Pantangan Bagi Ibu Hamil dalam Islam dan Menurut Adat Jawa yang Perlu Anda Tahu

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 28 Apr 2018
Pantangan Bagi Ibu Hamil dalam Islam dan Menurut Adat Jawa yang Perlu Anda Tahu
Foto via ibuhamil.com

Ada berbagai macam pantangan yang seharusnya tidak dilakukan seorang calon ibu yang sedang hamil....

Mitos-mitos larangan bagi ibu hamil ini sudah melekat pada masyarakat khususnya di Jawa.

Sejak dulu telah melekat dipikiran kita. Bunda pernah dengar larangan makan pisang dempet? yang dipercaya dapat membuat ibu hamil mengandung anak yang kembar siam bila memakannya. 

Bila difikir hal ini tidak ada kaitannya sama sekali, lalu bagaimana islam mengenai hal ini?

Saat hamil, tentu kita dirundungi dengan banyak mitos-mitos yang beredarsecara turun-temurun, sehingga membuat hati kita menambah khawatir dan resah ketika hendak melakukan sesuatu.

Karena pantangan dari mitos tersebut banyak, sebaiknya kita kembalikan kepada Agama.

Pastinya setiap Agama mempunyai aturan masing-masing yang berbeda, tapi pada prakteknya banyak kesamaan, yaitu Agama memerintahkan untuk melakukan hal kebaikan.

Baca juga : Meninggal dan Hutang Puasa Belum Lunas, Cara Menebus Dosanya Seperti ini

Terlepas dari itu semua, kita ingin mengetahui aturan Agama Islam mengenai kegiatan yang harus dihindari pra kelahiran.

Pantangan Ibu Hamil Menurut Islam

1. Jangan Meninggalkan Ibadah Wajib

Pengaturan yang sangat spesifik mengenai pantangan Ibu hamil dalam Al-Qur’an memang tertera secara detail. Namun ada beberapa yang harus diperhatikan seperti beribadah.

Dalam Islam melaksanakan kewajiban seperti sholat merupakan kewajiban bagi seluruh umatnya, tidak terkecuali ibu hamil. Lebih-lebih jika Ibu hamil memperbanyak melakukan sunnah-sunnah seperti banyak membaca Al-Qur’an, dzikir, shalawat dan sebagainya yang tentunya ini sangat baik bagi kesehatan Ibu dan anaknya.

Alasannya tentu karena melakukan suatu kebaikan akan semakin meningkatkan stabilitas fikiran positif yang sangat dibutuhkan oleh Ibu hamil (daripada ngerumpi).

2. Hindari Makanan Makruh

Apapun yang menjadi makanan ibu akan menjadi makanan anak dalam kandungan yang disalurkan melalui plasenta. Semua itu tidak lepas dari peran serta plasenta yang dikenal juga dengan sebutan ari-ari.

Beberapa adat di Indonesia bahkan sangat mengagungkan ari-ari hingga dianggap sebagai saudara kembar dari si bayi.

Maka sangat jelas bahwa peran makanan terhadap si bayi akan sangat mempengaruhinya baik sedang dalam kandungan atau setelah melahirkan. Maka dari itu peran makanan terhadap perkembangan si bayi sangat berperan besar, maka sebaiknya hindari makanan yang makruh (banyak di benci orang), tentunya lebih-lebih yang haram sebagai pantangan Ibu hamil.

Ini bukan berarti setelah tidak hamil boleh memakan haram, tetap saja yang haram itu haram sampai kapanpun terkecuali darurat medis.

3. Perilaku yang Buruk

Sebagimana makanan tubuh, makanan ruhani pun perlu kita perhatikan, karena tidak jauh berbeda fungsinya dari makanan, bahkan ini lebih penting. Seorang Ibu yang sedang dalam masa kehamilan diharapkan untuk selalu berhati-hati dalam bersikap.

Selain mempengaruhi anak pada rahim, sikap yang buruk juga mempengaruhi kesehatan daripada keduanya.

Anda bisa mencari informasi kelanjutan dari pengaruh sikap terhadap kesehatan. Disana telah banyak peneliti membuktikan bagaimana akhlak bisa berperan besar dalam kebugaran kita.

Baca juga : Cara Mendapat Pahala Sebesar Gunung Berlian Saat Tidur

Pantangan Ibu Hamil Menurut Adat Jawa

Sebagai bahan wawasan, ada baiknya saya mengutip topik yang menarik lainnya yaitu masih seputar pantangan bagi seorang Ibu hamil, tapi kali ini kita akan beralih kepandangan orang-orang jawa yang memang sejak dahulu telah melekat pada benak kita, karena diajarkan oleh leluhur. Berikut selengkapnya:

1. Makan Jantung Pisang

Jantung pisang dapat diolah menjadi sayuran yang sangat nikmat. Ia bisa dibuat sayur santan atau ditumis. Akan tetapi ibu hamil dalam adat Jawa dilarang mengkonsumsi penganan satu ini karena dikhawatirkan janinnya akan menyusut ukurannya seiring berjalannya waktu sama seperti jantung pisang.

2. Duduk Terlalu Lama

Dalam adat Jawa ibu hamil –terutama yang hamil tua- dilarang untuk duduk dalam waktu terlalu lama. Jika ibu hamil tersebut tidak mematuhi pantangan ini, menurut mereka ibu tersebut akan mengalami kesulitan dalam proses persalinan bayinya kelak.

