Pahala dari Rasa Capek Bersihkan Rumah Terbayar dengan Seribu Pahala Haji

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 19 Apr 2018
Pahala dari Rasa Capek Bersihkan Rumah Terbayar dengan Seribu Pahala Haji
Foto via rumahku.com

Ini enaknya jadi Istri...

Dijamin kelelahan Anda terbayar....

Imbalannya seribu pahala haji ,umroh, dan ditingkatkan derajatnya.

Betapa mudah jalan menuju surga bagi seorang istri

Bun, buruan jangan disia-siakan pahala besarnya, dengan kemalasan, begini caranya.

Membersihkan rumah tentu menjadi agenda harian jika hanya sekedar menyapu lantai dan mengepelnya, namun membersihkan rumah secara keseluruhan tentu membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga tidak perlu dilakukan setiap hari.

Membersihkan rumah secara keseluruhan seharusnya menjadi agenda rutin setiap pekan atau 2 pekan sekali.

Baca juga : Tips Sederhana Mencuci Pakaian Agar Tak Malas dan Tetap Semangat, Tanpa Bantuan Mesin

Agar membersihkan rumah tidak perlu menghabiskan hingga seharian penuh dan membuat semua anggota keluarga kelelahan, berikut tips yang dapat diikuti.

1. Kembalikan semua di tempatnya (35 menit)

Simpan semua benda kecil (pulpen, mainan, jepit rambut, dll.) dan benda besar (pakaian, tas, furnitur, dll.) di tempatnya. Sortir benda-benda yang sudah lama tidak Anda gunakan.

Jangan ragu membuangnya dan jangan berpikir Anda akan membutuhkannya suatu hari nanti. Jika barang-barang lama dinilai masih layak pakai dan berharga, Anda dapat memisahkannya untuk disumbangkan atau dijual sebagai barang preloved.

3. Membersihkan ruang keluarga (30 menit)

Di sinilah para penghuni rumah biasa berkumpul dan terkadang juga mengobrol bersama tamu. Jadi usahakan agar ruangan ini selalu tampak bersih. Jangan lupa membersihkan lantai di bawah meja atau kursi, juga sela-sela furnitur.

Bersihkan sofa dengan seksama sesuai dengan bahannya. Jika sofa berlapis kain, bersihkan dengan cara mengasapinya. Gunakan krim khusus untuk sofa kulit agar tampak kinclong. Gulung karpet dan bersihkan lantai di bawahnya. Karpet juga perlu dicuci loh. Kalau malas mencucinya Anda bisa membawanya ke laundry.

4. ‘Bertempur’ di dapur

Dapur adalah medan laga di mana musuh paling tangguh bersembunyi. Yaitu moda minyak yang membandel. Siapkan pembersih khusus untuk noda minyak dan sarung tangan karet.

Anda juga bisa menggunakan pembersih alami yang ramah lingkungan untuk melenyapkan noda ringan, yaitu larutan baking soda dan cuka atau jeruk lemon.  Cek bumbu-bumbu dan bahan-bahan di dapur yang sudah expired.

Baca juga : Jangan Buang Air Bekas AC, Ternyata Bisa Bermanfaat untuk 5 Hal ini

5. Membuat kamar tidur nyaman (30 menit)

Kamar tidur adalah tempat di mana tubuh dan pikiran beristirahat. Oleh karena itu, ruangan ini sebaiknya tidak kotor. Bersihkan debu yang menempel di meja, kusen jendela, dan furnitur lainnya dengan lap basah atau vacuum cleaner. Ganti seprei dan cuci selimut setiap dua pekan sekali.

6. Kamar mandi harum dan bersih (20 menit)

Gunakan pembersih khusus kamar mandi untuk melenyapkan lumut di bak mandi dan lantai. Bersihkan kaca dan cermin yang ada di kamar mandi. Gunakan pengharum kamar mandi untuk menghilangkan bau-bau tak sedap.

7. Jangan lupakan taman (10 menit)

Jangan lupa membersihkan taman depan atau belakang. Sapu daun kering yang berguguran menggunakan sapu lidi. Pel lantai di beranda dan bersihkan jalan setapak dari lumut.

