2 Dosa yang Marak Dilakukan di Bulan Puasa dan Cuma Bisa Dilakukan Saat Ramadhan

Penulis Unknown | Ditayangkan 23 May 2018
2 Dosa yang Marak Dilakukan di Bulan Puasa dan Cuma Bisa Dilakukan Saat Ramadhan
foto via instagram

Bukannya tak ada godaan karena semua setan telah dibelenggu...

Tapi dosa-dosa ini hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan, bulan lain nggak bisa...

Di bulan Ramadhan kita punya kewajiban untuk berpuasa. Ditambah lagi bulan tersebut, kita diperintahkan untuk memperbanyak amal shalih, seperti membaca Al-Qur’an, shalat malam, shalat sunnah hingga sedekah.

Namun maksiat masih saja terjadi. Di bulan Ramadhan, tindak pencurian, perselingkuhan, hingga dosa terbesar yaitu kesyirikan masih saja ada. Kenapa demikian?

Disebutkan oleh Abul ‘Abbas Al-Qurthubi rahimahullah:

Setan diikat dari orang yang menjalankan puasa yang memperhatikan syarat dan adab saat berpuasa. Adapun yang tidak menjalankan puasa dengan benar, maka setan tidaklah terbelenggu darinya.

Seandainya pun kita katakan bahwa setan tidak mengganggu orang yang berpuasa, tetap saja maksiat bisa terjadi dengan sebab lain yaitu dorongan hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejelekan, adat kebiasaan dan gangguan dari setan manusia.

Baca Juga : Ngeri! Ini Akibatnya Bagi Orang yang Tidak Puasa Ramadhan Secara Terang-Terangan

Bisa juga maksudnya bahwa setan yang diikat adalah umumnya setan dan yang memiliki pasukan sedangkan yang tidak memiliki pasukan tidaklah dibelenggu.

Intinya maksudnya adalah kejelekan itu berkurang di bulan Ramadhan. Ini nyata terjadi dibandingkan dengan bulan lainnya. (Al-Mufhim lima Asykala min Takhlis Kitab Muslim, 3: 136)

Kalau kebaikan akan berlipat pahalanya jika dilakukan di bulan Ramadhan, bagaimana dengan maksiat, apakah semakin besar dosanya?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan dalam Syarh Al-Mumthi’, “Kebaikan bisa berlipat, dosa pun demikian dilihat dari tempat dan waktu. Kebaikan itu berlipat dilihat dari kammiyah (kuantitas atau jumlah) dan kayfiyah (kualitas). Adapun dosa berlipat-lipat dilihat dari kayfiyah (kualitas), bukan dari kammiyah (kuantitas). [Maksudnya: dosa tidak dilipatgandakan dari sisi jumlah, namun dipandang dari sisi besarnya].”

Jika sudah tahu besarnya dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan karena Ramadhan itu bulan suci, maka ada beberapa contoh maksiat di bulan Ramadhan yang masih terus dilakukan oleh orang yang berpuasa:
1. Muda-mudi jalan berdua dengan kekasihnya (pacarnya) hingga ngabuburit menunggu buka dengan pacar. Pacaran itu jalan menuju zina atau zina kecil-kecilan. 
2. Mementingkan buka puasa bersama dengan teman atau rekan kerja dibandingkan shalat Maghrib, bahkan shalat sampai ditinggalkan. Ingat, meninggalkan satu shalat saja, itu akan menghapus amal.
Dari Burairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari, no. 594).

Di antara maksud hadits sebagaimana kata Ibnul Qayyim dalam kitabnya Ash-Shalah adalah akan menghapus amalan pada hari tersebut.

Baca Juga : Ini Hal Wajib yang Harus Dilakukan Sebelum Masuk Bulan Ramadhan

Jika demikian, apakah puasa orang yang meninggalkan shalat walau satu saja jadi diterima? Silakan direnungkan.

Dan ingat, yang namanya maksiat akan menghancurkan pahala orang yang berpuasa walau secara hukum puasa tetap sah selama yang dilakukan bukan pembatal puasa.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah ta'ala untuk menjauhi segala macam maksiat di bulan Ramadhan dan waktu seterusnya. Semoga kita dimudahkan oleh Allah menjadi lebih baik selepas Ramadhan, itulah tekad dan harapan kita.
SHARE ARTIKEL