Meski Bening dan Bersih, Ternyata Air Mineral Mengandung Zat Berbahaya Menurut Medis

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 13 Oct 2018
Meski Bening dan Bersih, Ternyata Air Mineral Mengandung Zat Berbahaya Menurut Medis
air mineral via scout.id

Apa kandungan yang berbahaya dalam air mineral, hingga air mineral tidak boleh terpapar matahari?

Berikut penjelasan menurut para Ahli

Pastinya tahu kan air mineral, bahkan hampir semua masyarakat mengonsumsinya. Meskipun demikian, di dalam air mineral ternyata ada kandungan zat berbahaya. Benarkah? Yuk simak penjelasannya disini.

Kenapa air mineral disebut air putih? Ada yang bilang karena sudah sebutan dari nenek moyang, jadi sudah terbiasa nyebut air putih, memang aneh sih kalo tiba-tiba nyebutnya air bening. Sebenarnya banyak yang sadar dengan sebutan air putih tapi kenapa masih juga disebut air putih.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa bukan karena nenek moyang kita buta warna, tetapi air yang baik untuk diminum itu yaitu air yang bersih, jernih, dan tidak berbau. Nah barang yang bersih atau apapun itu yang bersih itu identik dengan warna putih, dengan begitu air yang layak diminum tidak di bilang bening karena bening itu sama seperti jernih. Kalau menyebutnya bening atau jernih belum tentu layak untuk diminum, sedangkan kalo nyebutnya putih, itu sudah mewakili air yang layak diminum.

Meski Bening dan Bersih, Ternyata Air Mineral Mengandung Zat Berbahaya Menurut Medis
ilustrasi air putih air mineral via hellosehat.com

Air putih dan air mineral memiliki wujud yang sama, sampai kita bingung apa beda keduanya. Apalagi rasa air mineral dan air putih pun tidak ada bedanya. Meskipun semuanya terlihat sama, tapi kedua jenis air ini berbeda, lo. Apa perbedaan air dan mineral? Yuk kita simak apa saja perbedaan air mineral dan air putih!

1. Memiliki Kandungan yang Berbeda
Air putih merupakan air yang biasa, yang bisa kita dapatkan dari alam atau keran di rumah. Biasanya sebelum diminum, airnya dimasak dulu untuk membunuh kuman yang ada. Dalam air putih terkandung satu atom hidrogen dan dua atom hidrogen.

Sedangkan air mineral itu merupakan air yang didalamnya terkandung mineral alami ataupun buatan. Mineral yang terdapat dalam air mineral jumlahnya bisa besar atau pun sedikit. Komponen dari mineral itu bermacam-macam dan bisa berupa zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium.

Jadi, jika dilihat dari kandungan yang terdapat di dalam kedua jenis air ini, keduanya jelas sekali berbeda, bukan?

2. Berasal dari Sumber yang Berbeda
Air putih biasanya dapat diambil dari sungai, danau, dan sumber alami lainnya. Sedangkan, air mineral biasanya berasal dari daerah yang terdapat banyak mineral. Ini artinya, tidak semua air bisa kita anggap sebagai air mineral. Namun, air putih yang tidak memiliki kandungan mineral dapat diubah menjadi air mineral, yaitu dengan cara menambahkan nutrisi ke dalam air putih biasa.

3. Kandungan Nutrisi dalam Air Mineral Lebih Banyak
Air mineral adalah sumber nutrisi yang baik dibandingkan dengan air putih biasa. Air mineral juga memiliki banyak manfaat buat kesehatan kita. Namun, bukan berarti jika meminum air putih biasa tida menyehatkan, ya. Keduanya, sama-sama menyehatkan jika diminum. Hanya saja nutrisi yang terkandung dalam air mineral lebih banyak.

4. Cara Mendapatkannya
Untuk mendapatkan air mineral, kita mesti membelinya. Sebelum akhirnya siap untuk diminum, air mineral tersebut telah melewati banyak proses. Sedangkan untuk mendapatkan air putih, kita bisa mendapatkannya secara gratis dari alam dan memasaknya sendiri di rumah sebelum kita meminumnya.

Lantas, apakah air mineral boleh dimasak? Beberapa pakar menyampaikan, merebus air mineral dalam kemasan tidak membawa manfaat khusus. Umumnya, air mineral yang disajikan dalam kemasan sudah melalui beberapa proses purifikasi, seperti filtrasi, distilasi, dan sebagainya.

