Penyebab Air Ketuban Menjadi Keruh, Dari Makanan Hingga Gangguan Janin

Penulis Anisa Nurfadila | Ditayangkan 24 Oct 2018

Penyebab Air Ketuban Menjadi Keruh, Dari Makanan Hingga Gangguan Janin
air ketuban via ibu-hamil.id

Fungsi air ketuban sangat penting bagi calon bayi dalam kandungan. Karena itu seharusnya ibu menjaganya tetap bersih dan sehat agar saat lahir bayi tumbuh sehat dan normal.

Nah, berikut beberapa hal yang menyebabkan air ketuban menjadi keruh, yang bisa mengganggu calon bayi.

Kehamilan merupakan hal yang diidam-idamkan oleh setiap pasangan yang telah menikah. Namun, tidak semua wanita bisa mengalami kehamilan yang normal. Masalah seperti air ketuban berwarna hijau bisa saja di alami. Air ketuban dihasilkan oleh cairan amnion, cairan ini dihasilkan oleh selaput ketuban dan hasil pembentukan dari sel-sel amnion. Cairan ketuban bukan hanya diproduksi oleh selaput ketuban saja, namun cairan ketuban juga bisa diproduksi oleh air kencing bayi dan juga cairan tersebut bisa diproduksi oleh cairan otak di anensefalus.

Air ketuban memiliki fungsi penting bagi bayi yang Anda kandung. Air ketuban adalah air yang keluar dari vagina dan merupakan tanda-tanda akan melahirkan mulai terlihat. Sayangnya saat hamil, banyak cairan yang keluar dari vagina sehingga ibu-ibu hamil akan merasakan bingung terhadap cairan yang keluar. Apakah itu air ketuban atau bukan.

 Yuk kita simak selengkapnya tentang air ketuban berikut ini.

Air ketuban fungsi

Air ketuban berfungsi antara lain untuk:
  • Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
  • Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
  • Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
  • Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik.
  • Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.

Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
  • Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.
  • Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir.


Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.

  • Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat waktu.


Itulah apa saja air ketuban fungsi bagi janin dan ibu hamil. Selanjutnya ada yang bilang bahwa air ketuban dapat mengetahui jenis kelamin bayi. mengapa air ketuban dapat mengetahui jenis kelamin bayi ? Simak yuk!

Mengapa air ketuban dapat mengetahui jenis kelamin bayi?

Penyebab Air Ketuban Menjadi Keruh, Dari Makanan Hingga Gangguan Janin
mengetahui kelamin janin via mommiesdaily.com

Salah satu metode yang dapat diandalkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah menggunakan amniocentesis, tes untuk mengetahui kromosom bayi dengan memeriksa cairan ketuban. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada ibu hamil berusia 35 tahun ke atas untuk menemukan apakah ada kelainan genetik pada bayi.

Dokter akan memasukkan jarum ke dalam rahim untuk mengambil sedikit cairan ketuban. Tes ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 16 minggu, sehingga ibu hamil bisa mengetahui jenis kelamin bayi lebih cepat.

Itulah mengapa air ketuban dapat mengetahui jenis kelamin bayi dalam kehamilan. Selanjutnya kita akan bahas, apakah air ketuban juga mengandung anti bakteri atau tidak ? Simak ya!

Apakah air ketuban juga mengandung anti bakteri ?

Apakah air ketuban juga mengandung anti bakteri  atau tidak ? Jawabannya adalah ya!

Air ketuban bermanfaat untuk menjaga janin dari benturan serta menjadi ruang gerak dan juga tumbuh berkembang. Air ketuban berperan protektif terhadap jani yaitu mengandung anti bakteri dikarenakan untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan adanya patogen. Patogen sendiri ialah bakteri yang menyebabkan penyakit, dan inilah penyebab bayi bisa lahir prematur atau bayi yang memiliki kekurangan.

