MasyaAllah, Jenazahnya Segar Bugar dan Jari Telunjuk Seperti Orang Shalat

Penulis Penulis | Ditayangkan 17 Apr 2018
MasyaAllah, Jenazahnya Segar Bugar dan Jari Telunjuk Seperti Orang Shalat
Sumber gambar lensaindonesia.com

Ini adalah bukti nyata pemuda ahli tahajud,..

Sebagai petunjuk dan teladan bagi kita agar beristiqomah untuk shalat tahajud

“Jika anak berusia 17 tahun saja bisa, mengapa ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya?”

Sholat tahajud (qiyamullail ) adalah shalat sunnat yang dikerjakan di malam hari setelah terjaga dari tidur. shalat tahajud termasuk shalat malam yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan Alloh SWT atau disebut sunnat mu'akad setelah keutamaan shalat fardhu 5 waktu.

Sholat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya 12 rakaat sampai tidak terbatas Sholat tahajud  ( sholat malam ) dapat dilakukan kapanpun pada malam hari.

Namun waktu paling utama untuk melakukan sholat tahajud  adalah pada sepertiga akhir malam sekitar jam 2 - 3 dini hari menjelang sholat shubuh.

MasyaAllah, Jenazahnya Segar Bugar dan Jari Telunjuk Seperti Orang Shalat

Manfaat keutamaan shlat malam dan keajaiban shalat tahajud seperti pada kisah berikut ini:

Seorang pemuda berusia 17 tahun dilarikan ke Rumah sakit militer di Riyadh. Sebuah peluru nyasar mengenai tubuhnya.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya mengatakan, “Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih. Aku baik-baik saja. Sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium wanginya bau surga.” Orang tua mana yang tidak terkejut dengan kalimat tersebut dari putra kesayangannya. Mereka masih berharap putranya dapat diselamatkan.

Sesampainya di instalasi gawat darurat, seorang dokter langsung menanganinya. Namun sang pemuda itu berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium semerbak harum bau surga. maka janganlah engkau merepotkan dirimu sendiri. Aku hanya menginginkan kehadiran ayah dan ibuku di sisiku.”

Sesuai permintaan pemuda, kini ayah dan ibu telah berada di instalasi gawat daurat. Sebuah senyum kebahagiaan terpancar di wajah sang pemuda. Lalu ia membaca dua syahadat.

“Asyhadu an laa-ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhamamadan rasulullah” kalimat sang pemuda ini sekaligus mejadi kalimat terakhir dalam hidupnya. Ia menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala segera setelah menyelesaikan ikrar syahadat, bahkan ia meninggal dalam posisi telunjuk jari tangannya menunjuk, seperti posisi tasyahud dalam shalat.

MasyaAllah, Jenazahnya Segar Bugar dan Jari Telunjuk Seperti Orang Shalat
Sumber gambar walijo.com

Setelah Maghrib, dokter Kholid bin Abdul Aziz Al Jubair bertemu dengan Dhiya’, petugas rumah sakit yang memandikan jenazah pemuda tersebut. Ia menceritakan kondisi pemuda tersebut saat dimandikannya. “Jari telunjukkan membentuk isyarat seperti orang shalat yang sedang membaca tasyahud.”
Selain itu, hal yang paling ajaib adalah, jenazah pemuda tersebut tetap segar. Terlihat segar bugar. Seperti orang yang sedang beristirahat dengan nyenyak.

Dokter spesialis bedah itu penasaran. Ia pun menemui orang tua si pemuda dan menanyakan amal apa yang dilakukan oleh putra mereka sehingga ia bisa membaca syahadat di akhir hayatnya, bertasyahud dan jasadnya tetap segar bugar.

“Anak kami,” kata orang tuanya kepada dokter Kholid, “sejak memasuki usia akil baligh, dialah yang selalu membangunkan kami untuk shalat Subuh. Ia sangat rajin qiyamullail dan membaca Al Qur’an. Selalu berupaya menunaikan shalat jama’ah di masjid…”

Masya Allah… usianya baru 17 tahun, masih duduk di kelas 2 SMA, tetapi amalnya luar biasa. Pantaslah jika dirinya mendapatkan karunia Allah berupa husnul khatimah dan jenazahnya segar bugar.

Dokter Kholid lantas menceritakan apa yang diketahuinya kepada rekannya yang juga dokter ahli bedah. “Masya Allah… usianya baru 17 tahun? Ia sungguh jauh lebih baik dariku. Mengapa aku tidak belajar darinya?” kata dokter itu. Ia pun kemudian mengambil cuti satu minggu. “Aku ingin melakukan muhasabah,” katanya kepada dokter Kholid.

Dokter Kholid juga menceritakan kepada rekannya yang dokter bedah di Jeddah. Mendengar cerita dokter Kholid, dokter itu menangis. Ia pun berkomitmen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal-amalnya. “Jika anak berusia 17 tahun saja bisa, mengapa ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya?”

Wallahu A'lam..

Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayah-Nya, agar di setiap ilmu yang kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah. Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

Ya Allah...
Muliakanlah orang yang membaca kisah ini

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu.aamiin

Semoga yang membagikan ini, dan menulis Aamiin rezekinya berlimpah amiin..
SHARE ARTIKEL