5 Hal yang Bisa Kita Teladani Dari Kakek Miskat, Pemulung Tua yang Berhasil Naik Haji
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 28 Jul 2018
Kakek Miskad, berhasil naik haji walau berpenghasilan minim. dilansir dari islamidia.com
Masya Allah...
Cuma berpenghasilan 15ribu sampai 30 ribu sehari, kakek Miskat mampu berangkat haji.
Berikut adalah 5 rahasia beliau, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Meski sehari-hari hanya berpenghasilan dari memulung, namun kakek 70 tahun tersebut membuktikan bahwa siapapun bisa menunaikan rukan Islam kelima.
Pria asal Probolinggo ini tersebut tergabung dalam kloter 28.
“Penghasilan saya itu tidak menentu mas. Kadang ya Rp 15 ribu, kadang juga dapat Rp 30 ribu dari hasil memulung,” ujar Miskat saat ditemui di Asrama Haji, Sukolilo, Rabu (25/7). seperti dilansir dari islamidia.com
Sungguh luar biasa bukan, hanya dengan penghasilan minim pria ini mapu menunaikan ibadah haji.
Berikut 5 hal yang bisa kita teladani dari kakek miskat:
1. Keinginan kuat untuk berangkat haji.
Keinginan kuatlah yang bisa membuat kakek Miskat berhasil berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini.Dirinya mengaku memang sudah sejak muda memiliki cita-cita berhaji. Keinginan itulah yang terus ditanamkan.
2. Hidup sederhana
Setiap hari, kakek Miskat mencari nafkah dengan mencari kardus, botol serta barang barang bekas lain. Berbekal ronjot dan sepeda tuanya, pemulung ini berkeliling lima desa dari pagi hingga sore.Untuk makan sehari hari, duda cerai dua anak ini membutuhkan uang Rp 10 ribu setiap harinya.
“Saya makan di warung sekali makan Rp 5 ribu, sehari dua kali,” ungkapnya.
3. Rajin menabung
Untuk mewujudkan cita citanya menuju Baitullah, kakek Miskat mengumpulkan uang di lemarinya. Dia mengaku uang tersebut dikumpulkannya sedikit demi sedikit sisa hasilnya memulung.“Ya lama nabungnya, kalau punya uang, kan buat makan. Kadang tiga ribu, lima ribu,” sebutnya.
BACA JUGA: Jangan Buka Aib-mu dan Aib Saudaramu. Jika Tahu Dosanya, Kalian Tak Akan Sanggup
4. Tidak pernah menyerah
Ketika terkumpul uang Rp 3 juta pertengahan 2010, Miskat datang ke salah satu pemilik KBIH di Probolinggo, H. Saiful menyampaikan keinginannya untuk berhaji.Miskat mengikat uang lusuh sejumlah Rp 3 juta itu dengan karet.
Saiful lantas mengantar kakek Miskat mendaftar haji dana talangan dengan jaminan pemilik KBIH.
Hinga mendekati satu tahun jatuh tempo pelunasan talangan, Miskat belum bisa melunasi. Saiful menuturkan, dana talangan dapat dilunasi kakek Miskat hingga 3 tahun.
5. Semangat untuk datang kerumah Allah dan makam Rasulullah
Empat bulan menjelang keberangkatan, kakek Miskat mulai sakit sesak. Ia tak dapat melakukan aktivitasnya sebagai pemulung.Namun ia tetap semangat pergi haji untuk bisa bertemu dengan rumah Allah dan makam Rasulullah.
“Saya sangat ingin ke makam Rasulullah,” tandasnya.
Semoga kisah kakek Miskat ini bisa menjadi motifasi kita untuk melakukan ibadah ketanah suci mekah.
Karena kakek Miskat sudah membuktikan siapapun bisa menunaikan rukan Islam kelima meskipun dengan penghasilan yang sangat minim, bahkan bisa dibilang kurang bagi ikuran orang lain.
Masya Allah... semoga menjadi haji yang mabrur kek, Aamiin.