Mengapa Vaksin DPT Tidak Boleh Dilewatkan? Baca Betapa Penting Fungsi Vaksin ini
Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 31 Jul 2018vaksin dpt via babyologist.com
DPT adalah singkatan dari difteri, pertusis, dan tetanus.
Imunisasi DPT adalah salah satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita setelah 2 bulan.
Penyakit difteri, pertusis, dan tetanus adalah tiga penyakit berbeda yang masing-masing memiliki risiko tinggi dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Ketiga penyakit ini adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri.
Oleh karena itu, pemberian vaksin DPT sebaiknya tidak dilewatkan.
Kita diberikan vaksin DPT pertama kali ketika bayi, disebut sebagai imunisasi dasar.
Sedangkan ketika diberikan pada masa anak-anak dan dewasa disebut imunisasi lanjutan.
Vaksin DPT merupakan vaksin mati sehingga untuk mempertahankan kadar antibodi menetap tinggi di atas ambang pencegahan, sangat diperlukan kelengkapan ataupun pemberian imunisasi ulangan (booster).
Vaksin DPT diberikan 3 kali dengan jeda waktu sebulan.
Vaksin satu ini sudah sangat dikenal efek sampingnya adalah kenaikan suhu badan anak.
Ada anak yang suhu badannya naik sewajarnya dan ada juga yang signifikan.
Tapi tidak perlu khawatir karena demamnya cuma 24 jam atau paling lama cuma 3 hari.
Kalau lebih dari itu sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Baca Juga : Pentingnya Vaksin MMR, Jika Ditinggalkan Bisa Berakibat Fatal
Imunisasi DPT sendiri terdiri dari dua jenis yaitu DTwP dan DTaP.
Untuk yang pertama yaitu vaksin DTwP merupakan vaksin yang berisi cairan bakteri pertussis utuh dan mengandung ribuan antigen yang tidak diperlukan serta dapat menyebabkan panas, kulit merah, demam, dan nyeri dibagian bekas suntikan.
Sedangkan vaksin DTaP yaitu vaksin yang mengandung antigen pertussis yang tidak utuh, berisi antigen yang diperlukan sehingga tidak menimbulkan reaksi-reaksi seperti vaksin DTwP.
Mengapa Vaksin DPT Diperlukan?
ilustrasi pemberian vaksin dpt via hellosehat.com
Vaksin DPT merupakan vaksin yang berisi komponen kuman difteri, pertusis, tetanus yang telah dilemahkan dan dimatikan.
Vaksin DPT generik disediakan di Puskesmas dan diberikan secara gratis.
Namun vaksin ini terkadang menyebabkan bayi demam sekitar 3 hari sehingga pemberian vaksin ini disertai dengan pemberian obat penurun panas.
Selain vaksin DPT generik, tersedia juga kombinasi vaksin DPT dan Hepatitis B yang biasa dikenal sebagai imunisasi DPT Combo.
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian imunisasi DPT adalah penggunaan vaksin kombinasi yang dikenal sebagai vaksin Pentavalent.
Yang merupakan gabungan vaksin DPT-Hepatitis B ditambah vaksin Haemophillus Influenza type b (Hib), yang memberikan perlindungan terhadap lima penyakit sekaligus.
Akan tetapi, kita sebagai orang tua tidak perlu khawatir, karena sekarang sudah ada imunisasi DPT tidak panas, yang tidak menyebabkan demam atau jika demam pun hanya ringan sekali.
Imunisasi DPT tanpa demam ini mengandung bakteri pertusis yang aselular, oleh karena itu singkatannya menjadi DP(a)T.
Sayangnya harga vaksin DP(a)T ini lebih mahal dibanding harga vaksin DPT biasa.
Kapan Jadwal Imunisasi DPT?
ilustrasi jadwal imunisasi dpt via orami.co.id
Setelah pemberian imunisasi DPT yang pertama, tubuh belum memiliki kadar antibodi protektif terhadap difteri, pertusis, dan tetanus.
Tubuh baru akan memiliki kadar antibodi protektif setelah mendapatkan imunisasi sebanyak tiga kali.
Oleh karena itu jadwal imunisasi DPT dasar diberikan tiga kali, yaitu :
- Imunisasi DPT 1 pada saat anak berumur 2 bulan.
- Imunisasi DPT 2 pada saat anak berumur 3 bulan.
- Imunisasi DPT 3 pada saat anak berumur 4 bulan.
Dan jadwal imunisasi DPT ulangan diberikan sebanyak dua kali, yaitu :
- Imunisasi DPT ulangan 1 pada satu tahun setelah imunisasi DPT 3.
- Imunisasi DPT ulangan 2 pada saat anak usia prasekolah (5 tahun).
Bagaimana Cara Pemberian dan Dosis Vaksin DPT?
ilustrasi dosis vaksin dpt via duniabidan.com
Cara pemberian vaksin DPT adalah dengan menyuntikkannya secara intramuskular (ke dalam otot).
Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada paha atas bagian depan dengan dosis pemberian vaksin DPT untuk satu anak adalah 0,5 mL.
Penyuntikan pada bagian bokong tidak dianjurkan karena berisiko untuk melukai saraf di daerah bokong.
Dan suntikan tidak boleh diberikan ke dalam kulit karena dapat meningkatkan reaksi lokal pada kulit.
Apa Efek Samping Pemberian Vaksin DPT?
ilustrasi demam pada anak via cumabelajar.com
Efek samping pemberian imunisasi DPT amat bervariasi, dari reaksi lokal yang ringan sampai dengan reaksi sitemik yang berat.
Dan telah dilaporkan bahwa kemungkinan untuk timbulnya efek samping pada pemberian vaksin DP(a)T lebih rendah dibandingkan pada pemberian vaksin DPT biasa.
Efek samping yang dapat timbul antara lain:
- Reaksi lokal di tempat penyuntikan, berupa kemerahan, bengkak, serta nyeri Demam tinggi lebih dari 38,5 derajat Celsius.
- Rewel dan menangis dengan nada tinggi.
- Kejang demam pernah dilaporkan yaitu sebanyak 0,008 %.
- Reaksi alergi sistemik (menyeluruh).
Cara mengurangi panas akibat imunisasi DPT :
- Memberi obat pereda demam 23 hari sebelum imunisasi dilakukan.
- Jika anak demam, berikan obat pereda demam.
Hendaknya imunisasi DPT diberikan pada saat tubuh anak dalam kondisi sehat.
Anda bisa memberikan obat paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri anak Anda.
Hindari obat yang mengandung aspirin, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang bisa mengancam nyawa anak, yaitu kerusakan hati dan otak.
Walau sangat jarang terjadi, pemberian vaksin DPT dapat menimbulkan kejang, koma, dan kerusakan otak.
Dengan memberikan imunisasi yang lengkap pada anak maka Anda telah memberikan perlindungan kepada anak terhadap beberapa penyakit berbahaya.
Ingat baik-baik kapan jadwal imunisasi anak Anda dan konsultasikan kepada dokter jika anak Anda menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan setelah pemberian imunisasi.
Demikian artikel tentang vaksin DPT, mohon maaf jika ada kesalahan ataupun kekurangan.
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi Anda.