Itulah jawaban dari apakah air tuban mengandung anti bakteri atau tidak. Banyak ibu hamil ynag resah dengan air ketuban tersebut. Ada yang air ketuban berwarna hijau , ada yang air ketuban berlebih, ada yang air ketuban berkurang, ada yang air ketuban keruh. Yuk kita bahas atu-satu.

Apa saja penyebab air ketuban keruh ?

Penyebab Air Ketuban Menjadi Keruh, Dari Makanan Hingga Gangguan Janin
penyebab air ketuban keruh via orami.id

Beberapa penyebab air ketuban keruh, di antaranya:

  • Infeksi. Chorioamnionitis adalah infeksi yang terjadi pada plasenta. Infeksi ini ditandai dengan demam, nyeri tekan di rahim, peningkatan denyut nadi pada ibu dan janin, dan juga perubahan warna dan bau dari air ketuban. Air ketuban akan terlihat bercampur dengan nanah dan juga berbau tidak sedap.
  • Air ketuban yang bercampur mekonium dapat menyebabkan warna air ketuban berubah kekuningan, kehijauan atau kecokelatan. Mekonium sendiri merupakan kotoran yang dikeluarkan bayi setelah sistem pencernaannya sempurna. Kejadian ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan, seperti: kehamilan melebihi waktu, adanya tekanan pada kepala atau plasenta bayi saat proses persalinan, dan kekurangan oksigen pada bayi.
  • Beberapa warna air ketuban lain juga bisa menandakan ada hal serius. Di antaranya, jika air ketuban berwarna kuning, hal itu menunjukkan adanya bilirubin pada cairan ketuban. Sedangkan jika air ketuban berwarna merah, hal itu menunjukkan adanya darah sang ibu atau janin di dalam air ketuban.


Bila mendapati air ketuban keruh, pastikan untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Sudah tahu kan apa saja penyebab air ketuban keruh itu ? Selanjutnya kita bahas air ketuban berwarna hijau yuk. Berwarna hijau?? bagaimana bisa? Simak berikut ini.

Air ketuban berwarna hijau

Air ketuban berwarna hijau atau kecokelatan. Kondisi ini terjadi saat air ketuban bercampur dengan mekonium yaitu kotoran atau tinja dari bayi. Kondisi ini dapat disebabkan pada kehamilan tu ayng sudah melewati waktu, adanya plasenta yang tertekan, dan pada kondisi kekurangan oksigen sehingga membuat bayi menjadi stres dan menyebabkan mekonium keluar dan bercampur dengan air ketuban.

Bahaya dari air ketuban hijau adalah jika ketuban ini tertelan oleh sang bayi. Salah satu komplikasi dari tertelannya air ketuban hijau adalah adanya Meconium Aspiration Syndrome. Komplikasi ini muncul beberapa saat setelah kelahiran dan merupakan keadaan gawat darurat pada bayi yang harus segera ditangani.

Itulah penyebab dan akibat dari air ketuban berwarna hijau. Selain air ketuban berwarna hijau dan ketuban keruh, keluhan ibu hamil lainyya adalah air ketuban berkurang. Apa penyebabnya ?

Air ketuban berkurang

Air ketuban bisa berkurang karena beberapa hal. Kalau ketuban pecah, itu kemungkinan besar ketuban akan kering, Bun. Kata dr Kanadi, tanda ketuban pecah bisa dirasakan bunda saat hamil kok. Seperti ada cairan di pakaian dalam dan terasa basah tapi bukan karena berkemih.

"Kalau kayak gini tentu Bunda harus waspada. Yang kedua perlu diketahui, kalau sampai ketuban kering tapi nggak pecah, jangan-jangan ada kelainan di janin," kata dr Kanadi di sela-sela Live Instagram, 'Bongkar Mitos Kehamilan' yang digelar HaiBunda bersama RS Royal Progress.

Soalnya, dikatakan dr Kanadi produksi air ketuban itu dari air seni janin, Bun. Jadi, kalau sampai terjadi kondisi air ketuban kering padahal ketuban nggak pecah, jangan-jangan janin di kandungan memiliki kelainan. Misalnya kelainan bawaan di saluran kemih.

