Mengulas Asal Usul Gunung Bromo, yang Sering Dianggap Masyarakat Gunung Angker

Penulis Anisa Nurfadila | Ditayangkan 17 Oct 2018

Mengulas Asal Usul Gunung Bromo, yang Sering Dianggap Masyarakat Gunung Angker

gunung bromo via pegipegi.com

Pernahkah Anda mendengar cerita-cerita angker atau mistis tentang Gunung Bromo. Apa benar memang ada?

Rasanya bagi yang sudah pernah berlibur ke Gunung Bromo, maka cerita itu mungkin hilang terbawa angin, jangankan mau ada hal-hal mistis, tingkat kemacetannya saja sudah seperti kota besar jika berlibur ke sana akhir pekan.

Gunung Bromo, merupakan gunung berapi yang masih aktif dan yang paling terkenal di Jawa Timur dengan kunjungan yang paling ramai setiap tahunnya.

Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 Meter dari atas permukaan laut dan berada dalam empat lingkup kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Kabupaten Malang. 

Keadaan alam gunung Bromo bertautan pula dengan lembah, ngarai, caldera atau lautan pasir dengan luas sekitar 10 Km.

Gunung Bromo juga termasuk dalam satu kawasan Bromo Tengger Semeru National Park. 

Dimana terdapat beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi seperti, Gunung Semeru, Gunung Tengger, Gunung Batok, beberapa danau dan Gunung Bromo sendiri.

Apakah gunung bromo masih aktif? 

Seperti yang telah kami jelaskan tadi, bahwa gunung bromo masih aktif. 

Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Gunung Bromo telah mengalami letusan dengan interval waktu yang teratur dalam 20 abad ini, yakni sekitar 30 tahun sekali.

Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974 dan kembali meletus di tahun 2010. 

Selain keindahan yang tersimpan di Gunung Bromo, Yadna Kasada atau Upacara Kasodo lah yang membuat Gunung Bromo menjadi tujuan destinasi utama setiap tahunnya. 

Upacara Kasodo digelar setiap tahun pada bulan purnama di bulan Desember atau January.

Asal usul Gunung Bromo

Mengulas Asal Usul Gunung Bromo, yang Sering Dianggap Masyarakat Gunung Angker

gunung bromo asal usul via wisataku.id

Berikut ini legenda gunung bromo yang singkat.

Di sebuah desa tak jauh dari gunung Bromo, hiduplah seorang gadis yang cantik jelita. Namanya Rara Anteng. 

Konon, ketika gadis itu di lahirkan, tidak menangis seperti bayi pada umumnya. 

Oleh karena itu, ia dinamakan Rara Anteng. Kata orang Jawa anteng artinya tidak banyak bergerak atau tenang.

Banyak jejaka yang melamar Rara Anteng, tetapi semuanya ditolak. 

Tersebutlah seorang raksasa yang buruk mukanya lagi bengis. Matanya besar sekali. Kumis, janggut, dan cambangnya amat lebat. 

Raksasa itu pun melamar Rara Anteng. Rara Anteng takut sekali, ia takut menyatakan penolakannya karena raksasa itu pasti akan marah.

Kata Rara Anteng, "Hai raksasa, aku mau kau persunting, asalkan kau bersedia memenuhi permintaanku!"

"Ha, ha, ha,... !" tawa raksasa itu menggelegar. "Katakan cepat, permintaanmu pasti akan ku laksanakan!"

"Ubahlah gunung Bromo ini menjadi sebuah danau yang harus kau selesaikan dalam waktu semalam" kata Rara Anteng. 

"Sebelum fajar menyingsing dan sebelum ayam jantan berkokok, danau itu harus sudah kau siapkan agar dapat ku pakai mandi".

Rara Anteng berpikir raksasa itu tidak mungkin melaksanakan permintaannya dalam waktu yang sesingkat itu.

Tanpa banyak bicara, raksasa itu mulai bekerja. Ia menggali danau di sekitar gunung bromo itu saja. 

Dengan sebuah batok atau tempurung yang cukup besar, ia melempar tanah dan batu-batu. 

Sepanjang malam terdengar bunyi gemuruh. Pohon-pohon di hutan itu sebatang demi sebatang di cabuti dan di lemparkan ke laut Selatan. Binatang-binatang buas pun lari ketakutan.

Rara Anteng amat gelisah. Ternyata raksasa itu amat giat. 

