Maroko Ikut-Ikutan Melarang Perempuan Muslim Memakai Cadar, Ini Alasan Mereka

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 07 Aug 2018

Maroko Ikut-Ikutan Melarang Perempuan Muslim Memakai Cadar, Ini Alasan Mereka
Wanita memakai cadar dilarang di negara Maroko. (Foto: kumparan)

Sungguh miris...

Kok bisa ya maroko melarang cadar? Padahal Maroko merupakan negara berpenduduk mayoritas muslim.

Maroko ikut menjadi salah satu negara yang ikut menetapkan pelarangan pemakaian cadar bagi muslimah.

Keikutsertaan Maroko ini menambah sejumlah negara yang sudah melakukan sebelumnya.

Maroko baru-baru ini menetapkan kebijakan larangan pemasaran dan penjualan burqa (cadar). Khususnya pakaian perempuan muslim yang super tertutup yang hanya menyisakan bagian mata yang terlihat.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan, tujuan larangan penggunaan cadar karena terjadi kekhawatiran atas keamanan.

Padahal Maroko merupakan negara berpenduduk muslim yang jumlahnya mencapai 99 persen.

Para perempuan yang memakai cadar ditakutkan akan dapat menyembunyikan identitas mereka jika terlibat dalam keanggotaan militan.

Tak hanya itu, perempuan yang mengenakan cadar juga dicurigai melakukan kejahatan, termasuk pencurian.

BACA JUGA: Hati-Hati Ketika Melihat Dandanan Wanita Sepeti ini, Bisa Kena Penyakit Berikut

Di luar masalah keamanan negara, kekhawatiran nyata bagi pemerintah moderat Maroko adalah penyebaran radikal, SalafistIslam.

Salafisme telah dikaitkan dengan ISIS dan terorisme di Afrika Utara.

Perhatian Maroko terhadap terorisme diperparah oleh fakta mereka menerima sekitar 10 juta pengunjung setahun dan sebagian bergantung pada pendapatan pariwisata untuk pengembangannya, seperti dilansir dari jawapos.com.

Pemerintahnya percaya bahwa melarang burqa akan membatasi ekspresi Islam radikal dan akan membantu menahannya.

Sebagian kecil perempuan di Maroko yang merupakam sebuah negara di mana modernitas dan tradisi hidup bersama dan sang raja, Mohammed VI, memupuk Islam moderat mengenakan cadar.

Padahal sebelum cadar, The jellaba yang merupakan jubah berkerudung adalah pakaian bersejarah perempuan Maroko. Secara tradisional dikenakan dengan cadar yang disebut litham dan dipakai bersama mereka menutupi wajah dan tubuh wanita, kecuali matanya.

Selama perjuangan kemerdekaan, khususnya pada 1940-an, djellaba adalah simbol nasionalisme dan perisai identitas.

Sungguh miris ketika cadar sudah diartikan begitu buruk, bahkan di negara yang mayoritas penganut agama islam.
SHARE ARTIKEL