Kisah Seorang Wanita yang Menyeret 4 Lelakinya ke Neraka

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 05 Jul 2018
Kisah Seorang Wanita yang Menyeret 4 Lelakinya ke NerakaGambar ilustrasi diolah dari paling seru.com

Rasulullah SAW pernah bercerita tentang pengalaman beliau ketika Isra' Miraj, yaitu melihat penghuni neraka yang didominasi oleh kaum wanita.

Namun jangan menjadikan Anda (laki-laki) bangga, simak dulu kisah berikut....

Buat kaum lelaki, jangan lantas senang dulu karena merasa penghuni neraka paling banyak adalah kaum wanita.

Karena sesungguhnya, lelaki justru memiliki resiko hampir sama besar atau bahkan lebih besar daripada wanita. Kenapa? Karena kenyataannya, seorang wanita bisa menyeret paksa 4 lelaki sekaligus bersamanya jika dia masuk neraka.

Simak kisah wanita yang menyeret lelaki ke neraka berikut:

Ada sebuah kisah, ketika seorang wanita dipanggil oleh Allah SWT untuk ditimbang amalannya, ternyata wanita tersebut memiliki timbangan amal buruk lebih berat daripada amal baik.

Kemudian ia ditanya, "Menurut catatan kelakuanmu selama hidup di dunia, kamu tidak menutup auratmu hingga kamu meninggal. Kamu juga menghabiskan masa mudamu dengan berpacaran dengan orang yang bukan muhrimmu. Apakah betul?", tanya Allah SWT.

"Benar, ya Tuhanku", jawabnya tanpa bisa berbohong.

"Amalan burukmu lebih berat daripada amalan baikmu, maka masuklah kamu ke dalam neraka", kata Allah SWT.

"Aku keberatan, ya Tuhanku! Aku tidak ikhlas untuk masuk ke neraka!"

"Mengapa demikian?"

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tidak menutup auratku, aku tidak beribadah kepada-Mu, adalah karena Ayahku tidak pernah mendidikku untuk mengenal agama. Dia membiarkanku bodoh tentang agama, tidak pernah ia memaksaku untuk belajar agama, tidak mengajariku sholat, mengaji, atau berpuasa. Bagaimana dengannya?"

Kemudian Allah SWT memanggil ayah dari wanita tersebut dan ditanya, "Benarkah demikian, kamu tidak pernah memperkenalkan agama pada putrimu?"

Ayahnya menjawab, "Benar demikian, ya Tuhanku"

"Maka masuklah kamu bersamanya ke neraka", perintah Allah SWT. "Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk ke neraka bersama ayahmu?", tanya Allah SWT.

"Aku keberatan, ya Tuhanku! Aku masih belum ikhlas untuk masuk ke neraka!", jawabnya.

"Mengapa demikian? Bukankah ayahmu juga masuk neraka bersamamu?"

"Ya Tuhanku, aku mempunyai saudara lelaki yang setiap hari bertemu denganku, dia mengetahui kelakuanku, dia mengetahui aku berpacaran dengan yang bukan muhrimku, tetapi dia tidak melarangku. Dia melihat aku tidak menutup aurat, tetapi dia tidak melarangku. Dia tahu aku tidak mengerjakan sholat, tetapi dia tidak menegurku. Dia tidak juga mengajarkan agama kepadaku. Bagaimana dengannya?"

Kemudian Allah SWT memanggil saudara lelaki dari wanita tersebut dan ditanya hal yang serupa dengan ayahnya.

Saudara lelakinya pun mengakui bahwa yang dikatakan oleh saudara perempuannya tersebut benar, Maka Allah SWT pun menyuruhnya untuk masuk neraka bersama dengan ayah dan saudara perempuannya.

"Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk ke neraka?", tanya Allah SWT.

"Belum, ya Tuhanku! Aku belum ikhlas masuk ke neraka!", jawabnya lagi.

"Mengapa demikian? Bukankah ayah dan saudara lelakimu juga masuk neraka bersamamu?"

"Ya Tuhanku, selama di dunia, aku menikahi seorang pria yang menjadi suamiku. Tetapi dia tidak menegurku karena tidak menutup aurat atau pun berdandan untuk orang lain selain dirinya. Dia juga tidak mengajariku untuk menyembahmu. Dia tidak mengajarkan agama padaku sebagai istrinya. Yang dia inginkan hanyalah untuk meniduriku. Bagaimana dengannya?"