Malam masih panjang, tetapi pekerjaan raksasa itu hampir selesai. 

Rara Anteng mencari akal. Hari masih malam, di luar gelap pekat. 

Dengan tergopoh-gopoh Rara Anteng pergi ke lumbung. Ia mengambil alu, lalu mulai menumbuk padi. 

Perempuan-perembuan desa bangun semuanya. Mereka pun ikut menumbuk padi.

Mendengar suara orang-orang menumbuk padi itu ayam-ayam jantan pun terkejut. Ayam jantan di seluruh desa pun berkokok bersahut-sahutan

Alangkah terkejutnya raksasa itu mendengar ayam jantan berkokok dan bunyi alu yang berdentang-dentang. 

Ia bangkit memandang ke arah timur. Ternyata hari masih gelap. Ia juga tidak melihat sinar matahari pada waktu fajar.

Tinggal sebatok lagi tanah galian yang harus di pindahkan. Tubuh raksasa itu tiba-tiba menjadi lemas. Tak kuasa ia melemparkan batok penuh gaalian tanah yang terakhir. Robohlah raksasa itu ke tanah.

"O..., Rara Anteng, Rara Anteng....,,,,,"keluh raksasa itu. Batok dan tanah galian itu menutupi tubuhnya dan jadilah sebuah gunung bernama Gunung Batok.

Danau di sekitar gunung Batok hampir selesai, tetapi belum sempat di isi air. 

Sekarang danau itu di sebut Segara Wedi, yang berarti laut pasir karena danau itu penuh dengan pasir.

Akhirnya, pada suatu hari yang baik, Rara Anteng menikah dengan Joko Tengger. 

Begitulah asal mula daerah itu di sebut Tengger.

Apakah Gunung Bromo Dingin ?

Suhu di gunung bromo ini sangat dingin. Pada pukul 10.00 WIB saja suhunya 18C.  

Berdasarkan pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos Gunung api Bromo, suhu di sekitar pos terpantau di titik 4 derajat celsius pada pukul 05.00 WIB.

Suhu itu akan menurun menjadi satu sampai dua derajat celsius pada dinihari. Dalam pantauan itu, suhu lautan pasir biasanya 4 derajat celsius lebih dingin.

“Biasanya suhu di pos itu selisih antara satu hingga empat derajat, lebih rendah di lautan pasir. Saat ini minus, sampai beku. Kalau air atau embun sampai menjadi es, berarti suhunya bisa nol derajat celsius atau di bawahnya,” kata kepala pos Ahmad Subhan, Minggu.

"Dalam seminggu ini sudah dua kali terjadi seperti itu, embunnya sampai membeku"

Kondisi suhu yang sangat dingin membuat wisatawan maupun orang yang beraktivitas di sekitar Bromo rentan mengalami hipotermia.

9 Misteri Gunung Bromo

Mengulas Asal Usul Gunung Bromo, yang Sering Dianggap Masyarakat Gunung Angker

fakta gunung bromo via anekatempatwisata.com

Apakah gunung bromo angker? Di balik keindahan Bromo yang sudah diakui banyak orang tersebut, ternyata ada misteri dan mitos-mitos yang tersembunyi rapi di sana. 

Selayaknya gunung-gunung lain yang pasti memiliki cerita misteri, di Bromo pun ada kisah berbau mistis yang dipercaya oleh warga sekitarnya.

1. Sejarah penamaan Gunung Bromo

Namanya diserap dari nama seorang Dewa dalam kepercayaan umat Hindu, yakni dewa Brahma, lambang dari kesucian. 

Dalam sebuah kepercayaan, gunung Bromo menyimpan serentetan benda-benda pusaka peninggalan dewa Brahma.

2. Tempat bersemayamnya para dewa

Bromo sangat erat dengan ajaran agama Hindu, masyarakat Hindu di kawasan gunung Bromo meyakini bahwa gunung tersebut merupakan tempat bersemayamnya para dewa yang selalu melindungi mereka. 

Dewa-dewa yang berada di sana di antaranya adalah dewa Brahma, dewa Wisnu dan dewa Siwa.

3. Merupakan tempat berlindungnya kerajaan majapahit

Dahulu, kerajaan Majapahit pernah mengalami hal pahit. Mereka diserang oleh pasukan yang merupakan sekutu dari berbagai daerah. 

