yang dijual di sekolah seperti jajanan anak.

Jika anak dibiarkan terus menerus megkonsumsi jajanan berformalin, dampaknya bisa menyebabkan anak mengalami gangguan proses pertumbuhan.

11. Sakit kepala.

Apabila formalin sudah menyerang sistem saraf, biasanya dalam kasus seperti ini seorang juga dapat mengalami sakit kepala ringan hingga yang sakit kepala yang cukup berat.

12. Koma – Kematian.

Formalin yang tertelan ke dalam tubuh dalam konsentrasi yang tinggi bisa menyebabkan kematian sel – sel tubuh dan matinya saraf.

Hal ini dapat membuat seseorang mengalami koma hingga kematian.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, formalin sebenarnya bukan merupakan zat atau bahan yang bisa digunakan pada makanan.

Pelarangannya sudah jelas tercantum di dalam peraturan kementrian kesehatan. Formalin tidak masuk ke dalam zat additive untuk makanan seperti daftar yang sudah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Bahaya formalin pada makanan yang sangat mengerikan sebaiknya kita sikapi agar tidak mudah terkontaminasi makanan yang mengandung formalin.

Makanan yang dicurigai mengandung formalin sebaiknya tidak dipilih lagi walaupun harganya murah.

Demikian, semoga Anda lebih berhati-hati lagi.
SHARE ARTIKEL