Allah SWT memanggil suami dari wanita tersebut dan ditanya.

Suaminya pun mengakui semua yang dikatakan istrinya. Maka Allah SWT pun menyuruhnya untuk masuk neraka bersama dengan ayah dan saudara lelaki istrinya.

"Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk ke neraka?", tanya Allah SWT lagi.

"Belum, ya Tuhanku! Aku masih belum ikhlas!"

"Mengapa demikian? Bukankah ayah, saudara lelaki, dan suamimu juga masuk neraka bersamamu?"

"Ya Tuhanku, di dunia aku melahirkan seorang ANAK LELAKI yang kukandung 9 bulan lamanya dan kubesarkan. Tetapi dia tidak pernah menegurku, ibunya ketika aku melakukan hal yang tidak baik walaupun dia tahu. Dia membiarkanku mencela orang lain, membicarakan orang lain, menyakiti orang lain, padahal dia tahu. Bagaimana dengannya?"

Sekali lagi Allah SWT memanggil anak lelaki dari wanita tersebut, dan anaknya mengakui bahwa yang diaktakan oleh ibunya adalah benar.

Maka Allah SWT pun menyuruhnya untuk masuk neraka bersama ayah, saudara lelaki, dan suami dari ibunya.

"Bagaimana, sekarang kamu sudah ikhlas untuk masuk neraka?", tanya Allah SWT.

"Ya, Tuhanku. Aku sudah ikhlas untuk masuk neraka sekarang"

Mendengar hal ini, menjeritlah para lelaki yang sedang menanti gilirannya dihisab amal perbuatannya.

Mereka menangis, menyesal, tetapi sudah sangat amat terlambat untuk menyesal.

Begitulah kisahnya dilansir dari cahayaiman dan voa-islam.com

Wahai lelaki petiklah himah kisah di atas.

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Q.S.At-Tahriim:66)

Hal senada juga dapat difahami dari hadits shahih yang berbunyi: “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA: Pendosa Masuk Surga dan Ahli Ibadah yang Masuk Neraka

Seorang Ayah memiliki tanggung jawabnya untuk menjamin putrinya mengenal agama.

Semiskin-miskinnya keluarganya, tidak ada alasan untuk tidak bisa menjamin ajaran agama bisa didapat putrinya.

Seorang ayah harus mengajarkan putrinya sholat, berpuasa, dan menutup auratnya begitu putrinya mendapatkan haid pertama. Ayahnya harus tegas untuk mendidik putrinya, menjaga amanah yang telah diberikan Allah SWT.

Seorang saudara laki-laki memiliki kewajiban mengingatkan.

Ketika ia tahu saudara perempuannya tersebut tidak beribadah kepada Allah SWT, tidak menutup aurat, jangan malah membiarkannya.

Jangan sampai Ia membiarkan saudara perempuannya bersama pria yang bukan mahramnya, mengenakan pakaian terbuka, meninggalkan sholat, lupa pada Tuhannya, dan tidak mencontohkan hal baik bagi saudaranya tersebut.

Seorang suami memiliki kewajiban membimbing istrinya untuk bersujud kepada Allah SWT.

Jangan sampai membiarkan aurat istrinya tidak ditutup sehingga lelaki lain selain muhrimnya bisa melihat, walaupun hanya sehelai rambut yang sengaja diperlihatkannya, dan suaminya tersebut tidak menegur istrinya.

Atau suaminya tidak mengajarkan istrinya untuk patuh kepadanya sehingga menjadi seorang istri yang membangkang, maka kelak dia akan diminta pertanggung jawaban.

Seorang anak lelaki berkewajiban menegur ibunya berbuat hal yang tidak baik.

Jangan biarkan Ibumu mencela orang lain, membicarakan orang lain, menyakiti orang lain, meninggalkan sholat, tidak mau menutup auratnya, tidak mau berpuasa, dan lain sebagainya.

Karena sudah menjadi kewajiban bagi seorang Ayah memberitahu putrinya, saudara lelaki memberitahu saudara perempuannya, suami memberitahu istrinya, anak lelaki memberitahu ibunya. Wallahu A'lam Bishawab
SHARE ARTIKEL