Ternyata Tak Setiap Wanita Paham akan 4 Fase Menstruasi ini, Padahal Penting

Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 31 Jul 2018


Ternyata Tak Setiap Wanita Paham akan 4 Fase Menstruasi ini, Padahal Pentingfase menstruasi via solusisehatku.com

Menstruasi atau dikenal juga dengan istilah haid merupakan suatu perubahan fisiologis pada seorang wanita yang telah dewasa.

Menstruasi akan terjadi secara berkala atau berulang setiap bulannya. Proses terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh dua hormon. 

Yaitu hormon progesteron dan hormon estrogen.

Fase menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim (endometrium) disertai dengan perdarahan yang terjadi setiap bulan kecuali pada saat hamil.

Fase menstruasi dihitung sejak hari pertama dimana terjadi perdarahan dan berakhir sebelum siklus menstruasi berikutnya. 

Umumnya terjadi antara 21-40 hari, kebanyakan wanita mengalami siklus 28-30 hari.

Meskipun fase menstruasi telah dilalui setiap bulannya, namun masih banyak yang belum mengetahui apa saja yang terjadi dari masing-masing fase siklus haid tersebut. 

Padahal dengan memahami hal ini, maka Anda akan bisa memaklumi apa yang sedang dialami oleh tubuh dan mempersiapkan siasat untuk menghadapinya.

Baca Juga : Menstruasi Adalah Hal yang Pasti Dialami Wanita, Berikut Penjelesan Detail Menstruasi

Secara umum, fase menstruasi pada wanita terbagi ke dalam empat tahapan. 

Masing-masing fase dipengaruhi dan berkaitan erat dengan sistem koordinasi hormone reproduksi. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini fase-fase menstruasi yang perlu Anda ketahui.

Memahami 4 Fase Siklus Menstruasi Secara Berurutan

Ternyata Tak Setiap Wanita Paham akan 4 Fase Menstruasi ini, Padahal Penting


ilustrasi face menstruasi via teleporters31.wordpress.com

Berikut 4 fase siklus menstruasi :

  1. Fase menstruasi atau pendarahan (hari 1 sampai 5) 
  2. Fase folikular (hari 1 sampai 13) 
  3. Fase ovulasi (hari 14) 
  4. Fase luteal (hari 15-28)

1. Fase Menstruasi atau Pendarahan 

Fase keluarnya darah haid ini dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi. 

Beberapa sumber menyebutkan bisa berlangsung sampai hari ke-7 dan ini masih dianggap normal. 

Peristiwa berikut terjadi selama fase haid ini : 

  • Hormon progesteron turun drastis. 
  • Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi. 
  • Darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml. 
  • Pada fase menstruasi ini Anda mungkin mengalami kram perut. Kram ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-otot perut untuk mengusir darah haid. 

Selama pekan ini, kondisi fisik berada pada titik terendah, bahkan bisa dikatakan memiliki energi terendah diantara fase siklus menstruasi lainnya. 

Oleh sebab itu, wanita cenderung lemas dan ingin beristirahat. 

Meskipun butuh istirahat, namun tiduran saja di kamar juga tidak dianjurkan. 

Lakukanlah gerakan ringan seperti berjalan di halaman,melihat pemandangan, dan aktifitas ringan lainnya. 

Di samping itu, penuhilah kebutuhan cairan dan asupan makanan, karena pada fase ini Anda butuh energi ekstra. 

2. Fase Folikular 

Ini disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisia) melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang merangsang folikel dalam ovarium untuk tumbuh menjadi dewasa (matang). 

Fase ini juga dimulai dari hari pertama menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari siklus menstruasi. Peristiwa berikut terjadi selama fase ini : 

  • Kelenjar hipofisis di otak mengeluarkan hormon FSH yang merangsang sel-sel telur dalam ovarium untuk tumbuh. 
  • Salah satu sel telur mulai masak di dalam struktur yang disebut folikel (kantung). Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk mencapai kematangan. 
  • Ketika sel telur matang, folikel mengeluarkan hormon yang merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan jaringan lunak yang baru disebut endometrium. Ini merupakan langkah untuk pemulihan dari fase menstruasi yang pertama. 

Selain itu, estrogen dan testosteron mulai meningkat selama fase ini. 

Hal ini akan memberikan dorongan energi, dan juga dapat meningkatkan mood dan otak. 

Anda bahkan mungkin merasa lebih tegas dan berani mengambil risiko. 

Testosteron merangsang libido sedangkan estrogen membuat wanita merasa lebih terbuka dan menekan nafsu makannya. 

3. Fase Ovulasi 

Ovulasi adalah puncak dari semua kerja keras tubuh selama fase menstruasi sebelumnya. 

Atas perintah otak melalui produksi homron LH (luteinizing hormone) sel telur yang sudah matang akan dilepaskan dari folikel di ovarium ke saluran tuba (tuba fallopi) dan akan bertahan selama 12-24 jam.

Kejadian ini terjadi pada hari ke-14 dari siklus, sel telur yang dilepaskan tersapu ke tuba falopi oleh silia fimbriae. 

Fimbriae adalah struktur berentuk seperti jari-jari yang terletak di ujung tuba falopi dekat dengan ovarium. 

Sedangkan silia yang merupakan rambut getar yang halus yang dapat menghantarkan sel telur menuju ke rahim. 

Pada fase ini Estrogen dan testosteron meningkat ke tingkat puncak, sehingga meningkatkan efek dari fase folikular. 

Anda mungkin merasa bahwa Anda terlihat lebih baik dan merasa lebih percaya diri sehingga akan lebih mudah untuk verbalisasi pikiran dan perasaan. 

Plus, gairah seks akan berada di puncak tertinggi! 

4. Fase Luteal 

Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel telur. 

Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. 

Ini adalah fase menstruasi yang terkahir. Fase luteal dimulai pada hari ke-15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi. 

Peristiwa berikut terjadi selama fase luteal : 

  • Sel telur dilepaskan selama fase ovulasi tetap di tuba falopi selama 24 jam. 
  • Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu tersebut, sel telur akan hancur. 
  • Hormon progesteron yang menyebabkan rahim untuk mempertahankan endometrium akan habis pada akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya. 

Pada fase luteal estrogen dan testosteron akan menurun dan sebagai gantinya tubuh mulai memproduksi progesteron seperti penjelasan di atas. 

Ini adalah hormon anti-kecemasan alami, sehingga Anda berada pada suasana perasaan yang ‘stabil’ setelah ‘menggebu-gebu’ pada fase Ovulasi. 

Namun, pada bagian kedua dari fase menstruasi yang terakhir ini adalah sangat sulit bagi kebanyakan kaum hawa. 

Pasalnya, bagi yang ada kecendrungan, bisa merasakan gejala PMS seperti keinginan makan karbohidrat tinggi, perut kembung, sakit kepala, kecemasan dan kemurungan. 

Tak lama lagi dari gejala-gejala ini, maka datanglah menstruasi berikutnya. 

Ternyata Tak Setiap Wanita Paham akan 4 Fase Menstruasi ini, Padahal Penting


ilustrasi pms via beritatagar.id

Nah, seperti itu lah fase menstruasi yang terjadi pada wanita setiap bulannya. 

Mood seorang wanita kadang naik turun karena dipengaruhi oleh hormon yang juga ikut naik turun.

Baca Juga : 10 Cara Cepat Menstruasi Buat yang Haidnya Tidak Teratur atau Tidak Lancar

Demikian penjelasan tentang fase menstruasi. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi Anda. 

Mohon maaf jika ada kesalahan ataupun kekurangan.

SHARE ARTIKEL