Selain itu, kualitas air mineral yang dijual bebas wajib memenuhi standar nasional. Tujuannya supaya air tersebut aman dikonsumsi. Jadi bila diproduksi oleh perusahaan yang terpercaya, kualitas air sudah terjamin baik, sehingga merebus air mineral tidak disarankan.

Meski Bening dan Bersih, Ternyata Air Mineral Mengandung Zat Berbahaya Menurut Medis
ilustrasi merebus air mineral via brilio.net

Merebus ulang atau reboiling adalah istilah yang digunakan untuk air yang direbus, dibiarkan sejenak untuk menurunkan suhu, lalu direbus lagi.

Pada dasarnya, merebus air mineral tidak memiliki risiko bahaya bagi kesehatan. Misalnya, bila Anda ingin menghangatkan air untuk mengonsumsi teh atau kopi, tidak ada dampak kesehatan yang akan timbul.

Namun, bila Anda merebus air mineral hingga berbuih dengan tujuan menghilangkan kandungan kuman, maka ini sangat tidak disarankan. Sebab, proses ini dapat mengubah struktur kimiawi dari molekul-molekul yang terdapat pada air, juga menyebabkan beberapa zat berbahaya berakumulasi. Sebut saja, zat kimia seperti arsenik dan nitrat.

Jadi, bolehkah merebus air mineral? Tidak. Namun, jika Anda hanya sekadar ingin menghangatkannya, bukan mendidihkannya, tidak masalah.

Apakah air mineral kemasan berbahaya? Dikutip dari liputan6, badan POM menjelaskan bahwa Flour merupakan zat kimia yang berguna bagi tubuh manusia dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.

Selain itu, Badan POM juga menjelaskan bahwa kandungan flour dalam air mineral dalam kemasan diatur dalam SNI 01-3553-2006 tentang air minum dalam kemasan, dan penerapannya pun bersifat wajib melalui Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 96/M-IND/PER/12/2011.

Jadi, badan POM telah menetapkan bahwa air mineral dalam kemasan yang mengandung flour layak konsumsi. Flour atau Flouride, dalam batas tertentu, bermanfaat bagi tubuh manusia. Zat kimia yang terdapat di alam bebas tersebut dapat mencegah timbulnya karang gigi. Selain itu, pada kadar tertentu pula, flour bermanfaat bagi kesehatan tulang.

Akan tetapi, jika kadarnya berlebih, flour pun dapat berbahaya bagi kesehatan. Zat tersebut dapat menyebabkan penurunan hormon tiroid, terganggunya pertumbuhan sistem reproduksi, dan dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Apakah air mineral bisa kadaluarsa? Dikutip dari lifestyle.kompas, menurut Live Science meski air sendiri tidak akan kadaluarsa, botol atau gelas plastik yang digunakan untuk mengemasnya lah yang dapat mengalami “kebocoran” bahan kimia ke dalam air dan mempengaruhi keseluruhan rasa.

Kebocoran tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, seperti botol sudah terlalu lama (lewat masa kadaluarsa), botol rusak, terjemur di bawah matahari, atau diisi dengan air panas.

Meski Bening dan Bersih, Ternyata Air Mineral Mengandung Zat Berbahaya Menurut Medis
ilustrasi air mineral kemasan via carmudi.co.id

Mengapa air mineral tidak boleh terkena sinar matahari? Prof Dr Heru Setyawan, ketua Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Surabaya, menerangkan bahwa sinar Ultravolet ( UV ) yang terdapat pada sinar matahari mampu mendegradasi polimer dalam plastik.

Salah satu bahan kimia berbahaya dalam botol plastik ialah bisphenol A (BPA). BPA dianggap berbahaya, karena keberadaannya bisa mengganggu fungsi endokrin. Endokrin sendiri memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme tubuh, pengaturan suasana hati, dan juga berkaitan dengan fungsi seksual dan reproduksi. Hanya saja, menurut FDA, saat ini kandungan BPA yang terdapat dalam kemasan makanan dianggap tidak membahayakan kesehatan orang dewasa, namun tetap bisa menimbulkan masalah yang serius bagi anak-anak maupun bayi.

Baca Juga : Kandungan Berbahaya Dalam Coca Cola, Bisa Akibatkan Kematian?

Nah, itulah penjelasan tentang air mineral yang dapat kami sampaikan. Air putih maupun air mineral sama-sama baik untuk tubuh kita, jangan lupa minum air yang cukup agar tubuh tetap sehat, ya! Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
SHARE ARTIKEL