3. Mengejek Orang Cacat

Pantangan adat jawa bagi ibu hamil selanjutnya adalah mengejek orang yang cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Dikhawatirkan bila ibu hamil tersebut melanggarnya, bayi yang dilahirkannya kelak akan memiliki kelainan atau cacat yang serupa dengan orang yang ditertawakannya.

4. Duduk di Tengah-Tengah Pintu

Selain dilarang untuk duduk terlalu lama, ibu hamil dilarang untuk duduk di tengah-tengah pintu. Mereka percaya duduk di tengah pintu akan membuat proses persalinan akan berjalan sulit karena bayinya akan berhenti keluar ketika sudah keluar setengah.

5. Mematikan Hewan

Dalam adat Jawa mematikan hewan seperti kodok, cicak, menyembelih ayam, ikan, atau hanya sekedar mengikat kaki burung menggunakan seutas benang rupanya juga menjadi pantangan Ibu hamil dan juga suaminya. Hal ini karena dikhawatirkan janin yang dikandungnya akan mengalami hal seperti hewan yang diperlakukan oleh ibunya.

6. Mandi Larut Malam

Ibu hamil dalam masyarakat Jawa juga dipantang untuk mandi larut malam. Mereka umumnya harus sudah mandi sejak sore hari. Meski secara medis tidak ada hubungannya sama sekali, hal ini dipercaya untuk mencegah janin yang ada dalam kandungan menyusut dan lahir prematur.

7. Mengikatkan Handuk di Leher

Ibu hamil dilarang mengikatkan handuk ke lehernya ketika akan mandi. Jika dilanggar, dikhawatirkan pantangan ini dapat menyebabkan janinnya terikat oleh tali pusar sehingga menyulitkan proses persalinan.

8. Memakan Laron

Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa sering kali mengkonsumsi laron yang ditangkapnya menggunakan seember air dan satu buah lentera. Laron-laron ini kemudian dimasak dalam bentuk pepes maupun digoreng untuk kemudian dikonsumsi sebagai lauk. Kendati begitu, ibu hamil dilarang mengkonsumsi penganan ini karena dikhawatirkan ia akan mengalami alergi dan gatal-gatal.

9. Memaki dan Mengumpati Orang

Wanita Jawa yang tengah hamil diharapkan dapat bersikap baik pada siapapun. Ia dilarang mengumpat atau menggunjingkan tetangga atau orang disekitarnya serta memaki siapapun. Hal ini dipantang karena dikhawatirkan orang yang dimaki atau digunjingkan akan memberikan doa buruk kepada kehamilan ibu tersebut.

Baca juga : MasyaAllah, ini Ganjaran Besar Bagi Orangtua yang Dikaruniai Anak Perempuan

10. Makan Ikan Lele

Mengkonsumsi ikan lele dipantang bagi ibu hamil karena dipercaya dapat membuat kepala bayi membesar sangat cepat sama seperti kepala ikan lele sehingga akan menyulitkan proses persalinan. Dari sisi medis tentu ini adalah pantangan yang keliru. Ikan lele justru merupakan sumber protein yang baik bagi ibu hamil dalam menyediakan gizi untuk kesehatan dan pertumbuhan janinnya.

11. Menginjak Kotoran Hewan

Ibu hamil dalam pantangan adat Jawa dilarang menginjak kotoran hewan-hewan ternak seperti kotoran sapi, kerbau, kambing, dan ayam. Secara medis pantangan ini ada benarnya, mengingat kotoran hewan sering kali mengandung bakteri atau patogen penyakit serius seperti bakteri toksoplasma yang dapat menyebabkan keguguran.

12. Makan Pisang Dempet

Mengkonsumsi pisang dempet (pisang siam) dan buah siam lainnya dilarang bagi ibu hamil dalam adat Jawa karena dipercaya dapat membuat ibu hamil mengandung anak yang kembar siam.

13.Makan Udang dan Kepiting

Pantangan ibu hamil dalam adat Jawa yang satu ini cukup bisa dibuktikan dalam dunia medis, mengingat berbagai jenis masakan laut memang seringkali mengandung logam berat merkuri sehingga cukup berisiko bagi kehamilan. Seperti diketahui bahwa merkuri dapat membuat janin tumbuh cacat dan terhambat.

14.Mangga Kweni dan Durian

Bukan hanya menurut adat Jawa, makan buah mangga kweni dan durian memang secara medis juga dilarang bagi ibu hamil. Buah durian misalnya, ia mengandung senyawa alkohol yang dapat membuat ibu hamil mengalami kontraksi dan berpotensi menyebabkan kandungannya keguguran.

15. Menutup Lubang

Ini tentu tak masuk akal. Ya, dalam adat Jawa, seorang yang tengah hamil dilarang menutup lubang, lubang apapun itu. Lubang sumur, lubang ember, lubang apapun pantang ditutup oleh ibu hamil bagaimanapun alasannya.

16. Memotong Rambut Membuat Anak Cacat

Banyak mitos yang mengabarkan apabila ibu hamil memotong rambut maka anak yang dilahirkan akan menjadi cacat. Namun hal ini hanyalah mitos yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Jadi apabila Ibu hamil ingin tetap tampak segar dan cantik, ikat rapi rambut dengan tidak terlalu kencang agar terhindar dari kerontokan.

Hal ini akan mengurangi rasa gerah akibat aktifnya pengeluaran keringat pada saat hamil. Dan apabila solusi tersebut tidak berfungsi maksimal, jangan ragu untuk memotong rambut agar tampak segar
SHARE ARTIKEL