Merasa tidak sanggup menahan serangan, mereka pun mencari tempat pelarian. 

Satu rombongan mengungsi di pulau Bali dan satu rombongan berlindung di gunung Bromo. 

Sebab itulah kenapa Bali dan kawasan Bromo memiliki banyak kesamaan.

Rombongan yang tengah berlindung di gunung Bromo, akhirnya meminta perlindungan kepada dewa-dewa yang menaunginya. 

Kemudian para dewa, terutama Brahma, memberikan pinjaman benda-benda pusaka kepada pasukan kerajaan Majapahit.

4. Kisah asmara Joko Seger dan Roro Anteng

Berbincang tentang legenda gunung Bromo, kita tidak bisa lepas dengan kisah cinta yang terjadi antara Joko Seger dan Roro Anteng. 

Nama Tengger pada gunung Bromo pun diambil dari perpaduan dari ke-2 namanya. an'TENG' dan se'GER'.

Joko Seger merupakan anak dari seorang Brahmana. Dia dikenal dengan kegagahan dan kekuatannya. 

Sedangkan Roro Anteng adalah seorang perempuan yang sangat cantik, keturunan Dewa. 

Semakin besar, semakin menjadi juga kecantikannya. Mereka ditakdirkan untuk saling mencintai, seorang lelaki perkasa nan tampan dan seorang perempuan lembut nan cantik, itulah Joko Seger dan Roro Anteng.

5. Legenda Gunung Batok

Masih berhubungan dengan kisah di atas. Dari waktu ke waktu, kecantikan Roro Anteng semakin tersohor ke seluruh penjuru negri. 

Banyak anak raja mengantri melamarnya, namun semua lamaran itu ditolak, karena, kamu tahu sendiri, bahwa Roro Anteng hanya jatuh cinta pada Joko Seger.

Hingga akhirnya, ada seorang pemuda yang sangat sakti datang untuk melamar Roro Anteng. 

Pemuda itu berujar, bila lamarannya ditolak, maka dia akan murka dengan melukai ayah dan ibu Roro Anteng. 

Sebab merasa khawatir pada keselamatan orang tuanya, dengan berat hati, Roro Anteng bersedia dipinang oleh pemuda sakti tersebut. Tapi, dengan satu sarat.

Pemuda itu harus menjadikan kawasan di sekeliling Bromo sebagai lautan, sehingga Bromo terlihat seperti sebuah pulau, hanya dalam waktu satu malam, dari terbenamnya matahari sampai matahari terbit kembali. 

Syarat tersebut diajukan dengan harapan agar pemuda sakti tidak menyanggupinya.

Namun siapa sangka, karena kesaktiannya yang luar biasa, pemuda itu menerima syarat itu dengan percaya diri. 

Ternyata benar, dia menggali tanah di sekitar Bromo dengan batok (tempurung kelapa) raksasa. 

Melihat pekerjaan pemuda sakti hampir selesai, Rara Anteng tidak diam begitu saja, dia tidak ingin menghabiskan masa hidupnya dengan laki-laki yang tidak dicintainya.

Rara Anteng melakukan konspirasi saat itu, dia menumbuk padi pada malam hari, ayam-ayam yang mendengar suara tumbukan padi, kemudian berkokok saling bersahutan, membuat suasana seolah sudah pagi. 

Melihat hal itu, karena merasa kesal, kemudian pemuda sakti melempar batok raksasa tersebut yang kemudian hari, batok raksasa itu kita kenal dengan gunung Batok

6. Terjadinya pembangunan Kerajaan Ghaib yang menjulang tinggi

Terjadi, sekitar, pada tahun 2015 hingga 2016. Kala itu, Bromo mengalami peningkatan aktifitas. 

Banyak para ahli supranatural mengklaim bahwa kejadian tersebut adalah akibat dari pembangunan kerajaan gaib setinggi 18 tingkat yang dikerjakan oleh Ki Bromo.

Ki Bromo merupakan penguasa atau pimpinan di alam ghaib gunung Bromo. 

Masyarakat sekitar amat percaya akan hal itu, mereka memberikan sesajian untuk Ki Bromo dan para anak buahnya di bangsa jin agar pembangunan tersebut segera dihentikan.

7. Misteri pasir hisap di Gunung Bromo

Sama halnya dengan lumpur hisap di hutan Amazon, gunung Bromo pun memiliki pasir dengan kemampuan menghisap manusia yang berada di atasnya. 

