Arti Insomnia Tak Sekedar Susah Tidur, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Penulis Khoilul Nur Fadilah | Ditayangkan 02 May 2018


Arti Insomnia Tak Sekedar Susah Tidur, Berikut Penjelasan Lengkapnyailustrasi via meetdoctor.com

Insomnia itu berbahaya...

Karena orang mungkin mengalami:

Tidur: kesulitan tidur atau mengantuk di siang hari

Kognitif: kehilangan konsentrasi atau kelambatan dalam aktivitas

Juga umum: depresi, iritabilitas atau sakit kepala

Apa itu insomnia? Berikut arti insomnia

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur. 

Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. 

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. 

Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan.

Insomnia berasal dari bahasa Latin yang artinya "tidak tidur". 

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur. 

Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. 

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. 

Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. 

Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.

Jumlah waktu tidur yang dibutuhkan bervariasi antar tiap individu.  

Sebagian besar orang dewasa memerlukan waktu sekitar 8 jam untuk tidur. 

Sebanyak 30% - 40% orang dewasa mengalami gejala insomnia dapat kurun waktu setahun. 

Sekitar 10% - 15% mengalami insomnia kronik, yaitu gejala insomnia lebih dari 1 bulan. 

Insomnia lebih banyak terjadi pada wanita dan lanjut usia.

Insomnia mengarah pada rasa kantuk di siang hari, kelesuan, dan perasaan yang tidak sehat, baik secara mental maupun fisik.

Perubahan suasana hati, sifat cepat marah, dan kecemasan adalah gejala umum yang terkait.

Insomnia juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis. 

Menurut National Sleep Foundation, 30-40 persen orang dewasa Amerika melaporkan insomnia dalam 12 bulan terakhir, dan 10-15 persen orang dewasa mengaku mengalami insomnia kronis.

Tipe Insomnia

Terdapat 2 tipe insomnia: Primer dan sekunder

1. Insomnia primer

Ketika orang menderita masalah tidur yang tidak langsung berhubungan dengan kondisi kesehatan apapun

2. Insomnia sekunder

Ketika orang menderita masalah tidur karena masalah kesehatan lainnya, antara lain asma, depresi, artritis, kanker, asam lambung, nyeri, pengobatan yang sedang dijalani, atau penggunaan alkohol.

Penyebab Insomnia

Insomnia dapat berdiri sendiri atau merupakan gejala dari penyakit lain. 

Sekitar setengah dari kasus insomnia terjadi akibat kekhawatiran dan stres.

Stres

Gangguan insomnia akibat stres dipengaruhi oleh derajat stres dan lamanya stres tersebut terjadi. 

Situasi yang dapat menyebabkan insomnia antyara lain kehilangan pasangan hidup, pekerjaan, bahkan acara pernikahan, dan liburan.

Kecemasan (anxietas)

Depresi

Depresi dapat menyebabkan tidur terlalu berlebihan ataupun sulit tidur. 

Hal ini disebabkan ketidakseimbangan bahan kimia di otak. Insomnia juga dapat disebbakan gangguan jiwa lainnya.

Pengobatan

Beberapa jenis obat dapat mengganggu tidur, antara lain antidepresan, obat jantung dan darah tinggi, obat alergi, dan antiinflamasi steroid. 

Beberapa obat yang dijual bebas juga dapat menyebabkan insomnia karena mengandung kafein, seperti anti nyeri, penurun berat badan, dan obat pilek.

Kafein, alkohol, nikotin

Kopi, teh, dan menuman bersoda bersifat stimulan dan membuat berjaga di malam hari bila diminum pada malam hari. 

Alkohol membuat cepat tertidur namun menyebabkan pasien terbangun di tengah malam hari.

Penyakit medis lain

Rasa nyeri, sesak nafas, atau sering buang air kecil dapat mengganggu tidur. 

Dengan pengobatan yang  benar, dapat membantu untuk tidur nyenyak.

Perubahan lingkungan atau jadwal kerja

Bepergian atau bekerja lembur dapat mengganggu sikllus di dalam tubuh kita. 

Siklus ini berperan sebagai jam di dalam tubuh yang mengatur waktu tidur dan bangun, metabolisme, dan temperatur badan.

Kebiasaan tidur yang buruk

Beberapa kebiasan tidur yang buruk, seperti: waktu tidur yang tidak teratur, aktivitas sebelum tidur, lingkungan yang tidak nyaman, dan menggunakan ranjang untuk kegiatan lain selain tidur dan berhubungan seksual.

Insomnia yang dipelajari

Insomnia ini terjadi saat kita terlalu cemas tidak bisa tidur dan mencoba terlalu keras agar dapat tidur. 

Gejala insomnia membaik jika seseorang menjauh dari lingkungannya atau saat mereka tidak mencoba untuk tidur, seperti saat membaca dan menonton TV.

Makan terlalu banyak pada malam hari

Makan terlalu banyak menyebabkan sulit untuk berbaring dan timbul rasa tidak nyaman. 

Pada sebagian orang dapat timbul aliran balik asam lambung setelah makan dan langsung berbaring. 

Tapi makan makanan kecil sebelum waktu tidur boleh dilakukan.

