Menguak Filosofi Bahasa Arab, yang Sering Dibilang Orang Bahasa Surga

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 13 Sep 2018

Menguak Filosofi Bahasa Arab, yang Sering Dibilang Orang Bahasa Surga
bahasa arab via youtube.com

Belajar bahasa Arab sangatlah penting, terutama bagi seorang muslim karena Kitab Suci Al Qur'an dan Hadist Nabi menggunakan bahasa Arab. Lalu, kenapa bahasa Arab tidak menjadi bahasa internasional?

Pada saat ini bahasa Arab bukan lagi hanya dianggap sebagai bahasa pesantren dan bahasa kitab kuning saja, melainkan sudah mulai digunakan dalam bahasa sehari-hari dan juga sebagai  pola pergaulan  anak-anak muda pada zaman sekarang.

Bahasa Arab resmi ditetapkan sebagai bahasa internasional oleh UNESCO, tertanggal 18 Desember 1973. Penetapan tersebut merupakan inisiatif Arab Saudi dan Maroko, yang merupakan anggota resmi UNESCO.

Benarkah bahasa Arab bahasa surga? Dalam fatwa Islam tidak ada dalil shahih yang menjelaskan tentang bahasa yang digunakan penduduk surga. Bahasa Arab bisa dikatakan sebagai salah satu bahasa utama bagi kaum muslim. Bahasa Arab digunakan dalam setiap ibadah yang dilakukan mulai dari berzikir hingga shalat. Bahkan kitab suci Alquran yang menjadi pedoman umat Islam juga menggunakan bahasa Arab.

Berapa lama untuk menguasai bahasa Arab? Untuk menguasai bahasa Arab biasanya tergantung dari optimisme masing-masing. Ada yang bilang butuh waktu yang lama, sampai bertahun-tahun lamanya. Namun ada juga yang bilang bisa sebentar saja, bahkan ada yang terkesan instan dengan metode beberapa jam saja langsung bisa dan semacamnya.

Tidak ada yang salah dari anggapan-anggapan ini, yang salah adalah kalau tidak mau belajar namun mengharap bisa, dan yang jelas segala sesuatu yang mulia dan tinggi nilainya tentu mempunyai harga yang sepadan.

Bisakah belajar bahasa Arab otodidak? Menurut suatu sumber di internet, belum pernah ada kisah orang bisa berbahasa Arab hanya dengan otodidak. Jika sekedar belajar wawasan dan dasar-dasarnya, mungkin bisa. Namun dalam beljar bahasa Arab yang penting bukan teorinya, tapi yang penting prakteknya. Yang namanya bisa berbahasa Arab itu adalah bisa berkomunikasi dengan orang Arab, baik lewat lisan maupun tulisan. Bukan sekedar menghafal mubtada' khabar, atau fi'il, fa'il dan maf'ul.

Kenapa Bahasa Arab itu Penting?

Menguak Filosofi Bahasa Arab, yang Sering Dibilang Orang Bahasa Surga
ilustrasi pentingnya bahasa arab via kursusarabpare.com

Bahasa Arab adalah bahasa paling mulia dan tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Bahasa yang digunakan oleh para Nabi dan kelak akan digunakan oleh penghuni Surga. Lalu, kenapa bahasa Arab itu penting? Berikut 7 alasannya.

Pertama:
Keutamaan bahasa Arab amatlah jelas karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an Al-Karim. Cukup alasan inilah yang jadi alasan besar kenapa kita harus mempelajari bahasa Arab. Keistimewaan bahasa Arab disebutkan dalam Al-Qur’an lebih dari sepuluh tempat, di antaranya pada ayat,

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ . قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 27-28)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

اللِّسَانُ العَرَبِي شِعَارُ الإِسْلاَمِ وَأَهْلِهِ

“Bahasa Arab adalah syi’ar Islam dan syi’ar kaum muslimin.” Disebutkan dalam Iqtidha’ Shirath Al-Mustaqim.

Kedua:
Dengan mempelajari bahasa Arab lebih mudah dalam menghafalkan, memahami, mengajarkan dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Dengan modal bahasa Arab akan mudah pula dalam memahami hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menghafalkan, menjelaskan serta mengamalkannya.

Ketiga:
Orang yang paham bahasa Arab, terutama paham kaedah-kaedah dalam ilmu nahwu akan semakin mudah memahami Islam daripada yang tidak mempelajarinya sama sekali. Apalagi jika tugas seseorang sebagai penyampai dakwah, menjadi seorang da’i, kyai atau ustadz, tentu lebih urgent lagi mempelajarinya agar mudah memberikan pemahaman agama yang benar pada orang banyak.

Keempat:
Orang yang paham bahasa Arab akan mudah menggali ilmu dari ulama secara langsung atau membaca berbagai karya ulama yang sudah banyak tersebar hingga saat ini. Sedangkan yang tidak paham bahasa Arab hanya bisa mengandalkan kitab terjemahan dan itu sifatnya terbatas.

Kelima:
Bahasa Arab itu bahasa yang lembut dan lebih mengenakkan hati, serta menentramkan jiwa.

Ibnu Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan,

لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس

“Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas (kosakatanya), dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.”

Keenam:
Bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia.

Ibnu Katsir rahimahullah juga menyatakan,

فلهذا أنزلَ أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرف شهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه

“Karena Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan pada Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan. Dari berbagai sisi itu, kita bisa menilai bagaimanakah mulianya kitab suci Al-Qur’an.”

Oleh karena itu Allah nyatakan tentang bahasa Arab,

إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)

Ketujuh:
Bahasa Arab adalah bahasa yang lurus, mudah dipahami dan mudah digunakan sebagai hukum bagi manusia.

Allah menyatakan sendiri,

قُرْآَنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“(Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” (QS. Az-Zumar: 28)

Dalam ayat lain disebutkan,

وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195

“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. Asy-Syu’ara: 192-195). Sebagaimana disebutkan dalam Zaad Al-Masiir karya Ibnul Jauzi, Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab yaitu bahasanya orang Quraisy yang setiap orang mudah memahaminya.

Juga dalam ayat lain disebutkan,

وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا

“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab.” (QS. Ar-Ra’du: 37). Disebutkan dalam Tafsir Al-Jalalain, bahasa Arab digunakan sebagai hukum di tengah-tengah manusia. Dalam Zaad Al-Masiir disebutkan bahwa bahasa Arab bisa digunakan untuk menerangkan hukum-hukum yang wajib.

Menguak Filosofi Bahasa Arab, yang Sering Dibilang Orang Bahasa Surga
ilustrasi menulis bahasa arab via voaindonesia.com

Lalu, kenapa bahasa Arab ditulis dari kanan? Kebiasan menulis seperti ini sudah ada sejak dahulu kala karena adanya kebiasaan mereka yang membuat tulisan dengan cara memahat. Ketika memahat, maka otomatis tangan kanan memegang palu sedangkan tangan kiri akan memegang pahat. Lalu pahatan dibuat dari kanan ke kiri, memudahkan mereka untuk melihat tulisan yang sudah dipahat. Sejak itulah kebiasaan menulis dari kanan ke kiri dimulai hingga kini.

Baca Juga : Sebelum Membaca Al-Qur'an, Pahami Hukum Tajwid Terlebih Dahulu

Demikian penjelasan tentang bahasa Arab yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
SHARE ARTIKEL