Membersihkan rumah memang pekerjaan yang melelahkan, namun rumah yang bersih akan membuat setiap anggota lebih semangat. Ajarkan pada setiap anggota keluarga untuk selalu menjaga kebersihan dan menyimpan barang-barang yang telah digunakan pada tempatnya.

Pahala Bagi Istri yang Ikhlas Menjalankan Tugas Rumah Tangga

Suatu ketika Rasulullah SAW melihat Fatimah r.a, puteri tercintanya itu sedang menggiling gandum sambil menangis. Rasulullah pun menghampirinya, seraya bertanya mengapa dia menggiling gandum sambil menangis.

Dengan terbata-bata, Fatimah menuturkan kepada ayahandanya, bahwa pekerjaan menggiling gandum dan semua pekerjaan rumah tangga yang dilakukannya setiap hari membuat dirinya bosan. Makanya ia menangis.

Mendengar cerita puteri kesayangannya itu Nabi SAW pun segera mengambil penggilingan gandum tersebut sambil mengucapkan Bismillah. Ajaibnya, atas izin Allah SWT tiba-tiba penggilingan gandum itu berputar sendiri.

Lalu terdengar dari penggilingan yang terbuat dari batu itu bertasbih sambil menggiling gandum yang dilemparkan Rasulullah SAW Tak begitu lama penggilingan itu berputar, Rasulullah SAW memintanya berhenti. Atas izin Allah SWT seketika penggilingan itu pun berhenti sendiri. Allahu Akbar..

Nabi SAW pun menoleh ke arah Fatimah, puteri tercintanya itu seraya bersabda, “Jika Allah menghendaki, penggilingan itu akan berputar sendiri untuk puteriku.

Tapi itu terjadi karena Allah menghendaki beberapa kebaikan yang ditulis dan beberapa kesalahan yang dihapuskan dari Fatimah dan dinaikkan-Nya untuk puteri Nabi itu beberapa derajat lebih tinggi."

Baca juga : 7 Posisi Pintu Rumah yang Dipercaya Sebabkan Rezeki Seret, Ternyata Hanya Mitos

Nabi SAW pun tak lupa menyelipkan nasehat kepada putrinya, Fatimah, dengan menjelaskan beberapa kebaikan (pahala) yang bakal diperoleh setiap wanita (isteri), jika dia ikhlas dengan penuh kesabaran menjalankan tugas dan tanggung jawab kehidupan rumah tangganya.

Nabi mengingatkan, “Jika seorang wanita melayani suaminya sehari semalam dengan baik, tulus, ikhlas serta dengan hati yang benar, Allah akan mengampuni segala dosanya dan akan dicatat untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya dengan seribu kebaikan dan dikaruniakan seribu pahala haji dan umroh.” (Hr. Abu Daud)

Rasulullah SAW bersabda kembali, “Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian isteri menyambutnya dengan senyuman, dan bersegera mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan suaminya, maka dosa-dosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan mereka dilepaskan.” (Hr. Abu Daud)

Allahu Akbar..

Subhanallah, walhamdulillah, betapa mudah jalan menuju surga bagi seorang isteri. Betapa mudah bagi seorang isteri mendapatkan ridha suaminya. Dengannya ridha Allah pun ia dapat.

Pesan Nabi kepada puterinya:

“Fatimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.”

“Fatimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.”

“Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.”

“Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.”

“Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.”

“Fathimah, bila wanita mengandung, malaikat akan memohonkan ampunan untuknya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit saat akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Mujahidin di jalan Allah.

Jika dia melahirkan, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila dia meninggal saat melahirkan, dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga.

Allah akan memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.”

“Fatimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan.

Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah."
“Fatimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.”

“Fatimah, tidaklah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”

“Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai-sungai surga.

Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman surga. Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.”

Begitulah, nilai ketaatan isteri kepada suaminya. Pengorbanan yang diberikannya tak akan sia-sia. Semoga keluarga kita dihiasi dengan wanita-wanita mulia penghuni surga seperti Fatimah, yang akan dikumpulkan oleh Allah, di dunia dan akhirat. Aamiin.
SHARE ARTIKEL