Insomnia juga sering terjadi pada lanjut usia yang disebabkan oleh perubahan pola tidur (menjadi lebih cepat lelah dan bangung lebih poagi di pagi harinya), perubahan aktivitas berupa penurunan, dan perubahan kesehatan (menopause, pembesaran prostat pada pria, nyeri kronis) serta peningkatan penggunaan obat-obatan.

Gangguan tidur pada anak kecil dan remaja terjadi karena siklus dalam tubuh mereka lebih lambat (tertidur lebih malam dan bangun lebih pagi).

Gejala

Kekurangan tidur menyebabkan kelelahan, depresi, ghangguan konsentrasi, dan penyakit lain.

Gejala dari insomnia meliputi:

  • Kesulitan untuk tertidur, biasanya butuh lebih dari 30 menit untuk tertidur.
  • Sering terbangun di malam hari.
  • Kesulitan untuk kembali tidur.
  • Terbangun terlalu pagi di pagi hari.
  • Badan tidak segar.
  • Kesulitan konsentrasi.
  • Mengantuk siang hari.
  • Gangguan mood, berupa mudah marah.

Seseorang dengan insomnia umumnya tidur hanya 6 jam atau kurang lebih dari 3 kali dalam seminggu. 

Tidur sangat penting bagi kesehatan. Insomnia dapat mengganggu fisik dan mental seseorang. 

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibata insomnia:

  • Penurunan kinerja di sekolah atau saat bekerja.
  • Pelambatan reaksi terutama saat berkendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
  • Gangguan mental atau jiwa.
  • Penurunan sistem imunitas tubuh.
  • Peningkatan risiko terjadi penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kencing manis.

Pengobatan

Insomnia yang tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi hingga meningkatkan angka kematian. 

Pasien dengan insomnia memiliki kesehatan yang lebih buruk, gangguan dalam pekerjaan dan lebih mudah terkena depresi.

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani insomnia yaitu terapi perilaku. 

Terapi perilaku yang dapat dilakukan , anatar lain:

Stimulus control therapy

Terapi ini bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung proses tidur.

Cognitive therapy

Dalam terapi ini, pasien belajar untuk berpikir positif dan memiliki keyakinan positif mengenai tidur.

Sleep restriction

Waktu di ranjang dibatasi untuk menjaga tetap terlelap.

Beberapa teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu untuk tidur. 

Olahraga yang dilakukan di pagi hari juga membantu mengurangi stres dan mendapat tidur yang lelap.

Pengobatan di atas mungkin tidak cukup, sehingga insomnia dapat ditangani dengan pemberian oibat-obatan. 

Umumnya obat-obatan diberikan saat penyebab insomnia diketahui, menimbulkan gangguan dalam kegiatan sehari-hari, dan sudah dilakukan terapi perilaku dengan benar.

Penggunaan obat untuk membantu tidur harus melalui konsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan efek samping obat tersebut. 

Efek samping yang bisa terjadi antara lain mengantuk di pagi hari, gangguan ingatan, sakit kepala, berjalan sambil tidur, dan lainnya. Wanita hamil tidak disarankan menggunakan obat tidur.

Perubahan gaya hidup yang baik dapat membantu mengurangi insomnia, anatara lain:

Pada malam hari:

  • Ranjang hanya digunakan untuk tidur dan berhubungan seksual.
  • Menggunakan jadwal tidur dan bangun yang rutin.
  • Tidak makan dan minum yang banyak sebelum tidur.
  • Menciptakan lingkungan yang mendukung tidur, berupa sejuk, gelap, dan nyaman.
  • Menghindari bunyi berisik yang mengganggu sepereti kipas angin.

Pada siang hari:

  • Mengkonsumsi sedikit atau tidak sama sekali kafein.
  • Menghindari alkohol dan nikotin terutama menjelang tidur.
  • Olahraga tapi tidak dalam 3 jam sebelum tidur.
  • Menghindari tidur siang pada sore hari.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan tidur ini antara lain:

1. Olah raga teratur

Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. 

Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. 

Dengan berolah raga, kesehatan Anda menjadi lebih optimal, sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.

2. Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur

Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan Anda sering ke belakang untuk buang air kecil. 

Sudah tentu kedua keadaan ini akan menganggu kenyenyakan tidur Anda.

3. Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman

Saat tidur, matikan lampu, matikan hal-hal yang menimbulkan suara, pastikan Anda nyaman dengan suhu ruangan tidur Anda. 

Jauhkan jam meja dari pandangan Anda karena benda itu dapat membuat Anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.

4. Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan 

Atau yang membuat Anda terjaga seperti teh, kopi, alkohol dan rokok

Hal-hal tersebut akan menyebabkan Anda terjaga yang tentu saja tidak Anda perlukan bila ingin tidur.

5. Makananlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur

Bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat low-fat.

6. Mandilah dengan air hangat 30 menit atau satu jam sebelum tidur

Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.

7. Hentikan menonton TV, membaca buku, setidaknya satu jam sebelum tidur

Gunakanlah tempat tidur Anda khusus hanya untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. 

Saat Anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.

8. Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin

Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain-lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh, sehingga tubuh Anda akan menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah anda untuk tidur.

9. Jernihkan pikiran Anda

Enyahkan segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran Anda. Salah satu cara untuk ini adalah dengan menuliskan semua pikiran Anda lewat media blog.

10. Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari

Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur Anda selanjutnya.

SHARE ARTIKEL