Tidak ada yang tahu dimana titik pasir hisap di kawasan padang pasir Bromo, kecuali juru kunci dan warga Tengger asli.

8. Misteri akar Ghaib

Para praktisi spiritual meyakini bahwa gunung Bromo dililit oleh akar ghaib yang sangat kuat.

Konon, bila ada orang jahat dan memiliki hati kotor yang menginjak akar tersebut. Maka orang itu akan segera mengalami hal buruk, bahkan bisa menghilang dari alam manusia.

9. Beberapa misteri lainnya

Selain misteri-misteri di atas, gunung Bromo pun masih memiliki misteri-misteri lainnya. Berikut di bawah ini.

  • Bromo merupakan kawasan suci
  • Keberadaan upacara Kasado yang mistis
  • Bromo adalah negri di atas awan
  • Keberadaan kuntilanak di gunung Bromo

Fakta Gunung Bromo

Adapun berikut ini adalah 7 fakta tentang gunung Bromo :

1. Sejarah pembentukan

Menurut sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan lautan pasir berawal dari dua gunung yang saling berimpitan satu sama lain. 

Gunung Tengger (4.000 m dpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi pada waktu itu.

Kemudian terjadi letusan kecil, materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah besar dan dalam sampai ke desa sapi kerep.

Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari delapan kilometer.

Karena dalamnya kaldera, materi vulkanik letusan lanjutan tertumpuk di dalam dan sekarang menjadi lautan pasir dan di duga dulu kala pernah terisi oleh air. 

Dan kemudian aktivitas lanjutan adalah munculnya lorong magma ditengah kaldera sehingga muncul gunung - gunung baru antara lain. 

Lautan pasir, Gunung Widodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo.

2. Legenda masyarakat

Menurut legenda dijelaskan tentang asal usul Suku Tengger ini. 

Dahulu di pulau Jawa di perintah oleh Raja Brawijaya dari Majapahit yang mempunyai anak perempuan bernama Rara Anteng yang menikah dengan Joko Seger, keturunan Brahmana.

Ketika terjadi pergolakan di pulau Jawa, sebagian masyarakat yang setia pada agama Hindu melarikan diri ke pulau Bali. 

Sebagian lainnya menarik diri dari dunia keramaian dan bermukim di sebuah dataran tinggi di kaki Gunung Bromo, dipimpin oleh Roro Anteng dan Joko Seger, jadilah mereka suku Tengger, kependekan dari Anteng dan Seger.

3. Komplek pegunungan

Gunung Bromo termasuk bagian salah satu gunung yang berada di Komplek Pegunungan Tengger. 

Pada hamparan pasir yang sangat luas (Laut Pasir) dengan gunung-gunung di tengahnya yaitu: 

G. Bromo (2.392 m dpl), G. Batok ( 2.440 m dpl), G. Widodaren (2.614 m dpl), G. Watangan (2.601 m dpl) dan G. kursi (2.581 m dpl). 

Dinding kaldera yang mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ±60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter.

4. Menikmati matahari terbit

Salah satu atraksi yang paling menarik di atas Gunung Bromo adalah Matahari terbit. 

Gumpalan awan yang menutup langit perlahan - lahan tersibak oleh bola putih kekuning - kuningan. 

Cahaya merah merona diufuk timur. Perlahan - lahan timbulah temberang yang kian membesar hingga membentuk setengah lingkaran sang surya y\nang merah menyala. Berangsur - angsur warnanya berubah menjadi keemasan.

Udara sekitar mulai menerang. Mulailah suatau hari dan kehidupan yang baru. 

Semuanya mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Kecuali di puncak Bromo, atraksi matahari terbit bisa di lihat di Puncak Pananjakan.

5.Upacara kasada (Kasodo)

Pada tanggal 14 dan 15 bulan ke duabelas (tahun Jawa) atau bulan Desember/Januari (tahun Masehi) diadakan upacara Kasada. 

Dalam upacara ini dikorbankan sebagian hasil sawah, ladang dan ternak masyarakat dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Selain Upacara Kasodo juga di kenal Upacara Karo Dan Ayak-ayak.

6. Akses untuk menuju ke Bromo

Bila dari arah Probolinggo, kita naik colt atau bis menuju Sukapura, kemudian kita terus ke Ngadisari. 