Biasanya, Bun, ketika jumlah air ketuban berkurang biasanya saat bayi di-USG dokter akan memeriksa apakah kantong kencing si janin terisi air seni atau nggak. Kalau kosong berarti ada masalah nih sama saluran kencing si janin.

Kemudian, kita perlu tahu, Bun kalau air ketuban bisa berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan. Saat usia kehamilan bertambah, fungsi plasenta menurun. Ketika fungsi plasenta menurun dan nutrisi yang dibutuhkan bayi berkurang maka janin berupaya melakukan perubahan di dalam tubuhnya.

Itulah bunda penyebab air ketuban berkurang. Setelah mengetahui apa penyebabnya, yuk kita menuju ke efek air ketuban sedikit. Berbehaya nggak ya ?

Baca Juga : Jangan Sampai Keluar Didalam, Begini Islam dan Medis Menanggapi Berhubungan Saat Hamil

Efek air ketuban sedikit

Penyebab Air Ketuban Menjadi Keruh, Dari Makanan Hingga Gangguan Janin
air ketuban sedikit via duniabidan.com

Air ketuban sedikit dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi perkembangan bayi di dalam kandungan. Gangguan yang dapat diakibatkan pada bayi tergantung dari kapan kurangnya air ketuban terjadi. Jika terjadi semakin awal, maka dampaknya pada bayi akan semakin buruk. Air ketuban sedikit di awal kehamilan dapat mengganggu proses perkembangan berbagai organ tubuh bayi, sehingga mengakibatkan kecacatan janin dan bahkan keguguran.

Apabila air ketuban sedikit terjadi pada trimester kedua kehamilan, kelainan yang diakibatkan antara lain adalah gangguan pertumbuhan bayi dan kelahiran prematur. Pada proses persalinan, air ketuban sedikit dapat menyebabkan tertekannya tali pusat, sehingga akan disarankan untuk melakukan persalinan dengan operasi caesar.

Wahh ternyata efek air ketuban sedikit berbahaya ya. Lanjut ke keluhan lain yuk, yaitu air ketuban berlebih. Apa penyebabnya ya ?

Air ketuban berlebih

Jika dokter mendapatkan hasil pemeriksaan yang mengindikasikan adanya kelebihan air ketuban, maka kemungkinan dokter akan memberi rekomendasi pemeriksaan yang lebih rinci dan melakukan tes tambahan untuk menilai kondisi air ketuban dan janin, termasuk amniosentesis.

Aminiosentesis adalah prosedur pengambilan sampel air ketuban yang mengandung sel janin dan bahan lainnya yang diproduksi oleh janin, dari dalam rahim untuk kemudian diperiksa. Selain itu pemeriksaan kadar gula darah dan pemeriksaan kariotipe untuk memeriksa kromosom janin mungkin dilakukan untuk menilai kondisi janin dalam kandungan.

Jika ibu hamil terbukti kelebihan air ketuban, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan USG secara intensif setiap minggu, guna memonitor kondisi kehamilan.

Untuk kasus kelebihan air ketuban yang tergolong ringan, umumnya tidak diperlukan pengobatan selain pemeriksaan intensif secara rutin. Namun jika sudah menyebabkan gejala yang mengganggu, dapat dilakukan tindakan untuk mengurangi jumlah air ketuban atau pemberian obat yang membantu mengurangi produksi air ketuban.

Jadi jika kamu didiagnosa memiliki air ketuban berlebih, jangan terlalu panik yah. Selalu konsultasi dengan dokter, pahami informasi yang diberikan.

Itulah artikel tentang air ketuban untuk ibu hamil. Selalu ku=onsultasi dengan dokter, dan cari informasi yang banyak tentang kehamilan. Jangan ragu untuk meminta informasi yang lengkap, berikut dengan perencanaan penanganan selama kehamilan hingga persalinan.
SHARE ARTIKEL