Puluhan Siswa Dirawat Setelah Jalani Imunisasi Rubella, Orang Tua Perhatikan 3 Hal Ini

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 04 Aug 2018
Puluhan Siswa Dirawat Setelah Jalani Imunisasi Rubella, Orang Tua Perhatikan 3 Hal Ini
Sejumlah anak yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Seteluk setelah divaksin rubella. (Suara NTB/ist)

Banyak anak sakit setelah di suntik vaksin rubella...

Tiga hal ini perlu Anda perhatikan sebelum putuskan anak di imunisasi, agar imunisasi menjadi aman untuk anak-anak Anda.

Puluhan siswa dari sejumlah sekolah di kecamatan Seteluk terpaksa dilarikan ke Puskesmas setempat, Rabu, 1 Agustus 2018. Mereka mengeluh sakit setelah sebelumnya mengikuti imunisasi rubella yang dilaksanakan di sekolahnya.

Mereka baru ada yang merasakan gejalanya saat sekolah usai dan pulang ke rumah masing-masing. Di rumah mereka baru mulai merasakan pusing, mual, hingga ada muntah-muntah.

Para orang tua mereka pun langsung panik dan melarikan anak-anaknya ke Puskesmas Seteluk. Di Puskemas anak-anak yang terdiri dari siswa SD dan SMP ini kemudian mendapatkan perawatan dengan cara diinfus agar kondisinya kembali normal.

Pihak Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dikonfirmasi mengenai kejadian itu tidak menampiknya.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), H. M. Yusfi Khalid, seperti dikutip dari suarantb.com mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut dan melalui Puskesmas Seteluk telah diberikan penanganan langsung.

Sudah ditangani dan informasinya sebagian anak sudah bisa pulang karena kondisinya sudah stabil,” terangnya.

Menurut dia, kondisi yang dialami anak-anak tersebut secara klinis tidak disebabkan karena vaksin rubella yang baru dimasukkan ke tubuh mereka.

BACA JUGA: MUI Lampung Imbau Umat Muslim Tak Ikut Imunisasi Campak-Rubella, Berikut Fakta Vaksin MR

Hal itu lebih disebakan, kondisi fisik anak yang kemungkinan tidak siap menjalani proses vaksinasi.

Ia menjelaskan, gejala yang dirasakan para siswa terhitung normal dan bersifat kasuistik.

Biasanya anak-anak yang tidak siap divaksin cenderung mengalami stres sehingga menurunkan stamina mereka. Terlebih kemungkinan anak-anak yang mendapatkan perawatan tersebut saat akan divaksin tidak terlebih dahulu mendapat asupan yang cukup.

Makanya ada rasa mual. Dan rasa stres pada anak saat akan diimunisasi itu pasti ada karena prosedurnya kan pakai suntikan,” paparnya.

3 Hal yang Harus Dipertimbangkan Orangtua Sebelum Putuskan Lakukan Imunisasi

Apa yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan imunisasi?

1. Pastikan anak sehat

Ketika ingin melakukan imunisasi, anak harus dalam kondisi sehat.

Menurut National Health Service, semua vaksin memang berpotensi menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Namun efek samping ini cenderung ringan dan tidak berlangsung lama.

Selain itu, tidak semua orang akan mengalami efek samping, apalagi dalam kondisi sehat sebelum di vaksin.

2. Pentingnya memilih tempat

Lakukanlah di tempat yang Anda yakin petugasnya terampil dan ada waktu untuk menjelaskan efek sampingnya.

Jika memungkinkan tanyakan bagaimana cara menghubungi ahli tenaga medis seperti dokter jika terjadi sesuatu.

3. Tanyakan kualitas vaksin

Yakinlah bahwa vaksin yang akan digunakan masih baik. Jangan malu atau segan mempertanyakan cara penyimpanan dan batas kedaluwarsa vaksin. Perhatikan juga apakah obat dipakai masih baru dibuka atau sudah sisa dari imunisasi hari-hari sebelumnya.

Memutuskan anak diimunisasi atau tidak, sebenarnya itu adalah pilihan.

Namun, setiap orangtua harus sadar bahwa imunisasi yang dilakukan dengan cara yang baik dan kandungan yang baik sangat berguna mengurangi risiko penyakit-penyakit berbahaya.

Anda perlu ingat juga, memberikan perlindungan kesehatan yang terbaik merupakan hak anak dan kewajiban orangtua.
SHARE ARTIKEL