Penyebab Timbulnya Bintik Merah Pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasi

Penulis Khoilul Nur Fadilah | Ditayangkan 04 May 2018


Penyebab Timbulnya Bintik Merah Pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasi

ilustrasi via sekilasinfo.xyz

Badan si bayi bintik-bintik? Jangan panik dulu kita harus kenali penyebabnya dulu

Kulit bayi bisa sangat sentisitif terhadap paparan benda asing yang mengenai bagian tubuhnya. 

Itulah mengapa bayi yang baru lahir tidak diperkenankan untuk menggunakan produk kecantikan untuk digunakan pada kulitnya..

Salah-salah, hal ini malah akan menginfeksi bagian kulitnya dan menimbulkan masalah yang akan membuat si kecil menjadi tidak nyaman.

Munculnya ruam atau bintik merah pada kulit bayi pasti membuat Anda khawatir. 

Ini normal terjadi karena kulitnya masih sensitif dan bayi harus beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

Walaupun umum terjadi, Anda harus mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter mengenai penyebab munculnya bintik merah tersebut.

Sebab bintik merah tersebut bisa saja muncul sebagai tanda suatu penyakit.

Di antara banyak kejutan yang ditemukan orang tua baru tentang kulit bayi, kebanyakan kulitnya tidak terlahir dengan kulit halus.

Sebenarnya, ada banyak ruam, bintik dan benturan (kebanyakan tidak berbahaya) yang mungkin Anda hadapi di tahun pertama kehidupan.

Saat bayi lahir, dia tidak segera menyesuaikan diri dengan semua perubahan. 

Bintik-bintik merah besar bisa berkembang di sekujur tubuhnya. 

Terkadang bercak-bercak memiliki pusat keputihan dan hampir terlihat seperti gigitan serangga. 

Tidak seperti gigitan serangga nyata, tanda-tanda ini datang dan pergi hanya beberapa jam. 

Mereka normal pada bayi baru. Bintik-bintik merah ini bisa datang dan pergi selama dua atau tiga minggu. 

Mereka tidak berbahaya, dan Anda tidak perlu melakukan apapun terhadap mereka.

Bintik merah pada bayi dapat menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan terutama bagi para ibu yang baru mempunyai anak. 

Bintik merah tersebut bisa menyebabkan bayi merasa gatal yang tidak tertahankan. 

Oleh karena bayi belum bisa menyampaikan apa yang dirasakannya dengan kata-kata, maka bayi akanmenjadi rewel bahkan dapat menangis tanpa henti. 

Berbeda dengan kulit orang dewasa yang tebal, kulit bayi masih relatif tipis dan sensitif. 

Hal ini dikarenakan pada kulit bayi struktur kelenjar minyak masih belum berkembang secara sempurna, sehingga menjadi lebih rentan terhadap iritasi, alergi, maupun infeksi.

Kenali Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi 

Penyebab timbulnya bintik merah pada kulit bayi ini sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Penyebab tersebut antara lain : 

1. Adanya bakat alergi 

Apabila kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka risiko bayi menderita alergi sebesar 40-60 %. 

Apabila hanya salah satu orang tua memiliki alergi riwayat alergi, maka risiko bayi menderita alergi sebesar sebesar 25-40 %. 

2. Faktor makanan 

Protein pada susu sapi yag terdapat dalam susu formula, telur, seafood dan kacang-kacangan merupakan makanan yang sering menimbulkan alergi. 

Bintik merah karena makanan biasanya muncul dengan disertai muntah dan diare. 

3. Biang keringat 

Sumbatan pada pori – pori kulit bayi yang dapat mengakibatkan pengeluaran keringat yang tidak lancar sehingga menimbulkan biang keringat. 

Bintik merah karena biang keringat biasanya muncul pada wajah dan badan bayi. 

4. Ruam popok 

Popok yang kualitasnya yang tidak baik atau terlalu kecil dapat menimbulkan suasana yang lembab dan pengap pada daerah popok sehingga menimbulkan bintik merah pada kulit sekitar dubur dan selangkangan bayi. 

Hal yang sama juga bisa terjadi apabila terlambat mengganti popok ketika buang air besar karena tinja bayi bisa membuat iritasi kulit bayi. 

5. Jerawat bayi 

Merupakan sisa hormon yang terbawa oleh bayi sejak masih berada dalam kandungan. 

Bintik merah karena jerawat bayi biasanya muncul sekitar pipi, dagu, dan dahi yang akan menghilang dengan sendirinya ketika berusia 3 bulanke atas. 

6. Eksim bayi 

Sisa ASI, susu formula, makanan bayi atau air liur yang dibiarkan menempel pada kulit bayi.

Dan tidak segera dibersihkan dapat menyebabkan timbulnya iritasi pada kulit sekitar pipi teutama pada bayi yang memiliki bakat alergi. 