Dari Ngadisari naik kuda atau berjalan kaki menuju Cemoro lawang ± 3 km. 

Di Cemoro lawang kita dapat bermalam di hotel atau losmen. 

Besuk pagi kita dapat melanjutkan perjalanan ke kawah Gunung Bromo, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kuda yang disewakan oleh masyarakat setempat

7. Sejarah letusan

Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. 

Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.

Apa Saja Wisata di Gunung Bromo ?

Mengulas Asal Usul Gunung Bromo, yang Sering Dianggap Masyarakat Gunung Angker

gunung bromo wisata via triptrus.com

1. Penanjakan 1

Penanjakan 1 adalah sebuah tempat tertinggi di kawasan Taman Nasional Bromo. 

Merupakan lokasi untuk melihat keindahan matahari terbit atau view point sunrise.

2. Penanjakan 2

Walaupun lokasinya lebih rendah dari Penanjakan 1 namun pemandangan juga tidak kalah menariknya. 

Untuk kesini tidak membutuhkan sewa kendaraan jeep. Karena bisa mudah di akses kendaraan roda 2 maupun roda 4 biasa.

3. Padang rumput savana

Padang Rumput Savana Bromo, sebuah tempat yang terletak di selatan timur Gunung Bromo. 

Terletak pada sebuah lembah hijau yang di kelilingi tebing-tebing menjulang tinggi dan beberapa punggungan gunung gunung kecil.

4. Bukit mentigen

Selain Penanjakan 1 dan penanjakan 2 di atas, alternatif ke tiga untuk spot view sunrise adaah dari bukit mentigen. 

Disini pengunjung cukup jalan kaki saja dari area penginapan / homestay / villa atau hotel di daerah cemara lawang probolinggo. 

Walaupun bikitnya tidak terlalu tinggi namun bisa menjadi alternatif terbaik kalau berangkat ke Bromo ala backpacker, tidak membawa kendaraan sendiri baik roda 4 maupun roda 2. 

Jalan kakinya pun tidak jauh dari cemoro lawang. Lokasi tepatnya di timur hotel Lava View Bromo.

5. Bukit Teletubies

Tidak lengkap rasanya jika berlibur ke Gunung Bromo tanpa mengunjungi Bukit Teletubies. 

Berlokasi di selatan Gunung Bromo dan satu jalur untuk menuju Padang Rumput Savana.

6. Air Terjun Madakaripura

Air Terjun Madakaripura merupakan salah satu tempat wisata yang berada di kawasan gunung bromo, tepatnya di Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo. 

Untuk mencapai tempat wisata ini bisa dilakukan dari arah probolinggo tongas ke gunung bromo, akses perjalanan sudah bagus untuk dilalui kendaraan roda 4 maupun roda 2. 

Dengan harga tiket masuk yang murah wisatawan bisa disuguhi pemandangan yang sangant mempesona.

7. B 29 Argosari

B 29 Argosari ini adalah salah satu spot camping di Bromo yang favorit. 

Destinasi wisata yang satu ini memang cukup asing bagi pengunjung Bromo. 

Tempat ini merupakan puncak yang paling tinggi di kawasan Wisata Gunung Bromo, lebih tinggi dari penajkan 1.

Sehingga udara dingin dengan pemandangan yang sangat indah serta ditambah hamparan tumbuhan khas dari dataran tinggi membuat kawasan wisata ini sangat sayang untuk dilewatkan.

8. Bromo Milky Way

Bromo milky way hanya bisa di dapatkan saat malam hari, yaitu dengan pergi ke spot-spot tertentu yang cocok untuk hunting photography gugusan bintang ini di malam hari. 

Jangan lupa persiapkan kamera yang bagus jika tertarik melihat bromo milky way ini.

9. Pasir Berbisik

Pasir Berbisik adalah salah satu lokasi yang berada di area lautan pasir bromo selain dari Penanjakan. 

Kawah Gunung Bromo dan Padang Savana, awal mula dari pasir berbisik ini adalah tempat di mana lautan pasir yang memiliki suara desisan angin yang khas saat ada terpaan angin. 

Dari sinilah masyarakat sekitar atau wisatawan menyebut tempat ini dengan Pasir Berbisik.

Demikianlah artikel tentang gunung bromo. Semoga bermanfaat!

SHARE ARTIKEL