Dituduh Radikal Sampai Ditolak Ceramah di Semarang, Ini Tanggapan Lucu Ustad Somad

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 28 Jul 2018
Dituduh Radikal Sampai Ditolak Ceramah di Semarang, Ini Tanggapan Lucu Ustad SomadUstadz Abdul Somad via publiksatu.com

Ustadz Abdul Somad Lc. Ma, ditolak ceramah di Semarang, oleh sebuah ormas pemuda.

Beliau dituduh radikal....

Sebelumnya, surat penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad untuk melakukan ceramah di wilayah Semarang, Jawa Tengah, beredar di media sosial.

Pada kepala atau kop surat tersebut tercantum tulisan Markas Komando Wilayah Jawa Tengah Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Dituduh Radikal Sampai Ditolak Ceramah di Semarang, Ini Tanggapan Lucu Ustad Somad

Surat penolakan itu sempat disinggungnya saat berceramah di depan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dan istri Wakil Presiden, Mufidah Kalla.

"Begitu dibuka ada Whatsapp, isinya hari Senin ada pengajian di Semarang. Tapi saya dilaporkan di Semarang, karena Ustaz Somad radikal, menyebar kebencian," ucap Ustaz Somad di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (25/7/2018), dilansir liputan6.com.

Berikut videonya,

BACA JUGA: Jangan Buka Aib-mu dan Aib Saudaramu. Jika Tahu Dosanya, Kalian Tak Akan Sanggup

Ustaz Somad mengatakan, masyarakat sudah kian cerdas untuk memilih apa yang baik dan buruk, khususnya dalam mendengarkan tausiah atau ceramah yang disampaikan para ustaz. Bahkan, jemaah bisa menginterupsi para ustaz yang menyampaikan pesan tersebut.

"Kalau ada ustaz yang ceramah, 'kalau tetanggamu beda agama, kalau tetanggamu tidak sama, bakar rumahnya, hancurkan motornya, larikan anak gadisnya'. Itu langsung jamaah teriak, hey Pak Khatib turun. Kamu mengigau ya, ngimpi ya?' Karena masyarakat kita sekarang sudah cerdas," ucap Ustaz Somad di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

"Masjid yang penceramahnya menyampaikan ujaran kebencian hanya 6 persen saja. Dan yang jemaahnya percaya cuma 2 persen, sisanya pada tidur," ungkap Ustaz Somad.

Dia menegaskan, data ini diperoleh dari DMI (Dewan Masjid Indonesia). Dia pun mengingatkan agar menyampaikan informasi itu harus sesuai data dan faktanya.

"Makanya kalau bicara fakta data. Kalau Abdul Somad yang bicara, orang nggak dengar. Kalau Abdul Somad yang klarifikasi, nggak ada yang dengar. Tapi kalau orang DMI yang tampil langsung, nggak ada tuh masjid sarang radikal," pungkas Ustaz Somad.

Nah bagaimana menurut anda?
SHARE ARTIKEL