7. Gigitan serangga 

Gigitan atau sengatan serangga dapat menyuntikkan racun berupa protein dan substansi lain yang dapat memicu reaksi alergi. Proses alergi inilah yang pada akhirnya menimbulkan bintik merah pada kulit bayi yang disertai disertai dengan rasa gatal, bentol, dan mungkin. 

8. Debu rumah 

Debu karpet dan boneka berbulu juga dapat menjadi pemicu alergi pada bayi dan anak-anak. 

9. Kutu busuk 

Gigitan kutu busuk memberikan gejala yang mirip dengan bekas gigitan serangga. Kutu busuk umumnya menyelinap di sela – sela sprei dan tempat tidur 

10. Virus Roseola infantum 

Atau campak bayi merupakan penyakit menular sering menyerang bayi.

Penyebabnya adalah virus jinak bisa menyebar melalui percikan ludah pedertia misalnya pada saat imunisasi di rumah sakit. 

Gejala yang timbul demam tiggi hingga 39,5 derajat Celsius selama beberapa hari, disertai rewel, kehilangan nafsu makan dan cepat mengantuk. 

Setelah demam hilang, muncul bintik merah pada kulit, yang tidak bernanah, tidak gatal dan anak semakin membaik. 

Berbeda dengan campak, bintik merah muncul pada saat demam sedang tinggi. 

Berbeda pula dengan demam berdarah, setelah demam turun kondisi tubuh tetap melemah. 

Tips Menghilangkan Bintik Merah pada Kulit 

Untuk mengatasi bintik merah pada kulit bayi yang disebabkan oleh penyebab yang telah disebutkan di atas dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : 

1. Karena Bakat alergi 

Menjauhkan anak dari sumber pencetus alergi merupakan cara paling efektif mengatasi alergi. 

Orang tua juga bisa melakukan tes alergi untuk mengetahui alergen yang perlu dihindari bayi. 

Untuk pengobatan oles kulit bisa meggunakan krim yang mengandung steroid dosis rendah sesuai dengan anjuran dokter. 

2. Faktor makanan 

Orang tua sebaiknya dapat mengingat kembali makanan apa yang sebelumnya diberikan ke bayi. 

Apabila bayi masih menerima ASI sebaiknya ibu mengingat kembali makanan yang dimakan karena alergi bisa timbul melalui makanan yang masuk ke ASI. 

3. Biang keringat 

Pakaikan bayi baju dari bahan yang menyerap keringat seperti katun, tidak terlalu sempit dan tidak berlapis – lapis. 

Bersihkan wajah dan tubuh bayi dari keringat dengan lap basah dan dikeringkan dengan handuk bayi yang lembut. 

Pastikan sirkulasi udara dalam kamar baik. 

4. Ruam popok 

Ganti merek popok dengan kualitas lebih bagus atau beli popok yang ukurannya sesuai dengan usia bayi. 

Rajin mengganti popok juga sangat disarankan, segera ganti popok bayi setelah bayi selesai buang air besar. 

5. Jerawat bayi 

Rajin bersihkan wajah bayi kemudian keringkan dengan baik menggunakan handuk bayi yang berbahan lembut. 

Tidak memencet jerawat karena dapat menimbulkan iritasi dan infeksi 

6. Eksim bayi 

Segera bersihkan wajah bayi sehabis kontak dengan ASI atau susu formula. 

7. Gigitan serangga 

Oleskan minyak kayu putih, minyak telon atau minyak tawon untuk mengurangi bengkak dan menghindari gigitan serangga berikutnya. 

8. Debu rumah 

Rajin bersihkan rumah, mainan anak dan gunakan alat penghisap debu untuk menyedot debu karpet. 

9. Kutu busuk di tempat tidur 

Alasi kasur menggunakan perlak atau kain pelindung yang bersih dan tidak dapat menjadi sumber kutu busuk atau ngengat. 

Cuci sprei, sarung bantal, selimut dengan teratur dan sesekali jemur bantal, guling dan kasur agar kutu busuk dan larva di dalamnya terbunuh oleh panas matahari. 

10. Virus 

Turunkan panas dengan meminum obat penurun panas yang aman untuk anak – anak. 

Kompres anak dengan lap bersih yang dibasahi air hangat, hindari memandikan dengan air dingin, beri bayi banyak cairan, bisa berupa ASI, air putih atau oralit, usahakan agar bayi mendapatkan istirahat yang cukup. 

Bila kesadaran menurun dan bayi mengalami kejang, segera bawa berobat ke dokter. 

Apabila bintik merah pada kulit bayi menjadi semakin parah dan anda tidak dapat mengetahui penyebabnya, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak untuk dapat mengetahui penyebabnya agar dapat segera diatasi dengan tepat.

SHARE ARTIKEL