Pesan Habib Umar bin Hafidz: Jangan Anggap Rendah Wanita yang Tak Berpakaian Islami

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 27 Aug 2018

Pesan Habib Umar bin Hafidz: Jangan Anggap Rendah Wanita yang Tak Berpakaian Islami
Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz (Foto: santriinspirasi)

Renungan bagi kita yang masih suka mencela orang lain, apalagi suka mengukur kadar keimanan seseorang dengan pakaiannya.

Karena begini menurut Habib Umar bin Hafidz!

Sadar atau tidak kalau makin hari, kita menjadi manusia yang sering menilai dan menghakimi seseorang begitu saja.

Melihat orang melakukan hal-hal yang menurut Anda aneh, Anda langsung men-judge seenaknya atau bahkan menertawakan. Padahal, setiap orang punya kisah dan rahasia dalam hidupnya.

Bacalah pesan sederhana dari Habib Umar Bin Hafidz ini, semoga setelah anda membacanya anda belajar agar Anda tidak sering menilai orang dari apa yang Anda dilihat dalam waktu yang sebentar, toh Anda tidak melihat kehidupannya secara mendalam.

Dikutip dari islamidia.com, Sayyidil Habib Umar Bin Hafidz ketika berdakwah di amerika mengatakan:

Ketika Anda melihat seorang wanita berpakaian dengan cara yang tidak dapat diterima secara islami.

Anda bisa menasihatinya dengan akhlak dan cara yang baik, jangan sejenak pun berpikir bahwa dia lebih rendah dari Anda secara rohani.

Jika Anda berpikir demikian, berarti Anda lebih rendah dari dirinya.

Percayalah, itu adalah ajaran agama Anda (tidak memandang rendah).

Dia mungkin memiliki hubungan dengan PenciptaNya yang mungkin Anda tidak tahu.

Dia mungkin memiliki hati yang lebih baik dari Anda.

Benar, dia mungkin memiliki satu kelemahan yang terlihat dari luar, tapi Anda mungkin memiliki 50 kelemahan yang tersembunyi dari dalam.

Jangan berperilaku seperti Tuhan ketika melihat dosa-dosa umat, tapi jadilah seperti seorang hamba.

Sehingga kita memiliki rasa simpati bagi mereka yang sedang diuji, dan bersyukur pada Allah bahwa Anda diselamatkan (dari pengadilan-Nya).

Dan Tidak pernah mengatakan: mereka adalah penghuni neraka, atau mereka adalah penghuni surga. Semua itu hak prerogatif Allah.

Jangan melihat ke bawah dengan angkuh pada orang-orang yang berdosa, tapi berdoa kepada Allah atas bimbingan untuk mereka

Sangat mudah bagi kita untuk menilai seseorang tampak aneh, bodoh, tidak sopan, kurang ajar dan sebagainya.

Namun apakah semua itu membuat Anda lebih baik dari mereka?

Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya orang yang muflis (bangkrut) dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala solat, puasa dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kezaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kezalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibahagikan kepada orang-orang yang dizaliminya sementara belum semua kezalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang dizaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no.6522)

BACA JUGA: Meski Rajin Sholat, Amalan Orang Seperti Ini Tak Akan Dicatat Malaikat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)

Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam berakhlak karimah dan menjauhi sifat-sifat buruk dan sikap  yang merugikan diri kita sendiri. Amiin.

SHARE ARTIKEL