Alami Pendarahan, Begini Kronologi Memilukan Mahasiswi Korban Perkosaan di Belanda

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 24 Jul 2018

Alami Pendarahan, Begini Kronologi Memilukan Mahasiswi Korban Perkosaan di Belanda
Gambar ilustrasi diolah dari ask.fm

Sunnguh sedih mendengarnya...

Jauh di perantauan untuk menuntut ilmu, malah mengalami nasip buruk sebagai korban kejahatan.

Seorang mahasiswi pertukaran asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Erasmus University, Belanda menjadi korban kejahatan seksual. Insiden ini terjadi pada Sabtu, 21 Juli 2018, sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Perempuan berusia kisaran 20 tahun itu sedang bersepeda dari Avenue Concordia di Rotterdam menuju rumahnya di Kralingen, Holland selatan, ketika seorang pria tak dikenal membuntutinya. Lelaki bertubuh gelap tersebut juga mengendarai sepeda.

Saat sampai di kediaman, korban langsung parkir dan mengunci sepeda di pinggir jalan depan rumahnya. Namun pria yang membuntutinya itu menyerang dan menyekapnya secara tiba-tiba.

Mahasiswi itu langsung diseret ke dalam rumah dan diperk0sa.

Tak hanya itu, sebelum melakukan tindakan asusila, pelaku yang mengenakan jaket juga mencekiknya dengan rantai sepeda.

Korban mengaku sempat pingsan ketika kejadian nahas itu terjadi.

Saat tersadar, dia mendapati dirinya mengalami pendarahan hebat dan langsung mencoba mencari bantuan kepada orang-orang yang berjalan di sekitar rumahnya. Demikian seperti dikutip dari media lokal, Rijnmond, Senin (23/7/2018).

Sementara itu pihak KBRI Den Haag terus melakukan pendampingan terhadap korban yang saat ini berada di rumah sakit.

"Belum semuanya (keluarga korban sudah tiba di Belanda). Tadi KBRI sudah memfasilitasi," kata Dubes Indonesia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja seperti dilansir dari detikcom, Senin (23/7/2018).

BACA JUGA: Suami Ngamuk Tendangi Perut Istri Setiap Ngidam, Bayinya Lahir Cacat Permanen Seperti ini

Kesaksian datang dari tetangga korban. Dia mendengar suara teriakan saat sedang menonton TV.

"Saya mendengar seseorang lari kemudian saya mendengar teriakan 'tidak!' dan suara meraung. Saya tidak langsung melihat keluar karena saya kira itu adalah anak-anak muda yang baru pulang," kata seorang lansia yang tinggal di dekat rumah korban kepada koran Belanda AD.

Sungguh malang nasib gadis tersebut, niatnya mencari ilmu di negri orang malah mendapatkan hal yang tak diinginkan.

Mari kita doakan agar pelaku segera tertangkap dan mendapatkan balasan setimpal.

Dan untuk para pejuang perantauan lain, lelau berhati-hati dan waspada terhadap kejahatan di sekitar anda, terutama pada orang yang tak di kenal.
SHARE ARTIKEL