Niat Puasa Rajab yang Benar Ternyata Seperti ini
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 26 Mar 2018
foto via bersamadakwah.net
Anda masih puasa Rajab?
Begini membahas segala hal tentang puasa rajab yang sebenarnya adalah!
Ada sebuah pertanyaan,
Tanya tadz, gimana cara niat puasa rajab yang bener, mumpung memasuki bulan rajab saya mau puasa rajab insya Allah. Suwun
Berikut jawaban dari pertanyaan diatas yang kami kutip dari konsultasisyariah.com
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Sebelum kita membahas mengenai niat puasa rajab, kita akan membahas niat secara umum.
Baca juga : Doa Nabi Daud untuk Melembutkan Hati Seseorang Agar Tunduk dan Nurut dengan Kita
Para ulama sepakat bahwa niat adalah amal hati, dan bukan amal lisan.
Imam An-Nawawi mengatakan,
Dalam kitab yang sama, beliau juga menegaskan,
Dalam I’anatut Thalibin –salah satu buku rujukan bagi syafiiyah di Indonesia–, Imam Abu Bakr ad-Dimyathi As-Syafii juga menegaskan,
Di masyarakat kita, beberapa guru agama mengajarkan lafal niat untuk beberapa amalan. Ada lafal niat wudhu, niat tayamum, niat mandi besar, niat puasa, niat zakat, niat sedekah, dst.
Sayangnya, para guru agama ini tidak mengajarkan lafal niat untuk semua bentuk ibadah. Di saat itulah, banyak masyarakat yang kebingungan, bagaimana cara niat ibadah yang belum diajarkan lafalnya?
Itu artinya, anjuran melafalkan niat yang diajarkan sebagian guru agama, telah menjadi sebab timbulnya keraguan bagi sebagian masyarakat dalam beramal.
Padahal ragam ibadah dalam Islam sangat banyak. Tentu saja, masyarakat akan kerepotan jika harus menghafal semua lafal niat tersebut.
Menghafal bacaan dan dzikir dalam shalat saja sudah cukup berat bagi mereka, ditambah beban menghafal lafal-lafal niat..
Dari keterangan para ulama syafiiyah, sekali lagi kita garis bawahi bahwa niat itu amal hati. Karena itu, memindahkan niat ini ke lisan berarti memindahkan amal ibadah bukan pada tempatnya. Dan tentu saja, ini bukan cara yang benar dalam beribadah.
Baca juga : Makna dan Hakikat Surat Al-Fatihah, Meski Dibaca Minim 17X Sehari Banyak yang Tak Tahu
Inti Niat
Bagian kedua yang perlu kita perhatikan adalah inti niat. Mengingat niat adalah amal hati, maka inti niat adalah keinginan.Ketika Anda menginginkan untuk melakukan seuatu maka Anda sudah dianggap berniat. Baik amal ibadah maupun selain ibadah.
Ketika Anda ingin makan, kemudian Anda mengambil makanan, maka Anda sudah dianggap niat makan.
Demikian halnya ketika Anda hendak shalat dzuhur, Anda mengambil wudhu kemudian berangkat ke masjid di siang hari yang panas, sampai Anda melaksanakan shalat, tentu Anda sudah dianggap berniat.
Artinya modal utama niat adalah kesadaran. Ketika Anda sadar dengan apa yang akan Anda kerjakan, kemudian Anda berkeinginan untuk mengamalkannya maka Anda sudah dianggap berniat.
Ketika Anda sadar bahwa besok Ramadhan, kemudian Anda bertekad besok akan puasa maka Anda sudah dianggap berniat.
Apalagi jika malam harinya Anda taraweh dan makan sahur. Tentu ibadah semacam ini tidak mungkin Anda lakukan, kecuali karena Anda sadar bahwa esok pagi Anda akan berpuasa Ramadhan. Dan itulah niat.
Syaikhul Islam pernah ditanya sebagai berikut,
Bagaimana penjelasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang niat puasa Ramadhan; apakah kita harus berniat setiap hari atau tidak?
Jawaban beliau:
Niat Puasa Rajab
Menyimpulkan dari keterangan di atas, selama anda menyadari bahwa besok telah masuk bulan rajab atau anda sudah berada di dalam bulan rajab, lalu anda berencana untuk puasa esok hari karena rajab maka anda dianggap telah berniat puasa rajab.Hanya saja, ada catatan yang perlu kita perhatikan bahwa tidak dijumpai adanya hadis shahih yang secara khusus menganjurkan puasa di bulan rajab. Hadis yang menyebutkan keutamaan-keutamaan puasa di bulan rajab, dinilai para ahli hadis sebagai hadis dhaif atau bahkan palsu.