Hina UAS Sebagai Keturunan Dajjal, Pria Ini Diseret FPI ke Polda Riau
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 06 Sep 2018
Penghina UAS dijemput Front Pembela Islam (FPI) Pekanbaru, Riau (Foto: tribunnews.com)
Astagfirullah...
Pria paruh baya ini menghina UAS lewat media sosial dengan foto dan kata-kata yang tak pantas diucapkan kepada seorang Ulama.
Setelah di introgasi, ternyata ini motif pelaku yang bikin tambah geram!
Pemilik akun Facebook Jony Boyok dijemput Front Pembela Islam (FPI) Pekanbaru, Riau. Pria berusia 47 tahun itu dijemput di rumahnya di Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Rabu (5/9/2018).
Jony Boyok dituding telah melakukan penghinaan terhadap ustaz Abdul Somad (UAS) melalui postingannya.
Baca Juga:
- Terkuak! Ini Isi Surat GP Ansor Jepara yang Tolak Kehadiran Ustadz Somad
- Ustadz Abdul Somad di Persekusi, Ini Pesan PBNU, Mentri Agama dan Dewan Masjid Indonesia
- Selain Diancam, Ini Alasan Ustadz Abdul Somad Batalkan Ceramah di Pulau Jawa
Ia telah membuat postingan foto UAS dan menyebut UAS keturunan Dajjal. Postingan itu, diunggah pada 2 September 2018 lalu sekitar pukul 12.00 WIB.

Unggahan Jony boyok yang menghina UAS (facebook.com)
Diamankannya JB, bermula ketika FPI mengetahui adanya postingan dari salah satu akun Facebook yang menghina UAS.
Baca Juga:
- Dibela-belain Menolak Ceramah di Malaysia, di Negara Sendiri UAS Malah Diintimidasi
- UAS Dapat Ancaman Hingga Batal Ceramah! Netizen: "Yang Nggak Suka Pengajian Setan"
Setelah dilacak, pelaku ternyata warga Pekanbaru. Ketika alamat rumahnya sudah diketahui, FPI bergerak cepat mengamankan pelaku.
"Yang bersangkutan ada di rumah. Abis itu kita bawa dia ke markas FPI. Kami tidak mau adu fisik makanya dibawa ke markas FPI. Dia sudah mengakui kesalahannya dan siap diantar ke Polda," ungkap Wakil Kepala Hisbah FPI Kota Pekanbaru, Said Heriandi, seperti dikutip dari jawapos.com, Rabu (5/9) petang.
"Kita jemput karena kami gerah ulama dihina," tuturnya.
Dari pengakuannya kata Said, JB mengaku melakukan itu karena khilaf.
"Mungkin dia salah persepsi. Awalnya pembicaraan masalah khamr (minuman keras). Intinya dia kurang pemahaman agama selain itu juga mungkin banyak permasalahan keluarga," kata dia.
Untuk saat ini, JB yang sehari-hari bekerja sebagai kontraktor itu, sudah dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Ia pun menjalani pemeriksaan lebih lanjut.